06. 🍂 Memaksa Sakinah 🍂

1.1K 119 20
                                    

Summary,

Merelakan bagian tubuh kita yang berharga untuk mengupayakan agar orang yang kita cinta bisa terus bertahan menghirup udara segar didunia ini.

Tapi bagaimana jika nyatanya malah justru terkesan tak berarti bagi orang yang ditolong, sedangkan makhluk kecil ini bahkan rela membahayakan dirinya sendiri demi menolong orang yang dicintainya itu.

Jisung membenci Chenle, tetapi justru Chenle malah rela mendonorkan ginjal sebelahnya untuk Jisung.

"Jangan pernah mengatakan cinta kepadaku Zhong, karena jujur aku sangat jijik mendengar cintamu," Park Jisung.

"Biarlah jika kau membenciku, tapi setidaknya bagian tubuhku sudah menyatu dengan jiwamu, walau kita akan berakhir didalam beda dimensi kehidupan nantinya, setidaknya aku masih bisa merasakan cintamu untukku dikemudian hari Jisung-ah," Zhong Chenle.

.

.

Didalam sebuah anganku yang beku, kukira aku akan menemukan sebuah sinar hangat yang nantinya akan mampu mengubah cahaya gelap didalam hidupku.

Namun ternyata hal itu hanyalah sebuah bualan semata, bagaimana jika aku sudah jatuh didalam pelukanmu sedangkan dirimu justru malah mengusirku kala aku ingin mengetuk hatimu.

Apa aku salah, jika seandainya aku mencintaimu.

Asal kau tau, mungkin dirimulah yang mampu mengisi ruang dimensi hatiku untuk kali pertama bagiku, tetapi mengapa kita justru dipertemukan dengan cara yang seperti ini.

Park Jisung, nama itu yang nyatanya mampu memporak-porandakan hati ku, untuk itu aku selalu berdoa semoga aku bisa bermimpi untuk hidup sakinah bersama dengan dirimu.

Walau nanti akan banyak kejadian duka untukku, aku rela jika itu menyangkut tentangmu.

~~ Zhong Chenle ~~

.

.

Pikiran Chenle masih tak bergeming, kala mengingat ucapan Tuan Park semalam dimeja makan bersama dirinya.

Apa benar dirinya akan dijodohkan dengan seorang penerima ginjal dari dirinya?

Lambat laun Chenle akan menjadi seorang pendamping bagi Park Jisung?

.

.

🌸 Jisung POV 🌸

Menikah, bukankah filosofi sebuah pernikahan adalah penyatuan atas kedua rasa yang saling suka?

Lalu mengapa orang tuaku malah memilihkan ku pendamping hidup disaat mereka sudah tau sendiri bahwa aku sudah memiliki pendamping hidup pilihanku.

Apa peran Winter sebagai kekasihku di pandangan mereka, bahkan mereka juga sudah mengenal kekasihku.

Aku tak tau lagi, apa jalan pikiran kedua orang tuaku, hal bodoh semacam apa yang justru ia lakukan kepadaku.

Apa mereka ingin melihatku sengsara?

Hidup dengan orang lain yang sama sekali tidak ku kenal, mencoba memaksakan kedua takdir yang bahkan aku tak mengetahui tentang pribadi orang ini.

Sungguh, darimana pikiran bodoh itu datang, apalagi menikah bersama dengan seseorang yang notabene nya sama denganku.

Sama-sama seorang lelaki, sangat menjijikan bukan?

Sampai kapanpun akan membenci pria berpenampilan banci seperti dia, apa sebenarnya ia memanfaatkan kedua orang tuaku supaya dirinya tetap terus bersamaku.

DIKTAT TERAKHIR - CHENJI 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang