"Semesta!!!" teriak Jhon
Tak butuh waktu lama setelah mendengar namanya disebut sang papa Semesta langsung menemuinya.
"Kenapa kamu lama sekali huh? dasar anak tidak berguna!! sekarang kamu ambilin papa minum!!" perintah Jhon
"Semesta ada tugas sekolah"
"Udah ambil aja!! apa susahnya??!?" marah Jhon
"Apa papa manggil aku untuk ini?"
"Dasar anak bego!! disuruh itu ya langsung dikerjain!!! bikin emosi aja!!" Jhon menatap Semesta dengan amarah dan menedangnya.
bugh
Semesta terpental cukup jauh dan terjatuh di dekat anak tangga, sepertinya kepala semesta terbentur anak tangga cukup keras hingga bunyinya bisa terdengar dengan jelas namun ia masih bisa bangun dan memiliki kesadaran cukup walaupun tubuhnya agak sedikit tak seimbang akibat benturan tadi.
"Pusing....gelap...sialan gak bisa liat apa-apa! pria tua bangka itu!! selalu sesukanya!!"
"Masih bisa abngun kan? cepetan ambilin minum!! haus banget gua gara gara lo!!" ucap Jhon
Semesta berusaha untuk menstabilkan dirinya lalu pergi kedapur dan mengambil segelas minum lalu memberikannya pada Jhon.
"Nah gini kek dari tadi!!" ucap Jhon
Semesta meninggalkan Jhon setelah ia selesai memberikan segelas air padanya.
"Orang itu?!? bikin bete aja!! araggghhh!!! gua bener bener gak habis pikir!! sialan!!"
Semesta merebahkan dirinya lalu mulai memejamkan matanya untuk memulihkan energinya yang terbuang sia-sia.
"Kenapa mama mau sama laki-laki yang tempramen nya jelek?"
"Kenapa dia selalu main tangan ma? padahal ini semua hal kecil"
"Apa papa gak bisa bersikap layaknya papa? kenapa papa beda? papa gak bisa jadi sosok papa yang kaya Semesta liat selama ini ma?"
"Semesta kangen mama"
"Walaupun Semesta tau mama bukan mama yang baik"
~~~
"Sam! woi!! Semesta!!" panggil Dimas
"Hm?"
"Kenapa lo? sakit? gua perhatiin dari tadi lo gak fokus" tanya Dimas
"Gak"
"Gua serius Sam!!" khawatir Dimas
"Iya"
"Bu, Semesta sakit daritadi gak fokus" ucap Dimas
Semua murid dikelas itu reflek langsung melihat kearah Semesta, ia yang ditatap seperti itu melihat dimas dengan raut agak kesal karena pernyataan darinya.
"Semesta kamu ke UKS aja kalo gak enak badan daripada kamu gak fokus" pinta bu guru
"Iya bu"
"Kamu bisa sendiri atau dianterin temen?" tanya bu guru.
"Saya bisa sendiri bu"
"Yaudah hati-hati jalannya" ucap bu guru
Semesta bangkit dari tempat duduknya dan berjalan ke arah UKS sesampainya ia langsung ditanya tentang keluhan apa yang dirasa namun ia hanya mengatakan jika ia hanya ingin tidur sebentar karena kepalanya sangat pusing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ramesta (RAHASIA SEMESTA) |REVISI
Fiksi RemajaSemesta selalu punya rahasia begitupula dengan Semesta Andrian Radnanta. Tentang semesta nya yang hilang. Semesta yang tak sempurna tapi mengharapkan kesempurnaan karena keharusan. Tuhan tau tapi semesta memang tidak pernah adil bukan Semesta namun...