Di ruangan kelas yang hening karna guru masih menjelaskan materi, seorang pemuda manis justru sibuk menyobek-nyobek kertas di atas meja karna bosan.
"Huh bosan! Park Seonsaengnim itu menjelaskan apa? Aku tidak paham sama sekali! Aduh, lapar. Ingin segera pulang ke asrama, makan, dan tidur!" batin pemuda manis itu yang kini meremat potongan kecil-kecil kertas miliknya menjadi gumpalan bola kertas.
Pandangan pemuda manis itu pun beredar pada teman-teman sekelasnya yang tampak sangat fokus memperhatikan. Apalagi teman sebangkunya sejak tadi juga tidak bergerak sama sekali, hanya fokus melihat coretan-coretan tangan sang guru di papan tulis.
"Sst Yedam- noleh sini sebentar" bisik si pemuda manis pada teman sebangku nya.
Yedam menoleh ke samping selama sedetik sebelum kembali menatap lurus ke depan. Tentu membuat si pemanggil merasa kesal.
"Ihhh Yedam! Kenapa fokus sekali? Kamu bahkan gak ngalihin tatapan dari depan"
"Kita memang harus fokus saat belajar. Jadi fokuslah mendengarkan penjelasan seonsaengnim bukannya bermain dengan kertas, Kim Junkyu" ucap Yedam tanpa menolehkan kepalanya, hanya bicara dengan suara yang sangat pelan namun tetap bisa di dengar jelas oleh si teman sebangku.
Pemuda manis itu, Junkyu sontak mengerucut bibirnya. Namun tak ayal ikut memperhatikan ke depan, meski fokusnya bukan pada tulisan dan penjelasan gurunya, tapi seekor cicak yang kebetulan ada di atas papan tulis. Kepalanya juga dipenuhi hal-hal random, seperti kenapa cicak itu warnanya cenderung abu, apa si cicak juga mau belajar karna posisinya di dekat papan tulis, bahkan sampai gender dan umur si cicak itu yang membuatnya penasaran.
Lima menit berlalu Junkyu mulai bosan dengan objek yang ia perhatikan. Pemuda manis itu masih tetap menatap ke depan meski lama kelamaan matanya terasa berat. Hingga akhirnya kedua kelopak mata pemuda manis itu tertutup rapat dengan kepala yang jatuh ke meja, beralaskan lengannya sendiri.
Yedam yang kebetulan menoleh ke samping untuk meregangkan leher langsung mencebik saat melihat si teman sebangku justru tidur, "Astaga Kim Junkyu, bisa-bisanya tidur. Hah- untung saja kita duduk di bangku belakang, jadi seonsaengnim tidak akan melihat"
Setelahnya pemuda bermarga Bang itu kembali menatap depan. Tak lupa dengan tangan yang aktif mencatat setiap tulisan sang guru yang ia anggap penting.
Junkyu membuka matanya perlahan. Dengan mata yang belum terbuka sempurna, ia menegakkan badan dan meregangkan kedua tangannya ke atas.
"Akh leherku sakit!" pekiknya spontan saat lehernya terasa kaku. Pemuda manis itu mengelus lehernya sendiri dengan tangan kanan dan menolehkan kepalanya ke kanan kiri.
"Loh kok sepi?!"
Begitu sadar semua teman sekelasnya termasuk Yedam sudah tidak ada di kelas dan meninggalkannya sendiri, Junkyu mengebrak meja dengan keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rückkehrunruhe | Hwankyu
FanfictionRückkehrunruhe - Sebuah perasaan rindu teramat atau perasaan seperti kembali 'ke rumah' setelah perjalanan panjang. ------------- Ini hanya kisah Kim Junkyu, seorang pemuda manis bersifat cerewet, heboh, berisik, juga...