EPS 15

1.5K 171 8
                                    


Happy Reading

.

.

.



Pagi yang cerah menerangi seisi mansion yang di mana mansion tersebut memiliki jendela kaca yang sangat panjang yang hampir mengelilingi mansion Uchiha. Jendela tersebut bersifat anti peluru, melepaskan udara kotor yang akan di sirkulasi udara dengan ventilasi beserta alat lain.

" Huaommm " Sakura terbangun dari posisi tidurnya, melirik kearah Sarada yang tidur di tengah - tengah mereka berdua. Sesekali Sasuke melirik setelah membuka matanya yang mendengar suara Sakura.

Kedua tangan Sakura ia regangkan untuk menikmati udara segar, menetralkan mood untuk pagi hari. Sasuke bisa melihat wajah Sakura yang berbinar - binar lebih wow  dri dirinya .

" Kau seperti habis bercinta, terlihat sangat segar " Sindir Sasuke sedikit memutar bola matanya dengan malas. Tangan kanan ia julurkan untuk mengusap pipi Sarada yang mengembul.

Sakura mengeligak ke arah Sasuke dengan tatapan tajam " Jaga ucapan mu Uchiha, wanita setelah bercinta tidak mungkin sesegar ini, huh! " Gerutu Sakura.

" Lalu? " Tanya Sasuke.

" Itu karna anak mu, dia membuatku segar." Kekeh Sakura saat merasakan kedua payudaranya kembali normal.

Sasuke yang tidak mengerti ucapan Sakura hanya bisa menebak - nebak " Hm.. Kemungkinan tapi mustahil sih." Balas Sasuke datar.

Lalu berkata lagi " Asal kau tau itu juga anak mu, kita membuatnya bersama." Cicitnya pelan di akhir kalimat takut jika Sakura salah paham seperti kodean keras untuk dirinya.

" Anak? " Sakura mengeritkan dahi, sesekali memejamkan mata " Ah iya! Dia anak ku " Tepatnya anak angkat Timbal Sakura di dalam hati.

Sasuke mengendus pelan, dirinya sedikit bingung dengan sikap Sakura yang belum menemukan jawaban apa yang sudah terjadi selama 5 tahun silam sebelum Sarada lahir bahkan setelah mendapatkan info Sarada lahir, dirinya mendapatkan kabar Sakura sudah meninggalkan kediaman Konoha.

Sarada terusik dengan tangan Sasuke yang terus mencubiti gemas semua pipinya satu persatu. Membuka kelopak mata menatap langit - langit, sesekali melirik sang papah.

" Ohayo, Sarada anak kecil papa " Ucap Sasuke lembut. Sarada masih belum sepenuhnya sadar, hanya mengangguk.

Sakura yang mendengar ucapan Sasuke langsung menghujanin Sarada dengan mendekatkan diri. Kimono yang Sakura pakai sedikit terbuka saat dirinya menunduk ke arah Sarada untuk berbicara.

" Bagaimana semalam kau sangat menikmati susu mama? " Tanya Sakura sedikt vulgar. Sasuke yang menatapnya sedikit menaiki salah satu alis terutama menatap belahan jiwa dari pabrik susu milik Sarada.

Sarada menganguk " P-puna mama ena sekali " Balas Sarada sambiri menepuk tangan dengan gembira, suara serak anak kecil membuat Sakura sangat gemas kepada Sarada.

Menciumi seluruh wajah Sarada " Anak mama sangat pintar."

Sasuke dengan cepat menarik kepala Sakura yang menghujani wajah Sarada dengan ciuman, Sakura yang ingin mengakhiri hujanan ciuman kepada Sarada di bagian hidung anaknya langsung di tarik oleh Bapaknya.

PRESDIR UCHIHA CORP { END } Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang