LIMA BELAS🕊️

157 18 4
                                    

Sampurasun!!❤️

Allo semuanya!!
Gimana kabarnya? Puasanya lancar?

Ada yang masih nungguin cerita ini gak?

Kangen Davin?

Jangan lupa vote sebelum baca dan jangan sungkan untuk berkomentar!❤️

Maafkan jika banyak typo🙏

Maafkan jika banyak typo🙏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Yeeey... Kita udah sampe ya, Om?!" Davin bertanya kepada Dafa yang duduk di kursi pengemudi dengan wajah antusias dan mata yang berbinar-binar.

"Iya kita udah sampe" jawab Dafa sambil menghentikan mobil miliknya di parkiran yang sudah tersedia di pasar malam itu.

"Yeeey... Horee!! Kita sampe!!" seru Davino sambil meloncat-loncat di kursi belakang mobil, sehingga mobil menjadi bergoyang.

"Sayang, jangan loncat-loncat nanti kamu jatuh, Nak!" Ariana memberikan perintah dan peringatan dengan penuh perhatian.

"Iya, Bunda" balas Davino dengan kembali duduk di kursinya.

"Ayo, kita turun sekarang! Davin pengen beli kembang gula!" lanjut Davino Berseru sambil memegang tangan kiri Ariana.

"Iya sebentar! Ini, Om Dafanya lagi parkir dulu, Nak!"

"Om, cepetan dong!!"

"Iya, ini udah kok... Ayo, kita berpetualang!!" seru Dafa dengan mengepalkan tangan kanannya dan diangkat ke depan.

"Ayoo!!" balas Davino berseru dari belakang, dengan sangat-sangat antusias.

Ambar dan Ariana hanya tersenyum dan kadang terkekeh melihat interaksi Om dan Keponakan ini.

Ariana sangat bersyukur dia memiliki saudara yang sangat perhatian pada anaknya, bisa menghibur dan dia juga bisa mengganti perannya sebagai ayah Davino.

Dia juga sebenarnya sangat sedih ketika melihat Davino yang selalu berbicara di kamarnya dan mengatakan kalo dia sangat rindu dengan Ayahnya, Reno.

Setelah memarkirkan mobil, mereka berempat pun melangkahkan kaki menuju pintu masuk  utama pasar malam.

"Wah... Rame banget yah, Bunda!" seri Davino dengan mengedarkan pandangannya, melihat lampu-lampu yang sangat berkelap-kelip, wahana permainan dan perdagangan serta pembeli yang berlalu lalang.

"Iya dong... Kamu mau naik wahana apa, Nak?" tanya Ariana sambil melihat kebawah telat dimana Davino berdiri di sampingnya, anak itu masih sibuk memperhatikan sekitar.

"Haha... Kayaknya kamu seneng banget ya? Sampai ditanya, Bunda gak jawab" ucap Dafa sambil merendahkan tubuhnya dan mencubit hidung mungil milik Davino.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 24, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LUKA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang