25

117 8 45
                                    

Baru saja Dimas dan Gina berniat untuk keluar dari mobil mereka langsung melihat Semesta dibawa kabur oleh orang-orang itu.

"SEMESTA!!" teriak Dimas turun dari mobil

"Dim Semesta dim" panik Gina

"Lo yang tenang Gin! jangan panik gini!" ucap Dimas

"Gimana mau tenang! temen kita di culik!" ucap Gina

"Iya gua tau! tapi lo gak boleh panik gini!" Dimas

"Terus gua harus gimana?!" Gina

"Tunggu orang-orang bokap gua dateng!" Dimas

"Mau sampe kapan?! mereka dari tadi gak nyampe-nyampe Dim!" Gina

"Itu mereka!" ucap Dimas melihat kedepan

"Maaf kami kehilangan jejak kalian" ucap orang suruhan Ayah

"Kalian bawa mobil ini kebengkel" tunjuk Dimas pada mobil Semesta "Mana kunci mobil kalian? sisanya kalian ikutin saya ngejer mobil di depan" ucap Dimas

"Baik" jawab mereka serempak

"Ayo Gin" ajak Dimas

Setelah masuk ke dalam mobil mereka langsung mengejar mobil yang membawa Semesta namun sayang mereka kehilangan jejaknya.

"Sialan! gak mungkin mereka secepat itu! mereka pasti lewat jalur lain!" Kesal Dimas

"Ini aneh Dim, secara logika jalan ini cuman satu dan mereka secepat itu bawa Semesta?!" Gina

"Mereka gak lewat darat tapi udara,sialan!" geram Dimas

"Maksud lo helikopter itu?!" ucap Gina tak percaya

"Iya" ucap Dimas

"Dim kita harus gimana?!" Gina

"Kita balik dan lapor polisi gua takut mereka benar-benar mau bunuh Semesta" Dimas


.....


Sebuah ruangan yang gelap tanpa pencahayaan dengan suhu udara yang dingin membuat Semesta kehilangan setengah tenaganya terlebih ia sempat kehilangan banyak darah.

"Well lo pikir lo bakalan kita lepas? gak" ucap orang itu

"Apa mau lo?" tanya Semesta

"Sebenernya gak ada cuman karena bokap lo mau gua nyiksa lo, why not?" ucap orang itu

"Cih coba aja" tantang Semesta

"Tapi sayang rencananya berubah justru lo bakal mati ditangan bokap lo"

"Gua gak peduli!"

"Lo tunggu aja sampe bokap lo dateng kesini, gua tinggal bye hahaha"

"Brengsek!" umpat Semesta

Semesta melihat sekeliling ruangan ini namun ia tak menemukan celah untuk bisa kabur. Semesta tak banyak bergerak karena tak ingin darahnya kembali keluar terlebih mereka tidak mengobatinya.

"Benar-benar pengen gua mati!"

"Masukk"

Semesta terkejut ketika orang itu mendorong Safra masuk kedalam secara paksa hingga membuat gadis itu jatuh dan tersungkur.

Ramesta (RAHASIA SEMESTA) |REVISI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang