LAGI-LAGI lelaki berambut baby blue itu sesekali mencuri pandang ke arah Koraru selama perjalanan berlangsung. Namun, saat pelajaran Matematika Itou-sensei, Mizuo malah bertopang dagu dengan mata terpejam sambil berkata, "Nemui¹."
Koraru melirik lelaki di sebelahnya yang sibuk mencoret-coret bagian belakang buku pelajaran Matematika, masih sambil bertopang dagu. Mizuo tidak lagi memejamkan mata setelah dua kali ditegur oleh Itou-sensei. Agaknya Mizuo tidak menyukai wanita dengan kacamata tebal berbingkai bulat itu karena Koraru yang berada tepat di sampingnya beberapa kali mendengar desahan napas berat Mizuo. Sekarang pun, Mizuo bahkan tidak memperhatikan apa yang Itou-sensei terangkan di papan tulis.
Jam pelajaran Matematika akhirnya berakhir. Raut Mizuo seketika berubah senang, tetapi entah kenapa lelaki itu langsung murung kembali.
"Kenapa?" Pertanyaan itu spontan keluar dari mulut Koraru. Gadis yang kini memakai pita bando berwarna polkadot merah-putih di kepalanya ingin sekali menarik ucapannya kembali. Namun, melihat wajah Mizuo yang semringah membuat Koraru urung.
"Aku tidak paham dengan tugas yang diberikan Itou-sensei."
Sudah kuduga.
Koraru mengembuskan napas berat sebelum menyerahkan buku catatan Matematikanya pada Mizuo.
"Ini. Aku tahu kau sama sekali tidak mencatat tadi. Aku juga sudah mengerjakan tugasnya. Kalau kau mau menyalin, silakan saja."
Mizuo mengerjap. Ia mengambil buku itu dengan ragu. "Eh? Apa tidak apa-apa?"
"Daijoubu², asal jangan berikan pada yang lain."
Pupil Mizuo membulat dan lelaki itu mengangguk. Wajahnya kembali berseri-seri, bahkan ia memamerkan senyum lebar.
"Terima kasih banyak, Sachihara-san."
Koraru hanya mengangguk singkat, lantas memalingkan wajah.
Oh, ada apa ini? Kenapa ia mau-mau saja memberikan catatan dan sontekan tugas Matematikanya yang berharga pada murid baru? Dan kenapa Koraru merasa senang melihat senyuman itu? Koraru menggeleng-geleng sembari menepuk kedua pipinya. Ia tidak mengerti.
"Pfft."
Koraru menoleh pada Hara yang menahan tawa di sebelahnya. Ia menatap gadis berambut bob itu kesal.
"Kenapa, sih?"
Hara tidak langsung menjawab. Ia mendekatkan kepalanya ke telinga Koraru dan berbisik, "Kau menyukai Katagaki-kun, ya?"
Pupil Koraru membulat. Spontan gadis itu menatap Hara dengan tangan terkepal seperti ingin memukul.
"Berisik," desis Koraru. Meski ia kesal, tidak dapat dimungkiri, Koraru bertanya-tanya pada perasaannya. Namun, ia segera menggeleng-gelengkan kepala, menepis segala kemungkinan yang ada.
Tidak mungkin ... Mizuo baru masuk tiga hari dan Koraru sudah menyukainya? Atas dasar apa?
Tetapi terkadang, cinta tak butuh alasan. Yah, apa pun itu, Koraru takkan mengakuinya.
Jam keempat, kelas renang di musim panas dimulai. SMA Keshiki memang sedikit berbeda dari sekolah pada umumnya. Karena terletak di daerah kepulauan yang dikelilingi perairan, kelas renang termasuk kurikulum wajib di sekolah ini.
Sachihara Koraru pergi menuju ruang ganti bersama Yamasashi Hara sembari menenteng tas tangan berisi seragam renang. Selama berpapasan dengan gadis-gadis yang dilewatinya, telinga Koraru cukup kebal mendengar desas-desus soal Katagaki Mizuo, si murid baru dari kelas 2-A yang tampan. Koraru mengoceh dalam hati. Orang itu, bisa-bisanya populer dalam sekejap?
KAMU SEDANG MEMBACA
Until We Meet at the Sea | 海で会うまで
ФэнтезиKatagaki Mizuo menyukai Sachihara Koraru sejak pertama kali mereka bertemu. Semuanya berawal dari seorang gadis SMA yang menyelamatkan seekor merman dari manusia yang menangkapnya. Mare--seekor merman, putra bungsu dari penguasa lautan--jatuh cinta...