17. Jake Shim

972 150 13
                                    

Siang ini, Kanna sudah berada di supermarket

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siang ini, Kanna sudah berada di supermarket. Membeli beberapa bahan makanan untuk dimasak hari ini dan besok tentunya. Atau mungkin beberapa lagi untuk disimpan.

Namun dia tidak sendiri. Di belakangnya, ada Jay yang mengekorinya sambil mendorong troli belanja yang sudah dipenuhi oleh susu kotakan dan roti.

"Jay, apa... kau bisa memasak?" tanya Kanna tiba-tiba. "Sepertinya kau juga tinggal sendiri, ya?"

"Eum? Aku? Bisa kok," jawab Jay dengan bangga. "Kenapa? Ada makanan yang kau ingin aku untuk membuatkannya?"

Sontak saja wajah Kanna memerah. "Ah, bu-bukan. Tapi..."

Jay mengerutkan kening. Ekspresinya terlihat seperti sedang menerka-nerka apa yang hendak Kanna katakan sehingga mukanya bersemu merah malu begitu.

Hmm, eh tunggu. Jangan-jangan...

"Kau... tidak bisa memasak, ya?"

"Uwakhh! Enggak begitu maksudku!"

Muka Kanna sekarang sudah mirip dengan tomat matang. Merah tak karuan. Sementara Jay tersipu melihatnya.

Manis.

"T-tidak masalah kalau kau tak bisa, Kanna," ucap Jay, berusaha menenangkan kepanikan gadis di depannya itu. "Seseorang tidak bisa melakukan segalanya."

"Ihh, sudah kubilang bukan begitu maksudku," lirih Kanna. "Tapi ini memalukan sekali untuk diakui. Selama ini juga, rata-rata makanan yang kumakan selalu kupesan dari aplikasi online atau hanya makanan instan. Memasak pun hanya masakan sederhana yang kubisa."

Sekarang Jay tersenyum kecil. "Tidak, kok. Jangan termakan oleh paradigma kalau perempuan yang tidak bisa memasak itu memalukan."

"Selagi dia..." Jay memelankan tempo bicaranya. "...ada keinginan untuk belajar."

"Eh?" Kanna mengedipkan matanya beberapa kali pada Jay. "Maksudmu, kau..."

Jay mengangguk. "Aku mau kok mengajarimu. Aku tahu beberapa resep yang mungkin bisa kau contoh."

Rasanya malu sekali menerima tawaran Jay seperti ini. Ketahuan juga kalau selama ini pola hidupnya tidak sehat.

"Ehem, kalau begitu... aku akan belikan bahan masakannya," ucap Kanna akhirnya. "Kau mau masak apa memangnya?"

Jay tersenyum misterius. "Ada, deh. Tenang saja, ini bukan makanan yang aneh-aneh, kok. Ikuti aku."

Jay lalu mendorong troli ke meja lain. Lalu memilih beberapa sayuran dan daging. Tapi dia berusaha untuk tidak terlalu keterlaluan juga.

Ini dibeli dengan uang Kanna. Sebisa mungkin aku jangan berlebihan, pikirnya. Mari masak sesuatu yang tidak terlalu memakan banyak biaya tapi enak.

"Oh! Kanna? Kanna...!"

Baik Kanna maupun Jay sama-sama terkejut. Tiba-tiba saja, saat Jay sednag sibuk memilih dan Kanna memerhatikan, seorang gadis berlari menghampiri Kanna lalu memeluknya.

Take Me to Heaven [ Jay ENHYPEN ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang