Semesta melihat se keliling taman lalu menutup mata nya, ia tengah memikirkan tentang perkataan Beatrice. Ia bingung karena tak menemukan jawaban apapun.
"Sial! sebenarnya apa sih?! gua harus cari jawaban dimana?!" ucap Semesta mengacak-acak rambutnya dengan frustasi
"Bunda?! iya! bunda pasti tau sesuatu! gua harus tanya bunda!"
Semesta pergi dengan terburu-buru setelah ia merasa jika bisa menemukan jawabannya. Ia benar-benar berharap bisa menemukan jawabannya meskipun tidak semuanya.
Sesampainya di rumah Semesta merasa aneh karena melihat seorang gadis di rumahnya. Ia bingung karena tak pernah melihatnya sebelumnya.
Semesta menghampiri gadis itu yang tengah sibuk bersih-bersih. Ia memegang pundak gadis itu hingga membuat gadis itu sedikit terkejut.
"Lo siapa? mau apa? ngapain?"
Gadis itu tersentak lalu berbalik menghadap Semesta. Hanya ada satu kata ketika melihat perempuan di depannya ini, cantik.
"Saya Safra anak pembantu rumah ini dan saya lagi bersih-bersih kalo anda punya mata"
"Oh oke"
"Gak ada yang mau di tanya lagi kan? tolong jangan ganggu saya"
"Lo ngusir gua?!"
"Mana berani saya ngusir anda"
"Lo?! untung gua lagi sibuk!"
"Bukan urusan saya, permisi"
"Sialan!"
Semesta berjalan menuju kamar nya mengambil kunci motor lalu mengenakan jaket dan pergi menuju rumah Dimas. Sesampainya disana Semesta mendapatkan tatapan sinis dari Dimas.
"Kenapa lo liatin gua kaya gitu?"
"Rese lo! pasti ntar gua di anggep angin sama bunda!"
"Serah, bunda kemana?"
"Harusnya lagi siap-siap karena mau pergi bareng gua tapi malah lo dateng"
"Pergi? pergi kemana?"
"Pergi nonton elsa! kalo sampe gua gak jadi nonton awas lo! gua bakalan mogok ngomong sama lo!"
"Udah kaya bajai aja lo pake mogok segala"
"Serah gua lah! pokoknya awas aja kalo sampe gak jadi nonton!"
"Hm"
"Dimas ayo kita per____ ehh ada anak bunda, masuk sayang"
"Bundaaa!!! kita kan mau nonton! anak kurcaci ini biarin aja!"
"Udah ah nonton bisa lain kali tapi kalo ketemu anak bunda satu ini mana bisa lain kali"
"Aku udah nunggu lama film ini tayang loh bun! masa gak jadi gitu aja?!" kesal Dimas
"Duh kamu nanti kita nontonnya lain kali aja ya?" bunda
"Lagian cuman kartun"
"Heh! sembarangan aja lo kalo ngomong!" Dimas
"Kenyataan"
"WAHHH LO BENERAN NGJAK BAKU HANTAN YA?!" Dimas
"Udah-udah jangan berantem, kalian bukan anak kecil lagi"
"Bunda!!!! belain aku kek bun!"
"Udah kalian masuk bunda mau ganti baju dulu"
Dimas melihat Semesta dengan tatapan seakan mengatakan 'Awas lo, tunggu pembalasan gua'.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ramesta (RAHASIA SEMESTA) |REVISI
Teen FictionSemesta selalu punya rahasia begitupula dengan Semesta Andrian Radnanta. Tentang semesta nya yang hilang. Semesta yang tak sempurna tapi mengharapkan kesempurnaan karena keharusan. Tuhan tau tapi semesta memang tidak pernah adil bukan Semesta namun...