MIZUO TIDAK menyangka, apa yang dilihatnya saat ini adalah salah satu keterkejutan besar yang pernah dialaminya selama tujuh belas tahun ia hidup.
Koraru memiliki kembaran.
Fakta itu sudah lebih dari cukup untuk membuat Mizuo kehabisan kata-kata. Bahkan tatkala Koraru, Karoru, Kakoru-atau siapalah itu-mengulurkan tangannya kepada Mizuo, ia mematung. Beruntung Hara menyikut lengannya hingga membuat Mizuo tersadar dan segera menyambar tangan gadis itu.
"Namaku Sachihara Karoru, kakak kembar Coral. Kau pasti Kagataki Mizuo-kun, ya? Koraru pernah beberapa kali menceritakan tentangmu padaku," ujar Karoru memperkenalkan diri. "Dan oh, terima kasih ya, sudah mau membuat Coral mengikuti perlombaan lari. Kalau bukan karena kau-"
Mizuo sudah tidak memperhatikan celotehan Karoru lagi karena sekelebat memori menghampirinya, sama seperti saat ia menggenggam tangan Koraru.
"Kalau begitu, bisakah kau merahasiakan kejadian ini dari siapa pun? Anggap saja kau tidak pernah melihat dan menyelamatkanku dari nelayan itu."
Gadis itu mengangguk. "Tanpa kau minta aku juga akan melakukannya. Kau tenang saja, aku pandai menjaga rahasia kok! Aku janji!" Gadis itu menyodorkan jari kelingkingnya.
"Namaku Sachihara Karoru! Apa kau punya nama, Tuan Duyung?"
"Panggil saja aku Mare."
"Ha'i! Yoroshiku, Mare!"
Mizuo meneguk saliva.
Sachihara Karoru.
Ia salah mengingat nama. Seharusnya Karoru, bukan Koraru! Manusia yang membuatnya jatuh cinta bukanlah Koraru, melainkan Karoru, kembarannya. Dan pantas saja, Koraru tidak mengingat Mare serta kejadian waktu itu karena bukan dia yang mengalaminya, tetapi Karoru.
Mizuo ingat sekali penampilan gadis yang ditemuinya di daratan waktu itu. Rambut cokelat gelapnya digelung di belakang kepala, irisnya berwarna kuning kejinggaan, sementara kulitnya putih bersih dan halus. Penampilan Sachihara bersaudara bagai penang dibelah dua, persis seperti ia dan saudari kembarnya, Marine, andai mermaid itu satu jenis kelamin dengannya.
Yang membuatnya yakin kalau Karoru adalah gadis yang awalnya membuat ia jatuh cinta sampai rela menukar ekor dengan kaki manusia adalah dress selutut bermotif bunga serta topi lebar merah muda yang dikenakan Karoru. Penampilan itu, sama seperti gadis yang dilihatnya dua bulan lalu. Bodohnya Mizuo karena selama ini tidak menyadari perbedaan gaya berpakaian dan sifat yang ditunjukan Koraru.
"Ah, Katagaki-kun?"
Lagi-lagi Mizuo tersadar karena Hara menyikut pinggangnya.
"Oh, maaf. Namaku Kagataki Mizuo, teman sekelas Koraru. Salam kenal," balas Mizuo canggung. "Aku undur diri dulu. Ada sedikit urusan."
Kemudian, Mizuo meninggalkan mereka yang kelimpungan melihat tingkah aneh Mizuo. Hara hendak mengikutinya, tetapi Mizuo mengisyaratkan dengan tangan bahwa ia baik-baik saja.
Baik-baik saja ....
Tidak, Mizuo tidak baik-baik saja.
Hatinya kelimpungan. Sebenarnya, siapa gadis yang ia cintai? Karoru, orang yang menolongnya dan pertama kali membuatnya jatuh cinta? Atau Koraru, orang yang ditolongnya dan perlahan membuatnya cinta karena terbiasa?
Mizuo memilih meninggalkan kawasan sekolah tanpa pamit kepada teman-temannya, terutama Sachihara bersaudara. Namun, tanpa disadarinya, Aoki Keiji mengikuti dari belakang dan Mizuo baru menyadarinya setelah sampai di tepi pantai.

KAMU SEDANG MEMBACA
Until We Meet at the Sea | 海で会うまで
FantasyKatagaki Mizuo menyukai Sachihara Koraru sejak pertama kali mereka bertemu. Semuanya berawal dari seorang gadis SMA yang menyelamatkan seekor merman dari manusia yang menangkapnya. Mare--seekor merman, putra bungsu dari penguasa lautan--jatuh cinta...