Sore ini kamar asrama yang dihuni oleh empat pemuda berbeda karakter tidak bisa dikatakan ramai, tidak juga sepi karna ketiga penghuninya sibuk dengan urusan masing-masing.
Lebih tepatnya dua orang sedang sibuk mengerjakan tugas dengan buku teks tersebar merata di meja dan dua laptop menyala di atas pangkuan masing-masing. Keduanya adalah Haruto dan Jeongwoo yang sibuk membaca buku teks mereka dan dengan cepat mengetikkan beberapa kata di laptop saat ada kata yang mereka anggap penting dan bisa dimasukkan ke tugas. Meski suara yang terdengar lebih didominasi oleh suara kertas yang dibalikkan dengan keras, decakan kesal, helaan nafas berat, dan juga gerutuan yang tak bisa didengar dengan jelas.
"Hwan, kamu sudah mengerjakan tugas Choi songsaengnim yang laporan tentang sejarah seni dan musik Korea itu?" tanya Haruto saat sempat melirik Junghwan yang juga tampak sibuk membaca, tapi bukan buku teks sekolah, melainkan ensiklopedia.
Junghwan mengalihkan pandangan dari ensiklopedia yang ia baca dan menoleh pada Haruto dan Jeongwoo yang duduk di sofa.
"Sudah. Aku juga sudah mengirim ke email Choi songsaengnim semalam"
Haruto berdecak kagum begitu juga dengan Jeongwoo yang menatap Junghwan seperti melihat orang paling keren sedunia.
"Woah keren. Padahal tugasnya baru diberikan kemarin pagi dan kamu sudah mengirimkannya di hari yang sama? Rajin sekali!"
Jeongwoo bertepuk tangan sekali setelah menyelesaikan ucapannya. Pemuda itu melirik layar laptopnya lalu mendengus.
"Aku baru mengetik satu paragraf. Bingung sekali karna materi di buku sangat sedikit. Di google juga banyak artikel tapi tidak nyambung dengan tugas kita" keluhnya sembari memijit pangkal hidungnya.
"Kamu benar Woo, aku juga masih bingung mencari artikel yang sesuai--
Haruto menoleh lagi pada Junghwan yang masih menatapnya dan Jeongwoo dalam diam, --kalau boleh tau kamu cari materinya dimana Hwan?"
Junghwan menutup ensiklopedia sains miliknya dan meletakkan benda persegi panjang tebal itu di samping bantal, "Dari jurnal dan buku"
Pemuda itu lalu berdiri dan melangkah ke rak buku Junkyu yang kini juga dipakainya. Netranya menyusuri setiap buku yang ada di sana lalu berhenti pada buku tebal bersampul biru dengan tulisan Sejarah Nasional Korea dan Dunia, lalu kembali bergulir pada buku bersampul cokelat bertuliskan Semua Tentang Seni, Musik, dan Tarian di Berbagai Negara. Kedua tangannya bergerak cepat mengambil dua buku itu lalu kembali meraih jurnal tipis yang ia tulis sendiri saat di sekolahnya di Australia.
Junghwan berbalik menghampiri Haruto dan Jeongwoo yang daritadi memperhatikan apa yang ia lakukan. Setelah duduk di depan pasangan kekasih yang tampak agak kacau karna tekanan tugas itu, ia meletakkan dua buku tebal dan satu stundent journal miliknya di atas meja.
"Kalian bisa cari materinya di dua buku ini. Aku sudah menandai bagian yang penting dengan sticky notes dan stabilo. Materi yang ku anggap bisa ditambahkan juga sudah ku lingkari--
Junghwan menunjuk jurnal miliknya, --ada beberapa materi yang pernah ku catat di sekolah juga disini. Mungkin kalian bisa mengambil beberapa poin. Tapi maaf jika tulisannya tidak rapi"
Jeongwoo yang sejak tadi mengangga mendengar penjelasan Junghwan langsung mengatupkan bibir saat Haruto menepuk pelan pahanya. Pemuda tan itu langsung tersenyum canggung dan meraih jurnal Junghwan.
"Wow kamu rajin mencatat ternyata. Ini masih lebih baik dari tulisanku dan Haruto, apalagi kamu memberi detail di setiap kalimatnya. Aku akan coba baca ini, terimakasih ya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rückkehrunruhe | Hwankyu
Hayran KurguRückkehrunruhe - Sebuah perasaan rindu teramat atau perasaan seperti kembali 'ke rumah' setelah perjalanan panjang. ------------- Ini hanya kisah Kim Junkyu, seorang pemuda manis bersifat cerewet, heboh, berisik, juga...