"Ah, apa harusnya aku bolos saja ya hari ini?" Kanna bergumam lirih. Pandangannya tertuju ke luar jendela kaca bus yang membawanya ke sekolah.
Sungguh Kanna ingin bolos saja daripada bertemu Sunghoon pagi ini. Tapi mengingat kalau dirinya sudah kelas 12, Kanna mencoba melawan rasa takutnya.
Tapi tentunya, dengan rencana yang menurutnya cukup brilian. Kanna tentu tidak mau jadi santapan yang mudah. Namun kalaupun sulit, setidaknya dia tidak 'termakan' dengan cepat.
Karena hari ini, dia akan menjauhi Sunghoon sebisa mungkin.
Kanna tahu laki-laki itu pasti akan mencari-carinya dan membuat alasan supaya Kanna bisa ikut dengannya. Entah itu dengan mengusir Areum, pura-pura meminta bantuan saat mereka ada di tempat yang banyak orangnya, dan masih banyak lagi.
Meski itu artinya, membuat Sunghoon semakin kesal dan bisa saja menambah hukumannya.
"Tidak. Tidak ada satu hal pun yang jadi baik jika itu berkaitan dengan Sunghoon." Kanna menggeleng dan kembali bergumam lirih.
Tidak lama kemudian bus yang ditumpanginya sampai di depan halte sekolah. Kanna segera membayar ongkos dan turun. Namun baru saja dia menapakkan kaki di trotoar, dia disambut oleh seseorang yang tampaknya sudah lama menunggunya di depan gerbang.
"Selamat pagi, Kanna!"
"Uwakkhh!!"
Hampir saja Kanna jatuh ke belakang karena terkejut, tapi dia beruntung masih bisa mempertahankan keseimbangannya. Sementara laki-laki di hadapannya menyengir tanpa dosa dan rasa bersalah.
"Kau lagi?" tanya Kanna dengan jengah.
"Tentu saja! Memangnya siapa lagi? Apa ada yang sedang kau tunggu?" Jay bertanya balik.
Kanna rasa tidak ada gunanya menjawab pertanyaan konyol itu. "Sedang apa kau disini?"
"Aku kesini untuk memberi semangat dan aku menginginkan kepercayaanmu padaku!" jawab Jay mudah.
"Hah?" Kanna mengernyitkan kening. Tidak mengerti. Tapi untuk 4 kata terakhir Kanna jelas memahaminya. Dia masih ingat pinky promise yang dia dan Jay buat kemarin.
Jay tiba-tiba merogoh saku hoodie-nya, lalu mengeluarkan sekotak susu pisang dari sana.
"Ayo, semangat ya untuk hari ini." Kali ini Jay tersenyum teduh sembari mengulurkan minuman tadi pada Kanna. "Tadi aku sempat melihatmu dari sini. Kau tampak muram sekali saat di dalam bis tadi. Apakah ada sesuatu yang mengganggumu?"
Untuk sesaat Kanna dapat merasakan kalau rongga dadanya seperti diisi oleh kehangatan yang asing. Wajahnya juga terasa panas dan tiba-tiba saja netranya tidak sanggup beradu pandang terlalu lama dengan Jay.
Rasanya begitu nyaman dan menjanjikan.
Tapi di detik selanjutnya Kanna segera tersadar.
Tidak, tidak, dia tidak boleh begini kalau masih mau selamat dari Sunghoon dan menyelesaikan sekolah serta urusannya di kota ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Take Me to Heaven [ Jay ENHYPEN ] ✓
Teen FictionGenre [ Thriller ] [ Romance ] [ Young Adult ] [ Mystery ] [ Action ] Previous title : Submissive [ Jay ENHYPEN ] ⚠️ [ SUDAH PINDAH KE FIZZO. AUTHOR MEOW_GURL, JUDUL : PSYCHOPATHIC STALKER ] ⚠️ Park Kanna hanya menginginkan surga dan seseorang yang...