"Tidak semudah itu untuk menipu jadi jangan bersenang-senang terlebih dahulu"
- Semesta
********
Hari ini Semesta sedang bersiap-siap untuk pergi ke rumah Dimas, saat ia baru turun ke bawah ia tengah melihat Safra sedang memasak sarapan.
"Tuan ingin pergi? sebaiknya sarapan dulu" Safra
"Iya"
Semesta berjalan ke arah ruang makan kemudian menarik kursi lalu duduk sambil menunggu Safra menyiapkan nya sarapan.
"Silahkan tuan"
"Makasih"
Semesta melihat Safra heran lalu menyuruhnya duduk dan ikut makan bersama nya namun ia tetap menolak sampai akhir nya Semesta terus mendesak dan memaksa gadis itu duduk.
"Gak usah terlalu formal panggil nama gua jangan tuan"
"Maaf tapi itu tidak sopan"
"Ck, umur kita gak beda jauh"
"Tap___"
"Gak ada penolakan"
"Baik tu___ Semesta"
"Good"
Semesta selesai makan lebih dulu dari Safra, ia meneguk segelas air lalu berdiri.
"Disini aman gak perlu khawatir gua pergi dulu"
"Hati-hati"
"Makasih"
Sesampainya di rumah Dimas ia langsung masuk seperti biasanya. Ia melihat Gina tengah duduk menonton TV di ruang tengah.
"Lo kasih tau dia?"
"Iya kan dia cewek lo" ucap Dimas dengan santai
"Rese"
"Dih? masa sama pacar sendiri gitu sih anjing?!"
"Ngapa? gak seneng?"
"Iyalah! dia kan sepupu gua! wahh awas lo buat dia nangis!! gua jadiin bubur kci lo!"
"Kci? apaan?"
"Kacang ijo!"
"Sinting"
"Lo yang sinting ya anjing"
"Anjing ngatain anjing"
"Kan emang anjing!"
"Nah ngaku"
"Wahh bener-bener buat gua emosi lo!"
"Dim" bunda
"NAHHH NYENGIR KAN LO ADA BUNDA?!! IDIH AWAS LO SAM!"
"Mau kamu apain anak kesayangan bunda?" ucap Bunda sambil menarik telinga Dimas
"Awwww sakit bun Dimas bercanda deh bun!! suerr dah!"
"Awas kamu" ucap Bunda melepas telinga Dimas
"Iya bun"
"Sam bunda buatin brownies kesukaan kamu nanti kamu cobain ya"
"Iya bun makasih"
"Sam doang? Dimas gak?"
"Gak boleh! ini khusus Sam!"
"Bundaaaaaaaa" rengek Dimas
"Hahahaha kaya anak kecil kamu Dim" Bunda
"Bundaaaaaaaaa!!! masa tega sama Dimas!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ramesta (RAHASIA SEMESTA) |REVISI
Teen FictionSemesta selalu punya rahasia begitupula dengan Semesta Andrian Radnanta. Tentang semesta nya yang hilang. Semesta yang tak sempurna tapi mengharapkan kesempurnaan karena keharusan. Tuhan tau tapi semesta memang tidak pernah adil bukan Semesta namun...