3th : Strange

404 54 6
                                    

Junghwan yang baru selesai bersiap dari kamar mandi melirik ke sisi ranjang sebelah atas. Dilihatnya Junkyu yang masih asik bergelung dalam selimut, masih dengan seragam kemarin yang belum juga diganti.

Tatapan pemuda itu berganti pada jam dinding yang menunjukkan pukul 06.00 KST. Junghwan pun memutuskan untuk mendekati ranjang Junkyu setelah beberapa detik berfikir.

Tangannya mengetuk-ngetuk pelan sisi samping ranjang, "Junkyu, bangun ini sudah jam enam-- Kim Junkyu"

Junkyu yang mulai terusik melenguh dan membuka kelopak matanya perlahan. Kedua netra pemuda yang tidur menghadap dinding itu berkedip-kedip sebelum membalikkan badan dan langsung terkejut saat melihat wajah Junghwan dengan rambut basah yang masih berantakan.

"Huaa-- siapa?!" kaget Junkyu.

Junghwan mengangkat sebelah alisnya, membuat Junkyu yang kesadarannya sudah pulih segera ingat siapa pemuda yang membangunkannya itu.

"Yak So Junghwan! Ku kira siapa! Kenapa membangunkan ku? Tidak tau saja aku masih mengantuk!"

"Maaf, tapi ini sudah jam enam Junkyu"

Mata Junkyu melirik jam dinding yang ada di atas pintu kamar, "Huh- malas sekali harus bangun dan sekolah"

Pemuda manis itupun menegakkan badannya dengan kaki menggantung di samping ranjang, untung saja tidak mengenai wajah Junghwan karna pemuda itu sudah mundur tiga langkah setelah melihat pergerakan Junkyu tadi.

"Sepi sekali--- dimana Haruto dan Jeongwoo ya?"

"Mereka keluar membeli sarapan"

Junkyu yang tadi mengedarkan pandangan ke sekeliling kamar kembali menengok pada Junghwan, "Aku tidak bertanya padamu tuh!"

Junghwan menghela nafas lalu memilih berjalan ke kaca di sudut ruangan. Menyisir dan menata rambutnya disana.

"Ck sisiran saja harus di depan kaca" komentar Junkyu dengan suara pelan.

Pemuda manis itu perlahan turun dari atas ranjang bertingkat nya dan melangkah ke arah lemari. Tentu membuatnya harus berdiri bersisihan dengan Junghwan.

Pemuda manis itu dengan cepat meraih seragam yang akan dipakai hari ini lalu melengos saat tau si teman sekamar baru sempat meliriknya.

Junghwan menggeleng saat Junkyu membuka pintu kamar mandi dengan kasar.

"Sepertinya dia masih kesal. Aku harus apa?" ucapnya pada dirinya sendiri setelah melihat Junkyu yang sudah masuk ke kamar mandi.

Setelah memasang dasi dan memastikan penampilannya sudah rapi, Junghwan meraih tas yang kemarin ia bawa dan melangkah cepat ke mini pantry.

Tangan pemuda itu dengan cekatan mengeluarkan satu kotak dan membukanya. Bibirnya langsung tertarik saat melihat Lamington Cake tertata rapi di dalamnya. Bolu spons berbentuk persegi yang berisi selai juga krim dan dilapisi saus cokelat dan digulingkan di atas kelapa parut itu adalah kue khas Australia yang sangat ia sukai. Apalagi yang membuat kue manis itu ibunya sendiri, tentu Junghwan tambah senang.

"Hmm- mommy memang sangat ahli membuat kue. Apalagi yang ini" komentarnya setelah mencicipi sedikit kue lamington buatan sang ibu.

Pemuda itu terlihat berfikir selagi mengecap tiap rasa manis, sedikit asam dari selai, dan rasa gurih kelapa dari kue yang ia kunyah.

"Apa aku beri saja kue ini padanya ya? Mommy selalu bilang makanan manis bisa mengembalikan mood"

Seulas senyum tipis terpatri di wajah Junghwan saat tangannya sudah bergerak memindahkan tiga potong kecil lamington cake miliknya ke piring kecil yang ia ambil di rak.

Rückkehrunruhe | HwankyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang