Epilog

1.2K 130 22
                                    

Beberapa hari kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa hari kemudian...

"Kanna keluar dari sekolah? Kenapa?"

Jimin mengangguk, mengiyakan pertanyaan Areum setelah dia mengumumkan bahwa Kanna sudah bukan lagi siswi di sekolah mereka.

"Kata walinya, ayahnya telah meninggal dunia karena serangan jantung. Jadi Kanna harus kembali ke kota asalnya," jelas Jimin.

"Wah, kasihan sekali," ungkap NingNing prihatin.

"Kanna pasti sangat sedih," timpal Taehyun.

"Sayang sekali, sih, padahal sebentar lagi kita akan menghadapi ujian akhir," celetuk Hyuka.

"Kanna juga tak mengatakan apa-apa," sahut Yuna.

Sementara yang lain saling menunjukkan bela sungkawa mereka untuk papa Kanna, Areum tertegun sendiri memahami ucapan Jimin.

Ini tiba-tiba sekali, pikirnya. Papa Kanna... terkena serangan jantung karena apa? Seingatku Kanna pernah bilang kalau papanya hanya mengidap sakit keras.

"Ayo, ayo, sekarang kita mulai pelajaran kita hari ini," ajak Jimin. "Buka buku kalian ke halaman empat puluh sembilan."

"Baik."

Para siswa di kelas itu segera saja membuka buku materi mereka masing-masing. Memulai kegiatan belajar mengajar mereka. Tidak memerhatikan kalau ada seorang pria yang berdiri di koridor kelas mereka sembari menujukan pandangan pada seseorang. Kemudian beralih menatap foto yang dibawanya. Seperti sedang membanding-bandingkan sosok asli dengan foto.

"Gadis yang Tuan Besar maksud yang duduk sendirian itu, ya?" gumamnya, sembari menyunggingkan senyum kecil. "Sayang sekali ya, gadis secantik itu harus mati hari ini. Tuan Besar memang tidak punya hati."

__ __

Dunia ini, tanpa kita ketahui sangatlah kotor. Ada begitu banyak rahasia pahit yang terpendam dibawah senyuman setiap manusia.

Entah dari orang lain ataupun keluarga sendiri.

Tidak pernah terpikir oleh Kanna tentang rahasia terbesar Sang Papa. Yang tentu saja tidak bisa  Jay maafkan begitu saja.

Ibunya dimanfaatkan, lalu pergi dari rumah. Siapa anak yang bisa menerima ibunya diperlakukan dengan tidak adil begitu?

Kanna bisa mengerti perasaan hancur yang Jay rasakan.

Tapi bukan hanya mengerti, namun juga merasakan sendiri sakitnya sekarang ini.

Cklek!

Ruangan yang Jay masuki saat ini berada dalam keadaan gelap gulita. Tapi dia yakin kalau si pemilik kamar belum tidur. Jadi dia meraba-raba sisi dinding untuk menemukan saklar.

Take Me to Heaven [ Jay ENHYPEN ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang