14|crazy think

1.1K 63 40
                                    

✧∘* ೃ── noxious ✦ ⋆。˚.

Setelah semua jam pembelajaran selesai, seperti biasa kini waktunya untuk ektrakulikuler, bagi yang mengkutinya setiap hari kamis akan ada ekstrakulikuler pramuka dan basket tentu saja di tempat yang berbeda.

Namun sekarang, pemandangan asing tiba-tiba menarik perhatian banyak orang. Hampir setengahnya anak-anak basket yang biasa melakukan kegiatan di lapangan indoor tiba-tiba datang masuk ke lapangan yang sedang digunakan oleh anak pramuka yang baru saja memulai pertemuannya.

Para peserta pramuka pun kian mengerutkan dahi melihat pemandangan itu, ada sekitar lima belas orang yang datang, tidak ada satupun diantara mereka yang membawa bola orange, jadi sudah dipastikan mereka tidak berniat bermain di sini kan?

"Sorry, mau apa ya? kalo enggak ada keperluan tolong jangan duduk di sini, kita mau mulai soalnya," ujar salah satu anggota pramuka kelas dua belas yang kebetulan berdiri tidak jauh dari tempat orang-orang itu berada.

"Oh sorry, harus ada daftar dulu? iya sih kita belum daftar ya, ada formulirnya, mau kita isi sekarang."

Mendengar ucapan itu, Elnando lantas menghela napas lelah, melihat Damar membawa banyak anak-anak basket ke sini dengan tujuan tidak jelas membuatnya mau tak mau mengurut keningnya was-was. Dia kemudian mendekat, kembali mempertanyakan apa tujuan mereka datang ke sini dan dengan serempak mereka menjawab mereka berminat untuk masuk ke dalam ektrakulikuler ini.

"Wah parah si Nando, masa kita mau gabung pramuka aja dipersulit," ujar Bara mulai mengomentari Elnando yang menjawab sebagai ketua ektrakulikuler. Matanya tidak melihat ke arah Elnando, dia malah melihat ke arah teman-temannya yang lain.

"Iya ya Bang, padahal gue mau banget  ikut pramuka," jawab Gael si anak kelas sepuluh paling tengil, dia juga anak basket yang kini ikut berdiri dan mengatakan ingin masuk pramuka. Dengan wajah melasnya laki-laki itu berdiri dengan malas menyenderkan tubuhnya ke tembok, sangat berbanding terbalik denga pengakuannya yang mengatakan sangat ingin gabung pramuka, laki-laki itu berdiri saja sudah terlihat begitu malas.

Elnando mengumpat dalam hati, menyesali apa yang telah dia lakukan beberapa saat lalu, menolong Alea mungkin merupakan perbuatan baik, namun dia tidak pernah memikirkan sebab-akibatnya, dan Elnando sebenarnya tidak termasuk ke dalam orang yang suka ikut campur urusan orang lain, sekarang melihat banyak anak basket di sini dan memaksa supaya dibiarkan masuk pramuka jelas merupakan hal yang paling aneh, dan ke anehan itu pasti bermula dari seorang laki-laki yang kini masih berdiri tegak dengan tangan yang dilipat di depan dada, melihat ke arahnya seolah menunjukan seberapa besar kekuasaan yang dia miliki.

Elnando kemudian menelisik seluruh lapangan, mencari seseorang yang—dia temukan duduk di bagian tengah berdua dengan perempuan yang tidak dia kenal.

"Udah lah, terima aja El, lumayan nanti pas kemah ada banyak orang yang ikut," ujar Lumia yang merupakan bendahara ekstrakulikuler pramuka.

Pramuka memang ekstrakulikuler paling populer di negri ini, namun di sekolah ini hanya ada segelintir orang yang tertarik, mungkin sekarang orang-orang terlalu mempedulikan kesehatan kulitnya hingga menilai pramuka terlalu beresiko karena akan membuat mereka terpapar sinar matahari langsung dalam waktu yang lama, jadi bisa dikatakan peserta pramuka tidak banyak-banyak amat jika disandingkan dengan basket, futsal atau dance modern.

"Yaudah, kasih mereka formulirnya nanti aja pas mau bubar, biar enggak berisik," putusanya kesal saat mendengar protesan terus-terusan dari orang-orang itu.

"Yaudah, berdiri yang tegak, dan dengarkan pengarahan dulu, kita lagi rencanain kegiatan kemah yang akan dilaksanakan hari sabtu."

Perlahan senyum para pemuda yang baru saja akan mendaftar itu mengembang, mendengar jika acara kemah akan diadakan dua hari lagi dan mendengarnya saja dapat ditebak acara itu akan menyenangkan.

NoxiousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang