14. Found U

1K 167 15
                                    

"Apa kau yakin, Kanna? Kau boleh berlama-lama disini, tidak perlu merasa sungkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa kau yakin, Kanna? Kau boleh berlama-lama disini, tidak perlu merasa sungkan. Aku juga tak keberatan karena aku jadi punya teman di rumah. Kenapa? Apa kau kurang nyaman"

Kanna tersenyum kecil, kemudian menggeleng kecil. "Tidak, bukan seperti itu. Lisa-ssaem sangat baik. Rumah Anda juga sangat nyaman. Hanya saja, saya sudah merasa lebih baik dan ingin berada di rumah sendiri saja saat ini. Maaf karena saya tiba-tiba sekali memberitahu Anda."

Lisa menghela nafas kecil, ekspresinya terlihat sedih seperti saat Kanna memberitahunya kalau gadis itu ingin kembali ke rumahnya.

Jujur saja Lisa suka dengan kehadiran Kanna di rumahnya. Bahkan, Lisa dengan senang hati merawatnya seperti adik sendiri karena jarak usia mereka tidak terpaut jauh. Mereka juga saling bertukar cerita selayaknya sahabat.

Akan tetapi, dia tidak bisa menghalangi Kanna lagi saat gadis itu melanjutkan ucapannya yang sama sekali tidak bisa Lisa bantah.

"Papa saya barusan menelepon sore ini. Katanya, beliau ingin bertemu dengan saya. Jadi saya harus segera kembali."

Nah, kalau sudah begitu, Lisa tidak bisa lagi menahannya.

"Baiklah, kalau begitu," ujarnya. "Apa kau mau kuantar sekalian? Ini sudah pukul lima sore."

"Tidak, tidak perlu, Ssaem," sahut Kanna. "Saya akan dijemput di rumah saya nanti. Karena saya juga harus packing beberapa barang."

"Ohh..." Lisa mengangguk paham. "Baiklah, terserah padamu saja, Kanna. Tidak apa-apa. Kau boleh menghubungiku kapan saja saat kau ingin."

"Baik, Ssaem. Terima kasih untuk selama ini."

Kedua perempuan itu lalu saling berpelukan. Barulah Lisa mengantar Kanna sampai ke lift. Membiarkan gadis itu meninggalkan unit appartementnya.

Ah, akhirnya, batin Kanna setelah dia berada di dalam lift yang mulai bergerak turun. "Syukurlah Lisa--ssaem tak banyak bertanya."

Kanna menghela nafas sembari menyandarkan punggungnya ke dinding lift. "Maaf karena harus seperti ini, Lisa-ssaem. Aku hanya takut akan terjadi sesuatu padamu jika kau bersamaku terlalu lama."

Kanna tidak tahu Jay itu orang yang seperti apa. Baginya, dia hanya orang asing dan tidak seharusnya dia bersikap berlebihan padanya.

Oleh karena itu, Kanna menyusun kebohongan untuk bisa keluar dari rumah Lisa. Karena tidak mungkin juga dia keluar tanpa alasan dan Lisa pasti bisa mencegahnya. Dan juga, Kanna tidak ingin Lisa tersangkut dengan hal apapun yang ada pada dirinya.

Termasuk kebohongan kalau ayahnya meneleponnya. Itu tak pernah terjadi sebenarnya.

"Bisakah aku meminta jawaban jujur darinya?" gumam Kanna, menerawang sosok wajah Jay yang tersenyum tulus padanya.

Laki-laki itu terlihat lugu. Seperti anak kecil yang polos. Dia juga baik. Dia tak salah apa-apa.

Hanya saja, Kanna tidak bisa melawan perasaan bersalahnya. Meskipun Jay sudah memberinya jalan yang mudah untuk membayarnya.

Take Me to Heaven [ Jay ENHYPEN ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang