16th : Painful Fact

248 32 13
                                    

Bentar-bentar, atur nafas dulu.
Oke, bisa dilanjut :)
______________________________________

Junghwan menghampiri Junkyu saat pemuda manis itu duduk di ruang tengah. Sayangnya Junkyu tidak mau menatapnya, justru mengalihkan pandangan saat ia mencoba berdiri di depannya.

"Kyu?"

"......."

"Junkyu?"

"......."

Bukannya mendapat respon, Junghwan justru mendapati wajah Junkyu makin keruh dan bibir tipis pemuda manis itu makin mengerucut.

Helaan nafas pemuda itu keluarkan sebelum menangkup wajah Junkyu agar pemuda itu mau menatapnya.

"Apasih Ju?!" ketus Junkyu.

"Kamu kenapa Kyu? Kenapa tidak mau menatapku, hm?"

"Molla!!"

Junkyu berusaha menyingkirkan tangan Junghwan dari wajahnya, tapi tak berhasil karna Junghwan tetap keras kepala tak membiarkannya lolos.

"Lepas! Aku mau pergi!"

"So Junkyu" ucap Junghwan lirih dengan suara husky yang terdengar makin dalam.

Wajah Junkyu kontan memerah. Ia masih belum terbiasa dengan marga So yang disematkan didepan namanya. Apalagi, jantungnya selalu berdetak lebih kencang saat pemuda di depannya itu yang mengucapkan.

"Aish-- curang!! Junghwan tidak adil! Aku tidak bisa marah lagi kalau kamu memanggilku begitu! Dan apa-apaan suara yang makin berat itu, tuan So?!"

Junghwan terkekeh. Junkyu-nya tadi marah ternyata. Dia, menggemaskan dan mampu membuat perasaannya jauh lebih baik.

"Menggemaskan sekali. Kamu makin cantik dengan wajah memerah itu, Kyu"

Junkyu menepis tangan Junghwan yang mau mengelus pipinya, "Aku tidak menggemaskan dan cantik! Aku itu keren dan tampan ya tuan So!"

"Tidak. Menurutku kamu lebih cantik dari apapun, nyonya So. Kamu saat marah juga semakin manis saja"

"Aaaaaa Junghwan!! Jahat sekali sih! Jantungku detaknya cepat sekali tau Ju! Huh! Aku maluuu"

Tawa Junghwan kembali terbit. Pemuda itu merengkuh tubuh Junkyu lagi. Sekedar menambah energi, dan juga menikmati kebersamaan mereka yang entah akan bertahan sampai kapan.

"Kenapa kamu tadi marah, hm?"

Bibir Junkyu mengerucut, "Ya karna Junghwan ingkar janji semalam. Kamu kan sudah janji akan kembali ke kamar untuk menemaniku tidur, tapi kamu tidak kembali juga sampai pagi. Kamu itu kemana saja Ju? Apa kamu tidak tidur?"

"Maaf. Aku tidak bisa tidur semalam, dan- aku memilih menemani Hyunsuk hyung menjaga Doyoung. Maafkan aku, Junkyu"

Kekesalan Junkyu langsung surut, ia tersenyum manis pada Junghwan dan dengan cepat memberi kecupan di pipi kanan Junghwan.

Junghwan terkejut lalu senyuman lebar terpatri di wajahnya. Junkyu ternyata berani juga mengecupnya begitu.

"Tidak papa Ju. Maaf ya aku tidak tau, aku malah marah padahal kamu bahkan tidak tidur dan ikut menjaga Dobby"

"Jangan meminta maaf, Kyu. Apa kamu tidur nyenyak semalam?"

Junkyu mengangguk, "Hu'um. Tidur ku nyenyak semalam. Meski sempat terbangun karna tidak merasakan kehadiran Junghwan, aku langsung bisa tidur lagi"

"Syukurlah--

Junghwan menghentikan ucapannya demi menepuk pelan pucuk kepala Junkyu, -- sebagai permintaan maaf ku, bagaimana kalau aku membelikan kamu es krim?"

Rückkehrunruhe | HwankyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang