"Tujuan kalian adalah menyingkirkan dan melihat ku kesakitan karena penderitaan dari kalian"
-Semesta
******
"Samm liat sini gua nemu apa!!" teriak GinaSemesta turun kebawah lalu melihat sebuah baju merah yang sudah rusak ditunjukkan Gina padanya.
"Gajelas banget lo Betina" dengus Dimas
"Langka loh ada beginian ditempat se asri ini" ucap Gina
"Serah lo dah betina" balas Dimas
"Sam!" panggil Gina
Semesta melihat ke arah Gina lalu gadis itu memainkan air dengan menyiram nya ke arahnya sambil tertawa.
"Wahh sabi nih" Ucap Dimas ikut-ikutan menyiprati Semesta hingga baju Semesta sedikit basah
"Gua gak mau main air"
"Huuu kapan lagi coba " ucap Gina
"Kapan-kapan"
"Udah makin sore nih kasian orang ayah gua berdiri distitu ngawasin kita" ucap Dimas
"Bentar lagi dong!! gua masih mau main air" grutu Gina
"Ayo balik udah mau malem"
"Yahhh yaudah deh" ucap Gina lemas
Sepanjang perjalanan mereka hanya terdiam, sepertinya mereka sangat kelelahan habis berkeliling desa dan bermain-main di air terjun.
"Kita kapan nyampe? gua capek banget nih mau rebahan" Gina
"Baru sampe kaki gunung"
"Lama banget" Gina
"Berisik banget lo jamet" Dimas
"Dihh gimana gak berisik coba! udah mulai malem! gelep! gak ada inisiatif gitu nyari vila?!" Gina
"Lo tidur aja noh di hutan bareng temen-temen lo" Dimas
"Lo aja saja!" Gina
"Lagian lo dapet ide darimana mau tidur di tengah-tengah hutan kaya gini!" Dimas
"Iya juga sih tapi kan tetep aja serem banget!" Gina
"Namanya udah malem bego ya wajar gelep!" Dimas
"Orang-orang bokap lo kok gak ada Dim?!" tanya Gina ketika melihat kebelakang
"Gak mungkin lah! mereka selalu dibelakang kita!" Dimas
"Gak ada sumpah!" panik Gina
"Lo berdua berisik banget dari tadi!"
"Sam! orang-orang ayah gua beneran gak ada!" Dimas
"Sialan mereka juga gak ada!"
"Gimana ini?! gua takut anjir" Gina
"Tenang dulu napa! gua jadi ikutan panik!" Dimas
"AHHH ITUUU ADA MOBIL DIBELAKANG KITA!" Gina
"Tunggu! itu kaya bukan mobil anak buah ayah" Dimas
"Bukan juga! sialn!"
"Mereka siapa?! mau apa!" panik Gina
dorrr
Suara tembakan dari arah luar membuat mereka sedikit terkejut dan berhati-hati takut-takut mereka berniat melukai.
"Gua belum mau mati" ucap Gina takut
KAMU SEDANG MEMBACA
Ramesta (RAHASIA SEMESTA) |REVISI
Teen FictionSemesta selalu punya rahasia begitupula dengan Semesta Andrian Radnanta. Tentang semesta nya yang hilang. Semesta yang tak sempurna tapi mengharapkan kesempurnaan karena keharusan. Tuhan tau tapi semesta memang tidak pernah adil bukan Semesta namun...