Sejak hari itu, Areum datang ke rumah Lisa dengan rutin. Dia juga sering membawakan pesan dari orang yang menantikan Kanna itu.
Kanna yang sudah bisa menebak siapa itu hanya tersenyum tipis menanggapinya. Di sisi lain, dia juga senang Areum sering datang berkunjung. Karena dengan begitu dia merasa tidak kesepian.
Dan kunjungan Areum itu bisa membuatnya mengetahui dengan cepat perkembangan kesehatan Kanna.
Dalam satu bulan, gadis itu sudah mulai menunjukkan perubahan.
Kata Lisa, di minggu pertama dan kedua, Kanna selalu terlihat murung dan suka mengurung diri di kamar. Dia bahkan menolak dipanggil Lisa hanya untuk makan di ruang makan dan hanya keluar saat akan mandi saja.
Namun, saat mandi Kanna masih menunjukkan keanehan.
Dia suka mandi dengan masih memakai pakaian. Tidak mau telanjang. Lisa tahu ini saat melihat gadis itu keluar dengan pakaian basah kuyup dan melilit tubuhnya menggunakan handuk.
Tapi sejak Areum datang dengan pesan-pesan itu, Kanna mulai berubah perlahan-lahan.
Dia mulai mau keluar dari kamar, namun masih hanya berkeliaran di dalam appart Lisa. Mandinya mulai normal dan dia sudah bisa menerima kontak fisik dengan orang terdekat.
"Namun tidak kusarankan untuk melakukan kontak fisik dengan lawan jenis terlebih dahulu, Lisa-ssi," ucap seorang psikolog pada Lisa. Karena hari ini adalah jadwalnya Kanna untuk diperiksa.
"Baik, saya mengerti." Lisa mengangguk.
Dan bulan ini sudah memasuki bulan kedua Kanna menjalani terapi.
Sekarang ini, Lisa sedang memasak toast di dapur untuk sarapan. Ini adalah kegiatan rutinnya sebelum pergi ke tempat kerjanya alias sekolah. Tidak lupa membuatkan bagian untuk Kanna juga.
Setelah selesai memasak, barulah Lisa memanggil Kanna. Namun dengan cara berteriak karena dia masih sibuk membereskan peralatan masaknya.
"Kanna~ sarapan, yuk?!"
"Saya disini, ssaem."
"Huh?"
Lisa mengalihkan perhatiannya dari alat masaknya. Mendapati Kanna yang berdiri di pintu yang menghubungkan dapur dengan ruang tamu.
"Ah, kau bangun pagi lagi rupanya," ujar Lisa dengan senyuman khasnya.
"Tentu saja, ssaem. Saya tak ingin merepotkan Anda," jawab Kanna seraya menghampiri meja dapur. Hendak membantu Lisa untuk menata sarapan mereka di meja makan.
Selama tinggal dengan wanita berdarah Thailand itu, Kanna tidak pernah membantunya dalam mengurus rumah. Selain karena dia sedang sakit, Lisa juga sering melarangnya dengan alasan tersebut dan selalu mengerjakan pekerjaan rumahnya lebih awal.
Lagipula, sebelum kedatangan Kanna, Lisa memang sudah mandiri. Kehadiran Kanna di appart-nya hanyalah sebagai hiburan baginya di rumah.
Senang saja melihat ada yang menunggunya di rumah sepulang kerja. Tapi ini tidak akan bertahan lama karena setelah sembuh, Kanna akan kembali ke rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Take Me to Heaven [ Jay ENHYPEN ] ✓
Fiksi RemajaGenre [ Thriller ] [ Romance ] [ Young Adult ] [ Mystery ] [ Action ] Previous title : Submissive [ Jay ENHYPEN ] ⚠️ [ SUDAH PINDAH KE FIZZO. AUTHOR MEOW_GURL, JUDUL : PSYCHOPATHIC STALKER ] ⚠️ Park Kanna hanya menginginkan surga dan seseorang yang...