Summary,
Merelakan bagian tubuh kita yang berharga untuk mengupayakan agar orang yang kita cinta bisa terus bertahan menghirup udara segar didunia ini.
Tapi bagaimana jika nyatanya malah justru terkesan tak berarti bagi orang yang ditolong, sedangkan makhluk kecil ini bahkan rela membahayakan dirinya sendiri demi menolong orang yang dicintainya itu.
Jisung membenci Chenle, tetapi justru Chenle malah rela mendonorkan ginjal sebelahnya untuk Jisung.
"Jangan pernah mengatakan cinta kepadaku Zhong, karena jujur aku sangat jijik mendengar cintamu," Park Jisung.
"Biarlah jika kau membenciku, tapi setidaknya bagian tubuhku sudah menyatu dengan jiwamu, walau kita akan berakhir didalam beda dimensi kehidupan nantinya, setidaknya aku masih bisa merasakan cintamu untukku dikemudian hari Jisung-ah," Zhong Chenle.
.
.
Terkadang dari sekawanan lebah, tak semua anggota nya melihat sebuah bunga mawar merah akan selamanya indah, bahkan terkadang ada salah satu dari mereka yang justru mencerca bunga mawar tersebut.
Tetapi mampukah seekor lebah itu untuk terus membenci bunga indah tersebut seorang diri, sedangkan sekawanannya saja menyayangi bunga itu.
.
.
Harum bunga pengantin nyatanya masih begitu kuat menampakkan bau gandanya di kedua insan yang baru saja mengikatkan kedua hatinya didalam sebuah gereja tua.
"Nak apakah semua sudah siap?" tanya Nyonya Park berbicara kepada menantu baru keluarga Park.
"Nee Eomma," jawab sang Nyonya muda Park tersebut dengan ramah.
Apa kalian bertanya-tanya, mau pergi kemanakah kedua sejoli yang baru saja mengikatkan kedua rasanya itu, apakah mereka ingin menikmati waktu honeymoon seperi kebiasaan pengantin pada umumnya?
Tidak, buang jauh-jauh argumen kalian tentang berbulan madu, bahkan Jisung saja sampai sekarang pergi entah kemana setelah pesta berakhir.
Karena kedua orang tua Jisung memberikan hadiah pernikahan berupa sebuah rumah kepada mereka, dan rencananya hari ini mereka berdua akan bersiap pindah untuk menempati hadiah luar biasa tersebut.
Segala barang milik suaminya sudah Chenle siapkan dengan baik, dan juga sedikit perlengkapan miliknya yang hanya beberapa dari barang milik Jisung.
.
.
Jarak mansion utama dan rumah baru pasangan pengantin itu terbilang cukup jauh, mungkin perlu memakan waktu dua jam jika dihitung lama perjalanan dari mansion utama.
Jisung dan Chenle, dengan bantuam Jaemin si mungil sedikit menggunakan kedua kakinya didepan Jisung, karena demi apapun Chenle tak mau terlihat lemah didepan suaminya.
"Jisung-ah, Eomma mohon, tolong jaga Chenle, sekarang kalian sudah dewasa, mulailah hidup berumah tangga yang baik, dan tolong berikan Eomma cucu setelah ini," ucapan Yoora nyatanya mampu membuat si mungil bersemu hebat.
"Jisung-ah, jadilah pemimpin keluarga yang baik Nee, Appa yakin kau pasti bisa membanggakan kami," sekarang giliran Donghae yang bertutur kepada sang putra.
"Chenle-ya, bilang padaku jika suatu saat Hyungku menyakitimu," bisik Jaemin ditelinga Chenle, membuat Chenle gemas sendiri menghadapi si bungsu.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIKTAT TERAKHIR - CHENJI 🔞
Romance"Biarkan rasa dan ragaku mengikis seiring berjalannya masa, asalkan satu jangan cegah aku untuk terus mencintaimu, karena separuh ragaku sudah bertaut indah didalam jiwamu," Park Chenle. "Mengapa kau tak memberitahuku bahwa selama ini kau orang yang...