Malam 19:00
Semesta tertidur di atas lantai dengan kondisi mata yang cukup sembab dan masih ada bekas darah di lehernya. Sepertinya ia tertidur setelah lelah menangis.
"Ugh pusing"
Semesta melihat ke arah jam dan ia agak sedikit terkejut karena ternyata tidurnya cukup lama terlebih ia tertidur di lantai dengan keadaan yang mengenaskan seperti ini. Ia masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya lalu setelahnya mengobati luka yang ada di lehernya.
"Anjirr sakit jugaa..shh..aww"
"Mereka emang gak mau gua ada kan? buktinya gua kek gini aduh..duh.."
Selama ia mengobati lehernya ia merasakan perih akibat obat merah yang ia gunakan terlebih saat mandi tadi sangat menyiksa dirinya karena ada bekas luka di lehernya.
"Semesta" panggil Jhon
Kedatangan Jhon yang tiba-tiba membuka pintu lalu masuk ke kamar membuat semesta cukup terkejut dan bertanya-tanya ingin apa dia?.
"Guru les private piano udah dateng, sekarang kamu turun ke bawah" Jhon
"Semesta? les piano? aku gak ngerasa daftar les"
"Ck, papa yang daftarin! udah cepetan! kamu nurut sekali aja sama orang tua bisa kan! papa gak mau tau kamu harus les piano sekarang!" Jhon
"Semesta gak mau"
"SEMESTA!" teriak Jhon "Papa gak maksa kamu tapi kamu harus dengerin papa!"
"Kalo gitu apa semesta punya pilihan? enggak kan?"
"Anak kurang ajar! untung dibawah ada guru les piano! kalo enggak? abis kamu malem ini!" ucap Jhon penuh amarah meninggalkan Semesta di sana
Semesta turun kebawah dan menemui guru les nya lalu ia belajar piano sekitar dua jam lebih. Setelah selesai Semesta langsung kembali ke kamar dan merebahkan dirinya.
~~~~~~
Pagi ini Semesta dan Syna pergi ke sekolah secara bersamaan, mereka berangkat lebih awal karena hari ini adalah hari senin dimana upacara akan dilaksanakan.
"Sam!" panggil Dimas
Semesta yang merasa terpanggil mengalihkan pandangannya ke arah sumber suara.
"Apa?"
"Lo udah rapih gak ada yang salah dan gada yang kurang, okee perfect gak bakalan di hukum karena atributnya gak lengkap" ucap Dimas
"Iya"
"Susah ya temenan sama kulkas tiga pintu" Dimas
"Yaudah gak usah temenan"
"Si anjir! lambe nya minta di selebew" Dimas
"Berisik"
"Rese lo! gak usah dingin-dingin sama gua ntar gua ilang lo nyariin" ucap Dimas dengan percaya diri
"Halu"
"Gak papa halu siapa tau jadi kenyataan" Dimas
"Gak"
"Dasar tsundere! sok aja bilang gak padahal lo nyariin gua pas gua gak masuk!" Dimas
KAMU SEDANG MEMBACA
Ramesta (RAHASIA SEMESTA) |REVISI
Teen FictionSemesta selalu punya rahasia begitupula dengan Semesta Andrian Radnanta. Tentang semesta nya yang hilang. Semesta yang tak sempurna tapi mengharapkan kesempurnaan karena keharusan. Tuhan tau tapi semesta memang tidak pernah adil bukan Semesta namun...