"Akhir dari mimpi buruk memang seperti ini bukan?"
********
Suara berisik berasal dari ruangan itu membuat mereka semua panik karena beberapa perawat keluar masuk ruangan karena seorang perawat yang sedang bertugas memencet tombol darurat.
"Sus anak saya gak papa kan?" tanya bunda khawatir
"Maaf ibu kami sedang melakukan penanganan darurat saya permisi dulu bu" ucap Suster itu kembali masuk kedalam ruangan
"Udah bunda gak perlu khawatir ya" ayah
Tak lama kemudian dokter datang dengan terburu-buru untuk memasuki ruangan.
"Dok ini ada apa? anak saya baik-baik aja kan?" tanya bunda
"Kami sedang berusaha semaksimal mungkin bu, saya mau masuk dulu bu nanti saya kembali lagi untuk memberikan kabar baiknya" ucap dokter
"Ya Allah semoga anak kita gak papa ya yah" bunda
"Aamiin bun" ayah
"Bunda sama ayah gak perlu khawatir Sam pasti bisa kok" ucap Dimas berusaha menenangkan
"Bunda" panggil Syna yang baru saja datang disusuli oleh Beatrice dan Jhon
"Syna" ucap bunda langsung memeluk Syna
"Anak gua gak papa kan? Semesta....maafin mama sayang" Beatrice
"Sam lagi ditangani sama dokter lo gak perlu khawatir" bunda
"Pa anak kita pasti sadar kan? mama kangen pa" Beatrice
"Anak kita pasti sadar kok dia pasti capek tidur selama dua tahun terakhir" Jhon
"Abang pasti bangun! abang gak mungkin ninggalin Syna" Syna
"Iya abang lo pasti bangun" Dimas
"Maaf saya datang terlambat" ucap Safra yang baru saja datang
"Gak papa sayang kamu dateng aja Semesta udah seneng kok" bunda
"Safra" panggil Beatrice
"Iya ma?" Safra
"Makasih udah mau nunggu Semesta sadar dari koma dengan gak dekat dengan lelaki manapun" ucap Beatrice
"Semesta tunangan Safra ma jadi gak mungkin Safra tega buat ninggalin Semesta yang lagi butuh dukungan Safra" Safra
"Makasih ya nak" ucap Jhon
"Padahal kalo lo mau gua bisa kok gantiin Semesta" ucap Dimas
pltak
"Kamu ini! masih sempat-sempatnya becanda" ucap bunda menyentil Dimas
"Aduh bun sakit lagian biar gak sedih-sedih banget gitu" Dimas
Tak lama kemudian dokter keluar dari ruangan lalu memberitahu mereka tentang keadaan Semesta.
"Pa anak kita udah sadar!" ucap Beatrice di iringi tangis bahagia
"Dim..anak bunda..dia sadar dim.." tangis bunda
"Abang..." Syna
"Akhirnya lo sadar juga Sam" Dimas
"Semesta..aku kangen kamu.." tangis Safra
"Tapi maaf sepertinya anak bapak ibu mengalami lupa ingatan" ucap dokter mengejutkan mereka
"A-apa?" Syna
"Saya mau liat tunangan saya boleh dok?" Safra
"Silahkan sudah boleh kok" Dokter
KAMU SEDANG MEMBACA
Ramesta (RAHASIA SEMESTA) |REVISI
Teen FictionSemesta selalu punya rahasia begitupula dengan Semesta Andrian Radnanta. Tentang semesta nya yang hilang. Semesta yang tak sempurna tapi mengharapkan kesempurnaan karena keharusan. Tuhan tau tapi semesta memang tidak pernah adil bukan Semesta namun...