juuni 十二 kompetisi olahraga

20 7 5
                                    

MIZUO SUDAH merasakan aura permusuhan yang kuat dari lelaki berpenampilan acak-acakan itu sejak mereka bersitatap beberapa detik. Mizuo juga tidak tahu kenapa ia merasa kesal tanpa sebab. Telapak tangannya terkepal. Iris biru laut miliknya mengikuti pergerakan Aoki Keiji hingga lelaki itu duduk di bangku di depannya.

Sekarang, Mizuo malah berharap bangku di depannya lebih baik tidak terisi saja. Ia tidak tahu siapa Aoki Keiji ini sampai mendengar Kamishita Yosuke bertanya, "Pekerjaanmu di Tokyo sudah selesai, Keiji?"

Keiji beralih menghadap Yosuke yang berada di sudut ruangan yang lain. "Ya. Pemotretanku kali ini agak lama. Aku diberi waktu libur satu bulan, lalu aku teringat sekolah. Lagi pula aku rindu Okinawa," ujarnya, lalu terkekeh.

Pemotretan?

Lalu, Mizuo mendapati selembar kertas di sisi kanan mejanya. Tulisan tangan Koraru. Ia segera membaca tulisan di kertas itu.

Aoki Keiji seorang model. Dia bekerja di Tokyo.

Bukannya mengerti dengan maksud tulisan Koraru, Mizuo malah bertanya-tanya. Model itu apa?

Ia ingin bertanya pada Koraru, tetapi segan. Jadilah ia hanya mengangguk saja. Biarlah nanti ia tanyakan pada Keiko. Setidaknya Keiko tidak akan mengerutkan dahi heran saat ia bertanya demikian, bukan?

"Wah, padahal kau, kan, bisa tinggal di Tokyo saja. Kenapa memilih di sini?" timpal seorang siswi yang rambutnya dikucir ekor kuda sembari memangku wajah, menatap Keiji tertarik.

"Kau mengusirku, Kawai?" tanya Keiji dengan nada berkelakar.

Gadis bernama Kawai itu mengibas-ibaskan tangan di depan wajah. "Bukan, bukan begitu. Aku penasaran saja kenapa kau malah memilih kembali ke pulau kecil ini, padahal kau bisa tinggal di kota besar seperti Tokyo dan menjadi terkenal."

Beberapa murid lain mengangguk menyutujui Kawai.

"Hmm ... bagaimana, ya? Okinawa itu kampung halamanku. Bagaimanapun, aku lahir dan dibesarkan di pulau ini. Bagaimana mungkin aku bisa lupa diri, 'kan?" Keiji menyunggingkan senyum.

"Benar juga."

"Kau memang yang terbaik!"

"Keiji-kun memang hebat!"

Keiji hanya terkekeh mendengar pujian itu dan kembali menghadap depan tatkala Kazaki-sensei memasuki kelas. Saat homeroom, pria paruh baya itu menyambut kembali kedatangan Keiji ke kelas dan mengapresiasinya sebagai murid membanggakan, meski Kazaki-sensei sempat sedikit menyindir penampilan Keiji yang urakan.

"Oh, ya, seperti yang kalian ketahui, di semester dua sekolah selalu mengadakan kompetisi olahraga. Kompetisi olahraga ini akan diadakan dua minggu lagi selama dua hari bertepatan dengan hari ulang tahun sekolah, 12 Oktober. Ada sepuluh cabang olahraga yang akan dipertandingkan. Untuk ketentuannya akan diberi tahu lebih lanjut. Saya harap, kelas ini dapat mengikuti semua cabang olahraga dan memenangkan minimal dua cabang olahraga, baik putra maupun putri. Untuk Katagaki Mizuo dan Aoki Keiji, jika ada yang tidak dimengerti silakan tanya teman kalian atau Kamashita Yosuke-kun."

Homeroom selesai.

***

Di klub renang yang beranggotakan empat puluhan orang, Mizuo adalah anggota baru yang diagung-agungkan oleh Hideaki sebagai ketua klub dan Sakamaki-sensei sebagai pembina. Sama seperti di klub basket, tidak sedikit yang mencercanya meski gadis-gadis di klub itu sebagian besar mengagumi lekuk tubuh Mizuo. Di klub renang, para lelaki memang hanya mengenakan celana renang saja, membuat lekuk tubuh mereka terlihat.

Until We Meet at the Sea | 海で会うまでTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang