Summary
Merelakan bagian tubuh kita yang berharga untuk mengupayakan agar orang yang kita cinta bisa terus bertahan menghirup udara segar didunia ini.
Tapi bagaimana jika nyatanya malah justru terkesan tak berarti bagi orang yang ditolong, sedangkan makhluk kecil ini bahkan rela membahayakan dirinya sendiri demi menolong orang yang dicintainya itu.
Jisung membenci Chenle, tetapi justru Chenle malah rela mendonorkan ginjal sebelahnya untuk Jisung.
"Jangan pernah mengatakan cinta kepadaku Zhong, karena jujur aku sangat jijik mendengar cintamu," Park Jisung.
"Biarlah jika kau membenciku, tapi setidaknya bagian tubuhku sudah menyatu dengan jiwamu, walau kita akan berakhir didalam beda dimensi kehidupan nantinya, setidaknya aku masih bisa merasakan cintamu untukku dikemudian hari Jisung-ah," Zhong Chenle.
.
.
"Kumohon Jeno-ya, tolong tranfusikan mataku untuk Jaemin, aku sangat menyayanginya,"
Jeno masih terbayang ucapan Chenle kemarin, kala Chenle membicarakan pesan terakhir untuknya.
Air mata yang bersumber dari netra si jangkung berprofesi tersebut perlahan kian menderas, ia tak mau jika Chenle meninggalkan dirinya.
.
Apabila ridho tuhan tidak mengizinkan kita untuk mengarungi lautan bersama, maka aku tak akan lelah untuk mengejarmu dengan cintaku sampai kapan pun.
Aku tau jiwaku akan terus menerus berteriak haus dengan namamu, akan tetapi lagi-lagi ragaku tak bisa diajak bersatu dengan jiwaku.
Ragaku lelah, tubuhku sakit, bahkan rasanya aku ingin terus menutup mata apabila kau tak menemaniku.
Jisung-ah, mengapa kau baru bilang cinta kepadaku, dikala aku ingin menyerah dan meninggalkanmu.
Aku minta padamu, jika suatu saat nanti aku benar-benar meninggalkanmu, maka menangislah untukku Jisung-ah, dan katakan cinta tepat disebelah jasadku.
Maka setelah itu, aku akan pergi dengan langkah mu, aku akan pergi dengan izin suamiku, dan aku akan pergi dengan sukma surgaku didunia ini.
~~ Park Chenle ~~
.
.
"Hyung, Lele sudah tak kuat lagi, hiks," isak si mungil yang terus menggenggam jemari besar milik suaminya, kala Chenle ingin melakukan operasi besar atas penyakitnya.
//CUPP
"Istriku adalah orang kuat, kumohon bertahanlah demi aku sayang, kumohon, jangan tinggalkan aku Chenle-ya," genggangam Jisung semakin erat, dan air matanga juga ikut turun bersamaan dengan ciuman nya di bibir serta kening indah istrinya.
Denting suasana tegang sangat kentara didalam ruang operasi disana, bahkan Jisung terus menggenggam tangan dingin kecil istrinya seakan tidak ingin dilepaskan.
Bahkan Jeno serta beberapa dokter spesialis juga ikut diminta membantu proses berjalannya operasi si mungil.
.
Flashback On,
"Hyung Lele mau Jjamnyeon itu boleh tidak?" pinta Chenle dikursi roda sembari menunjuk sebuah kedai makanan kecil ke arah suaminya.
"Memangnya istrinya Hyung ini sedang lapar ya?" balas Jisung sambil menggoda istri kecilnya.
Tepat satu minggu sebelum Chenle melakukan operasi, Jisung mencoba mengambil waktu bersama dengan istrinya untuk sekedar berdua bersama istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIKTAT TERAKHIR - CHENJI 🔞
Romance"Biarkan rasa dan ragaku mengikis seiring berjalannya masa, asalkan satu jangan cegah aku untuk terus mencintaimu, karena separuh ragaku sudah bertaut indah didalam jiwamu," Park Chenle. "Mengapa kau tak memberitahuku bahwa selama ini kau orang yang...