✧∘* ೃ── noxious ✦ ⋆。˚.
Saat bel berbunyi, Alea mendapatkan pesan dari Damar yang mengajaknya pulang bersama hari ini. Gadis berseragam lengkap yang baru saja keluar dari kelas itu berkali-kali melihat ke arah parkiran, mencari keberadaan motor Damar diantara ratusan motor lainnya yang terparkir rapi di lahan yang dikhususkan untuk kendaraan roda dua.
Karena Damar belum juga terlihat, Alea akhirnya memilih duduk sendirian di gazebo yang tersedia di pinggiran parkiran. Tangannya bergerak membuka ponsel, menggulir layar untuk menonton vidio dari aplikasi tiktok karena tidak ingin terlihat konyol jika hanya berdiri menunggu seseorang yang bahkan belum memberinya kabar lagi.
"Lama banget Kak Damar," keluhnya kepada diri sendiri dengan mata yang beberapa kali melihat ke arah yang sama, tidak terasa Alea sudah menghabiskan waktu sekitar 25 menit duduk diam di gazebo sendirian.
"Al, belum pulang lo?"
Alea mendonggak, mendengar suara familiar yang bertanya ke arahnya. Tangannya bergerak mematikan layar ponsel kemudian memasukannya ke dalam saku rok selutut yang dia pakai, melangkah perlahan mendekati Gala dengan motornya yang sudah nyala, Alea menyempatkan melirik ke arah yang dari tadi menjadi arah pandangnya.
"Belum, lo mau kemana?"
"Mau balik langsung kok, mau nebeng?"
"Boleh?"
"Ya bolehh, kayak sama siapa aja. Ayo naik."
Alea tersenyum lebar, dia kemudian berjalan mendekati jok belakang motor Gala. "Yaudah, gue nebeng ya Gal."
"Iya Aleaa. Udah?"
"Udah."
Tanpa Alea sadari, dua pasang mata dari tadi memperhatikannya. Di atas motor besar, dua orang cowok melihat Alea yang kini mulai menghilang karena motor yang ditumpanginya mulai berjalan meninggalkan parkiran yang masih ramai.
"Lo nungguin siapa sih tadi? Dua curut lo kemana?"
Alea tertawa kecil mendengar ucapan terakhir Gala. "Gue nungguin Kak Damar, tapi lama, enggak muncul-muncul. Terus Dinda sama Maudi udah balik duluan tadi."
"Kenapa lo tanya gitu? niatnya mau tau soal Dindaa kan?" Goda Alea membuat Gala tiba-tiba tersedak.
"Dih, enggak anjir. Ngapain juga gue kepo sama si Dinda."
"Jangan gitu Gal, ntar malah fall in love."
"Enak aja, enggak mau ya gue sama dia!"
"Kalo dia yang mau gimana?"
"Hah beneran lo?"
Alea tertawa kecil membuat Gala mengumpat, sadar jika dia baru saja terjebak dengan pertanyaan Alea.
── noxious ✦
Damar sedang menemani Sheryl menunggu seseorang di kafe. Tadi setelah pelajaran berakhir, saat Damar akan mendatangi Alea ke kelasnya, dia bertemu Sheryl dan mantannya itu meminta Damar untuk mengantarkannya ke kafe yang jaraknya dekat dari sekolah.
Gadis dengan nama lengkap Sheryl Laureen Herawijaya itu memang ber status sebagai mantan Damares, sudah menjadi rahasia umum jika keduanya pernah menjalin hubungan saat masih kanak-kanak dulu, terdengar seperti hubungan iseng yang berniat untuk bermain-main saja.
"Fariel, anterin gue ke kafe depan dong," itu ucapaj yang keluar dari mulut Sheryl saat bertemu dengan Damar tadi.
Fariel, seolah menjadi panggilan khusus yang Sheryl ciptakan dengan iseng sejak kecil. Pada awalnya, tidak ada yang memanggil Damar dengan nama tengahnya itu, tetapi suatu saat, Sheryl dengan iseng memanggil Damar dengan sebutan itu hingga bekepanjangan sampai sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Noxious
Teen Fiction[𝐨𝐧 𝐠𝐨𝐢𝐧𝐠] Alea mulai lelah dengan sifat Damar yang semakin lama, semakin jauh dari perkiraannya. Ada banyak hal juga yang membuat Alea mempertimbangjan alasan untuk dia mengakhiri hubungannya dengan kakak kelasnya itu. Tapi yang jelas, tern...