13|need helps

1.3K 68 64
                                    

* ೃ── noxious ✦ ⋆。˚.

Alea berjalan di koridor yang menyambungkan dengan kelasnya, wajahnya menunduk dengan telinga yang aktif mendengarkan ucapan orang-orang di sekelilingnya, hingga seseorang datang mencegat langkahnya membuat Alea menghentikan kakinya saat itu juga karena sudah tidak ada lagi jalan.

"Alea Sherrina kan?"

Anggukan pelan Alea lakukan untuk menjawab pertanyaan perempuan yang kini menatapnya dari atas hingga bawah.

"Biasa aja," komentarnya, dia menyibak rambut panjang Alea supaya bisa melihat sesuatu yang membuatnya penasaran. Pandangan yang awalnya sedang menilai itu kembali dia angkat untuk melihat rupa Alea yang masih saja membeku menahan tangis saat dia diperlakukan seperti ini di depan umum.

"Kenapa Damar mau sama lo ya?" tanya gadis itu, Rebbeca namanya, gadis yang sama dengan yang beberapa kali terlihat medekati Damar ditambah mereka berada di kelas yang sama.

"Jawab dong, gue nanya. Kenapa bisa dideketin Damar?"

Alea menggelengkan kepalanya, jantungnya berdetak keras dengan rasa campur aduk yang mulai memenuhi hatinya, dia menahan diri supaya tidak terlalu emosional, tidak ingin melihat semua orang menonton kelemahannya, Ale memilih menundukan kepala saat melihat orang-orang semakin banyak mengerubuninya.

"Damar suka cewek sok polos gitu kayaknya Bec," komentar salah satu teman yang berada di samping Rebecca. Tangannya juga ikut memainkan rambut panjang Alea dengan jari lentiknya.

Rebecca menggangguk, dia menyeringai melihat penampilan Alea. "Iya juga kali ya."

"Ah tapi lo bodoh banget sih sumpah, udah dapetin cowok spek Damar malah mau yang kayak si Elnando. Downgrade," komentarnya pedas lantas berlalu begitu saja.

Setelah kejadian di lapangan siang itu Alea mendapatkan image buruk karena entah siapa yang memulai rumor itu namun dia berhasil membuat Alea kini mendapatkan gelar baru.

Pelakor.

Dan gosip itu berjalan menghembus sangat cepat, kilat seolah satu hari saja cukup membuat seisi sekolah gempar dengan rumor itu.

"Enggak nyangka sih, gue kira Alea-Alea itu anak baik-baik anjir, eh ternyataa."

"Emang bener ya, jangan nilai orang dari covernya aja."

"Gila sih, pantesan aja dia putusin Damar eh ternyata mau deketin Kak Elnando gila gila, mana doi udah ada cewek lagi."

"Pantesan ikut pramuka jir, ternyata udang dibalik batu. Kok enggak tau malu banget ya."

Katanya, Alea yang baru saja putus dari Damar kini mengincar Elnando yang semua orang juga tahu jika laki-laki itu mempunyai pacar, beberapa orang yang menonton kejadian kemarin di lapangan menyimpulkan jika Alea memutuskan Damar untuk mengejar Elnando, itu juga alasan mengapa perempuan itu kini bergabung dengan ektrakulikuler pramuka, lalu Damar juga hadir di lapangan, dengan raut wajah cemburu karena melihat mantannya mendekati orang lain yang secara kebetulan berada di kelas yang sama dengannya.

Pokoknya, perihal gosip mereka memang sangat handal dalam berdongeng menambahkan beberapa bumbu supaya rasanya semakin panas seolah benar-benar tahu yang terjadi. Mereka bahkan tidak peduli dengan kebenarannya, sibuk membicarakan rumor yang mereka percayai sendiri tanpa repot-repot peduli dengan kebenaran gosip itu sendiri.

Alea sendiri kini sedang sibuk meratapi nasib sialnya yang mengubah seluruh hidup dia di sekolah, tidak ada lagi kedamaian dan ketenangan yang dia impikan beberapa saat lalu, ini bahkan jauh lebih buruk dari pada gangguan Damar. Alea tidak tahu sampai kapan tatapan orang-orang mengulitinya dengan cara paling memuakan itu akan bertahan.

NoxiousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang