"Bahkan hewan saja tak sehina ini tapi kenapa seorang manusia bisa selicik dan sejahat ini? benar-benar brengsek"
- Semesta
*******
Setelah sampai di lokasi tujuan Semesta melihat sekelilingnya, sunyi dan sepi. Tempat ini benar-benar tak ada satu orang pun yang terlihat.
Drrrttr
"Iya?"
"Aku udah pulang!! kamu tau gak sayang tadi tuh seruu bangeett hehehe"
Semesta terkejut setelah mendengar suara Gina dari sebrang sana, Seperti nya ia dijebak seseorang.
"Haloo Semesta?? sayang?? kamu denger aku?"
"Nanti gua telpon balik"
Tutt..
Semesta langsung menyalakan motor nya lalu ia ingin segera pergi dari sini namun tiba-tiba ada suara muncul dari belakangnya.
"Mau kemana? apa kamu takut?"
Semesta mematikan motor nya lalu turun dari motor nya dan berdiri tegak. Ia menunggu seseorang itu muncul dari tempat yang gelap itu.
"Apa kamu pikir saya gak tau kalo kamu mau melarikan diri?"
"Pa..pa?"
"Kenapa? kaget? jangan kamu kira saya gak tau kalo kamu mau bawa kabur Safra" Jhon
"Pa?"
"Apa? gak terima? bukannya kamu udah punya pacar? kenapa peduli sama Safra?"
Semesta terdiam tak mampu menyangkal perkataan Jhon.
"Sesuai dengan perjanjian dia harus di hukum" Jhon
"Papa yang harusnya di hukum bukan Safra"
"Oh iya? memangnya kamu pikir kamu siapa? kamu hanya anak yang gak berguna" Jhon
"Kita liat aja siapa yang gak berguna disini"
"Baik tapi sebelum itu silahkan nikmatin permainan dari saya" Jhon
"Silahkan tapi setelah nya nikmati permainan dari saya"
"Hahahah siapa takut" Jhon
"Jangan memohon dan berharap saya berubah pikiran"
"Cih, beraninya kamu ngomong kaya gitu" Jhon
"Kenapa? papa takut?"
"Saya gak akan pernah takut sama kamu" Jhon
"Kita liat nanti"
Sekelompok orang mulai muncul dengan benda tumpul di tangannya. Mereka mulai menyerang Semesta setelah Jhon memberi instruksi pada mereka namun tak ada yang berani menyerang Semesta.
"Ayo serang!! kenapa malah diem aja?!" Jhon
Semesta menarik sudut bibirnya, ia tersenyum remeh pada Jhon.
"Papa emang harus belajar banyak hal dari mereka"
"Sialan!! kalo kalian gak ada yang mau biar saya aja!" Jhon mengambil balok kayu salah satu dari mereka lalu melayangkan sebuah pukulan pada Semesta.
Semesta memegang balok kayu itu dengan secepat kilat.
"Mungkin dulu papa bisa memukul aku semaunya tapi kali ini enggak"
"KAMU!! SIALAN!!"
"Aku permisi"
"ANAK SIALAN!! KAMU LIAT AJA NANTI!! PAPA BAKAL BUAT KAMU LEBIH MENDERITA!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ramesta (RAHASIA SEMESTA) |REVISI
Teen FictionSemesta selalu punya rahasia begitupula dengan Semesta Andrian Radnanta. Tentang semesta nya yang hilang. Semesta yang tak sempurna tapi mengharapkan kesempurnaan karena keharusan. Tuhan tau tapi semesta memang tidak pernah adil bukan Semesta namun...