✧∘* ೃ── noxious ✦ ⋆。˚.
Alea melihat dengan cermat oven tertutup yang sedang memanggang beberapa adonan yang baru saja dimasukan. Hari ini, sekolah bubar lebih awal karena guru-guru akan mengadakan rapat bersama dengan guru sekolah yang lain. Alea yang merasa bosan pun mempunyai ide untuk membuat beberapa kue kering yang dia lihat resep juga tutorialnya di tiktok.
Tanpa pikir panjang, karena uang jajannya masih memiliki sisa, Alea pergi mengunjungi mini market sepulang sekolah membeli beberapa bahan yang tidak tersedia di rumah.
Hingga adonan itu dimasukan ke dalam open sekitar pukul lima sore, membutuhkan banyak waktu berpikir untuk pemula seperti Alea yang masih belum bisa membedakan beberapa bahan jika saja tidak membacanya dari kemasan. Alea bahkan kesulitan menemukan saringan kecil untuk mengayak terigu dan gula halus, membuatnya harus menjelajahi setiap rak di dapur karena asisten rumah tangga sedang pergi membeli bahan masakan dan Rosa—mamanya sudah pergi bekerja di pagi buta sebelum Alea datang ke dapur.
Sembari menunggu, Alea dengan rambut yang digelung berantakan menggunakan jepit rambut, ditambah kaus hitamnya yang terkena banyak bubuk tepung terigu itu nampak melihat penampilannya melalui bayangan lemari pendingin besar yang di hadapannya, sebelum dia membenarkan rambutnya menjadi lebih rapi dan tertata. Alea juga menyanyikan beberapa lagu yang dua hafal, namun jelas dia hanya menyanyikan bagian kecilnya saja sebelum beralih ke lagu lain, alias tidak satupun lagu dia selesaikan hingga akhir.
"You give her your sweater it just polyaster but you like her better, I wish I were heather."
Hingga lantunannya berhenti saat mendengar suara kecil yang berasal dari alat pemanggang yang dari tadi menjadi perhatiannya.
Alea dengan antusias mengambil sarung tangan tahan panas yang sudah disiapkannya, dia membuka tutup oven dan mengambil tatakan yang berisi kue keringnya yang sudah jadi.
Alea menyimpan tatakan itu di atas meja, dia mengambil salah satu cookies yang masih panas, meniupnya sebentar dan mengambil bagian kecil untuk dia coba, hingga tak lama wajahnya menunjukan raut wajah tak sesenang tadi.
"Ih rasanya aneh," ujar Alea mengunyak kue kering bertebaran choco cips itu, hingga dia memikirkan apa hal yang membuat rasa cookiesnya ini tidak sesuai dugaan.
"Mbakk, mau coba cookies aku nggak?" saat melihat seseorang datang dengan kantung belanjaan di tangannya, Alea datamg membawa tatakan itu, mendekat ke arah Mbak Dona yang kini memasukan sayuran ke dalam lemari pendingin.
"Neng Lea yang bikin ini?"
Alea tersenyum. "Iyaa, mau coba?"
"Boleh?"
"Boleh dong, sekalian bilang aku apa yang kurangnya."
Alea menunggu komentar dari Mbak Dona yang kini mulai mengunyah kue kering itu dalam diam.
"Gimana Mbak, apa yang kurang?"
"Saya enggak terlalu tau soal kue kering sih Neng, tapi kayaknya ini mah kurang manis, gula sama coklatnya kurang, menteganya terlalu banyak jadi kuenya cenderung rapuh."
Alea meringis, dia mempunyai banyak kesalahan hari ini, hingga hal itu memunculkan hobi baru Alea yang sudah mulai tertarik dengan pembuatan kue, membuatnya merencanakan hari-hari berikutnya untuk membuat kue lainnya dengan rasa dan tekstur yang harus lebih baik.
"Tepungnya juga harus diayak dengan benar Neng, jadi nggak bakal terlalu bertekstur kayak gini."
Alea tersenyum, memperlihatkan jempol tangan kanannya. "Siap Mbakk, makasih ya. Aku bakalan buat lagi deh nanti kalo libur."
KAMU SEDANG MEMBACA
Noxious
Teen Fiction[𝐨𝐧 𝐠𝐨𝐢𝐧𝐠] Alea mulai lelah dengan sifat Damar yang semakin lama, semakin jauh dari perkiraannya. Ada banyak hal juga yang membuat Alea mempertimbangjan alasan untuk dia mengakhiri hubungannya dengan kakak kelasnya itu. Tapi yang jelas, tern...