15|please me

929 64 34
                                    

Disarankan membaca part sebelumnya duluu yaa
.
✧∘* ೃ── noxious ✦ ⋆。˚.

Hari yang dinanti anak pramuka pun tiba. Dengan berbagai tas yang mereka bawa, dua bus besar dengan kapasitas masing-masih sekitar 40 orang sudah siap menunggu di depan sekolah, menghadirkan ke antusiasan yang tinggi dengan binar mata semangat yang hinggap disetiap murid yang memakai baju pramuka lengkap itu.

Dalam bis ini mereka akan duduk dua orang per seat, dan itu dibagikan acak supaya tidak menimbulkan keributan atau semacam terjadi perebutan kursi. Maka dengan mencoba seadil-adilnya, pembina upacara memecah nama-nama setiap anggotanya dan memasangkan nama mereka dengan acak tanpa melihat siapa yang dekat dengan orang itu.

Dan Alea mendapatkan kursi bagian belakang dengan orang yang bernama Shakira, siswi kelas sebelas yang artinya satu tahun lebih tua dari Alea.

Alea tersenyum kecil saat Shakira turut duduk di jok sampingnya, Alea duduk di dekat jendela, sedangkan Shakira yang baru saja datang duduk di sampingnya lantas melengos tanpa berusaha untuk membalas senyuman ramah Alea.

Melihat itu, Alea yang awalnya mencoba memberi kesan baik jadi ikutan malas, dia memilih melihat ke jendela untuk memperhatikan jalanan saat bus sudah mulai dilajukan, merasa sangat tidak nyaman dengan suasana canggung yang tercipta.

Beberapa menit terasa sangat lama, menunggu panitia dari kalangan guru yang menjabat sebagai pembina pramuka menyebutkan nama-nama siswa yang berada di dalam bus ini.

"Alea Sherrina."

Alea menoleh ke depan, mengangkat tangan kanannya dan menurunkannya lagi begitu guru laki-laki dengan pakaian coklat itu mengangguk setelah melihat keberadaannya.

Alea kembali merenung memperhatikan jalanan, sedikit menyesal mengikuti kegiatan ini karena ternyata dia tidak bisa terus bersama dengan orang yang dekat dengannya.

"Gael Pratama."

"Damares Fariel."

Mendengar nama itu disebut, berhasil membuat Alea menegang, menggerakan kepalanya secara perlahan untuk memgintip ke depan, beberapa bangku di depannya memperhatikan seseorang yang mengangkat tangan saat nama Damar disebut. Laki-laki itu benar-benar mengikuti kegiatan kemah dengan bangku duduk yang tidak jauh darinya tidak pernah ada dibayangan Alea.

Alea kira, Damar hanya iseng ikut pramuka dan tidak akan mengambil keputusan senekat itu untuk mengikuti acara ini, terdengar sangat merepotkan bagi laki-laki yang selalu malas-malasan dengan setiapa kegiatan dari sekolah. Dan kini? duduk anteng dengan se cup kopi menatap lurus ke depan? Damar memang selalu mempunyai kejutan yang tidak pernah bisa Alea tebak.

"Kenapa deh lo? masih gamon ya? liatinnya gitu amat," ujar Shakira yang memperhatikan pergerakan aneh Alea.

Alea melirik ke samping, menemukan Shakira yang menatapnya dengan pandangan menyebalkan. Hanya menggelengkan kepalanya sekilas, Alea tidak mau terlibat perdebatan omong kosong dengan kakak kelas di sampingnya.

"Woy Le, lo dulu gimana dah deketin Kak Damar?"

Tidak salah? perempuan yang tadi menatap sinis itu kini bertanya kepada Alea? meski masih dengan nada yang menyebalkan, namun rasanya tidak sopan jika Alea tidak membalas ucapannya.

NoxiousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang