17

105 13 32
                                    

"Semakin kita menginginkan ketenangan maka semakin banyak yang kita pikirkan"

******

"M-ma...maaf...Semesta gak bermaksud buat membunyikan ini"

"APA?! MAAF? KAMU PIKIR DENGAN MAAF KAMU BISA NGEBALIKIN KEADAAN HAH?!" Beatrice

"M-maaf ma"

Semesta menangis sambil berusaha berlutut seraya memegang kaki Beatrice untuk mendapatkan maaf dari wanita paruh baya itu.

"Semesta minta maaf ma..maaf"

"KAMU PIKIR KAMU SIAPA HAH?! KAMU PIKIR KAMU PANTAS MENDAPATKAN MAAF DARI SAYA?! KAMU KENAPA GAK MATI AJA SIH?!! KESALAHAN TERBESAR SAYA ADALAH MELAHIRKAN DAN MEMBESARKAN ANAK SEPERTI KAMU" Beatrice

"M-maaf ma"

"CUMAN ITU YANG BISA KAMU UCAPKAN HAH?!" Beatrice

"M-maaf"

"HANYA MAAF?! KAMU MEMANG MEMUAKKAN!!" Beatrice

"Semesta harus gimana ma supaya mama maafin Sam?"

"Mati"

Semesta sedikit tersentak dan terkejut ketika mendengar penuturan dari Beatrice yang menyuruhnya mati untuk mendapatkan maaf darinya.

"M-maksud mama?"

"Kamu harus mati!" Beatrice

"Apa mama gak keterlaluan nyuruh anak sendiri untuk mati?"

"Keterlaluan? justru itu setimpal dengan apa yang kamu lakukan" desis Beatrice

"Sam____"

"Mama gak boleh nyuruh abang untuk mati" potong Syna yang entah sejak kapan sudah berada di belakang mereka

"S-syna?" ucap Beatrice sedikit terkejut

"Abang gak boleh tinggalin Syna" tutur Syna

"Apa maksud kamu?!" ucap Beatrice tak terima

"Syna mohon ma biarin abang ada di sisi Syna" pinta Syna

"Gak! mama gak sudi!" tolak Beatrice

"Ma....Syna gak pernah minta apapun sama mama jadi Syna mohon ma untuk biarin abang ada di sisi Syna" pinta Syna

"Fine! tapi sebagai gantinya dia" Beatrice menglihat Semesta sekilah lalu kembali menatap Syna "Gak ada mama gak mau bahas dia"

"Makasih ma" Syna

"Iya, mama lakuin ini karena kamu yang minta" ucap Beatrice lalu pergi meninggalkan kedua anaknya disana

"Bang" panggil Syna

"Abang gak papa kamu gak perlu khawatir"

"Maaf...hiskk...padahal semuanya..bukan salah abang hiskk" Syna menangis merasa bersalah setelah menjaga jarak dari Semesta

"Abang gak papa jadi berhenti nangis ya?"

Semesta mengusap air mata Syna kemudian ia tersenyum dan mengatakan.

"Bahagia terus ya dek walaupun nanti abang gak lagi ada di sisi kamu"

"Abang ngomong apasih?!! emangnya abang mau kemana?!!" ucap Syna dengan nada marah

"Abang mau pergi cari obat di kamar"

"Ishh gak lucu ah bercanda nya!!!" sebal Syna

"Iyaa iyaa maaf"

"Jangan tinggalin Syna ya bang?" ucap Syna memeluk Semesta

"Hm"

"Maaf abang gak bisa janji sama kamu untuk saat ini tapi satu hal yang perlu kamu tau kalo abang gak akan pernah ninggalin kamu walaupun dunia berpaling dari kamu abang akan selalu di pihak kamu. Maaf kalo nanti abang gak ada di samping kamu untuk jagain kamu" batin Semesta

Ramesta (RAHASIA SEMESTA) |REVISI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang