34. Berita buruk.

322 27 4
                                    

"Kok Lama Banget ya" Ucap Morgan Sambil Memainkan Sebuah Balon.

"Telfon Gitu" Saran Bela

"Perasaan Aku Ga enak, Coba Ak Telfon Kak Aksa" Ucap Senja Mengeluarkan Handphone Nya.

'Drttt Drttt Drttt'

Semuanya Menoleh Ke Arah Getaran Dan Ternyata HP Aksa Dan Andre Ketinggalan Di Atas Meja.

"Gimana Mau Dihubungi Kalo HP Nya Ditinggal" Cetus Morgan

"Susul Aja Deh" Sungut Senja Berjalan Menuju Pintu Keluar

"Tung--

Rahmi Berhenti Bicara Melihat Kedatangan Andre Dan Juga Laskar, Mereka Kelihatan Sedang Tidak Baik-Baik Saja, Senja Melirik Mereka Dan Berhenti Melangkah.

"Akhirnya Kalian Pulang, Kak Aksa Mana?" Tanya Senja Celingak-Celinguk Melihat Dari Ambang Pintu, Andre Kembali Menangis Dan Melemparkan Rompi Yang Sempat Ia Pakai Tadi Sebagai Luaran Kemeja.

Andre Mengedarkan Pandangannya Ke Penjuru Rumah Dengan Mata Yang Berkaca-kaca.

'Suprise!!!!'

'Happy Birthday Zafrel'

'Happy 18 years old'

Tulisan Itu Hampir Memenuhi Dinding Ruang Tamu Mansion, Membuat Andre Terdiam Dengan Air Mata Yang Menetes.

"a? A'a Kenapa?" Tanya Rahmi Memegang Kedua Tangan Andre Yang Terasa Dingin Dan Gemetaran.

"Kak Andre Kenapa? kak Aksa Mana Kak?" Tanya Senja Lagi Karena Hatinya Sudah Sangat Khawatir.

"Ndre? Kar? Ada Apa Ini?" Kini Morgan Ikut Bertanya Pada Kedua Orang Itu, Laskar Hanya Diam Di Tempatnya Dengan Kondisi Rambut Yang Acakan Serta Mata Yang Sedikit Membengkak Dan Memerah.

"Zaf-zafrel" Ucap Andre Di sela Tangisan Nya

"Kak Zafrel Kenapa a?" Tanya Rahmi Lalu Memeluk Suaminya Itu Guna Untuk Menenangkannya.

"Zafrel Udah Pulang" Sahut Laskar Dengan Tatapan Kosong

"Lah? Cuma Pulang? Ngapain Nangis Toh Kan Kalo Dia Cuma pulang" Cetus Morgan Berusaha untuk positif thinking.

"Iyaaa Dia Hanya Pulang, Dia Pulang Ke Rumah Baru Yang Sangat Indah" Lanjut Laskar.

"Rumah Zafrel Kan Emang Bagus Tong, Gimana Sih Lo" Sembur Morgan

"Buat Lo Megan, Zafrel Bilang Lo Harus Jaga Black Diamond Agar Tidak Bubar Meski Dia Gaada" Ucap Laskar Lagi.

"Maksud Lo Apa Haah!?" Tanya Megan Tak Santai Dengan Mata Yang Memerah Dan Berkaca-kaca, Laki-laki Itu Sudah Tidak Merasa enak Mendengar Alur Bicara Laskar.

"Zafrel Udah Tiada"

Deg!

Semuanya Membatu Mendengar Ucapan Laskar Barusan.

"Ga Mungkin! Zafrel Pasti Lagi Kumpul Sama Mama Papanya, Gausah Ngarang Lo B*bi!" Marah Morgan Mengepalkan Kedua Tangannya Kuat.

"Lagian Ngapain Lo Kesini Haah!?" Tanya Megan tak Percaya Dengan Ucapan Laskar.

"Gue Mau Ketemu Bela" Sahut Laskar Mengalihkan Pandangannya Ke Bela, Perempuan Itu Mengernyitkan Dahinya Dan Menggeleng.

"Buat Apa Lo Temuin Gue" Ucap Bela Dengan Air Mata Yang Menggenang Di Pelupuk Matanya.

"Gue Mau Tanggungjawab" Lirih Laskar Berjalan Mendekat Ke Arah Bela.

"Mimpi Apa Lo" Tanya Bela Tersenyum Getir

"Gue Sadar Gue Salah Maka Dari Itu Gue Dateng Kesini Buat Tanggungjawab Sekaligus Memenuhi Permintaan Terakhir Dari Sahabat Gue, Zafrel" Jawab Laskar Sambil Menitikkan Air Matanya.

"Jadi Bener Kalo Zafrel Udah Gaada?" Tanya Morgan.

"Gue Gaakan Bohong Soal Beginian!" Tukas Laskar Kesal Karena Tidak Ada Yang Mempercayai Dirinya.

"Lo Apain Zafrel Sampe Dia Meninggal Haah!?" Sarkas Morgan

"Tanya Sama Andre! Bukan Gue" Sahut Laskar Pelan.

"Kak? Jawab Aku Kak Aksa Dimana!?" Murka Senja Menarik Kerah Baju Andre Kasar.

"Aksa Dirawat Dirumah Sakit" Jawabnya Singkat

"Kenapa Kak? Kok Bisa?" Tanya Senja Pelan

Andre Menarik Nafasnya Dalam-Dalam Lalu Menceritakan Semuanya Dari Awal Sampai Aksa Bisa Dirawat Di Rumah Sakit.

"Jadi? Kak Zafrel Beneran Udah Gaada?"

"Iyaaa" Kata-kata Itu Mampu Membuat Hati Para Sahabat Zafrel Seperti Tertusuk Ribuan Pisau Tajam.

"Yaudah Ayo Kerumah Sakit Sekarang Aku Mau Liat Kak Aksa Sama Kak Zafrel" Ajak Senja Menarik-narik Tangan Andre.

"Sebentar, Gue Mau Ganti Baju Dulu" Ucap Andre Karena Bajunya Terkena Noda Darah Pada Saat Ia Meletakkan Kepala Aksa Di Pangkuannya Tadi.

"Ikut Gue Aja" Ajak Laskar

"Gue Juga" Ucap Semuanya Serempak Lalu Mereka Pergi Ke Rumah Sakit Kecuali Rahmi, Ia Akan Menunggu Andre.

˚˚˚˚

Sesampainya Di Rumah Sakit Mereka Masuk Ke Dalam Ruangan Tempat Aksa Dirawat, Zafrel Pun masih Ada Di Ruangan Yang Sama Dengan Aksa sampai Besok, Awalnya Mereka Mau Membawa Jenazah Zafrel Pulang Tapi Mau Dibawa Kemana? Jadinya Mereka Memutuskan Untuk Tetap Menempatkan Jenazah Zafrel Dirumah Sakit Sampai Besok.

Rena Mamanya Zafrel Jadi Sedikit Depresi Karena Ia Menyalahkan Dirinya Atas Kejadian Semalam, Penyakit Lama Rena Kambuh Lagi, Terpaksa Stazfik Membawanya Ke Turkey Untuk Diobati, Sedangkan Papanya Zafrel ia Tengah Berada Di Singapore Dan Sangat Sulit Dihubungi.

Di Hari Kematiannya Pun Orang Tua Zafrel Tidak Ada Di Sampingnya, Beruntung Zafrel Mempunyai Para Sahabat Yang Baik Dan Selalu Menemani Langkahnya Sampai Pada Hari ini, Pada Saat Kehidupannya Sudah Berakhir. Para Sahabatnya Masih Setia Di Sampingnya Walau Ia Sudah Tidak Bernyawa..

"Ga Kecepetan Frel?" Ucap Morgan Dengan Mata Yang Berkaca-kaca Setelah Menyingkap Kain Kafan Yang Menutupi Wajah Zafrel, Wajah Tenang Dan Damai Disertai Senyuman Kecil Yang Terukir Disana.

"Bangun Frel! Lo Pasti Ngeprank Kita Kan!?" Racau Morgan Menghapus Air Matanya Kasar.

"Ini Semua Nyata Morgan" Tukas Megan Menatap Wajah Pucat Pasi, Zafrel.

"Coba Lihat Wajahnya, Betapa Damainya Wajah Itu" Sambung Megan.

"Gue Ga Nyangka, Tuhan Lebih Cepat Manggil Dia, Padahal Zafrel Sahabat Yang Paling Baik Menurut Gue" Ucap Morgan.

"Terkadang Kehidupan Lah Yang Membuat Kita Jadi Membenci Takdir, Tapi Inilah Kenyataan, Kita Udah Kehilangan Salah Satu Sahabat Terbaik" Sambung Andre Yang Baru Saja Datang Bersama Rahmi.

"Zafrel Berpesan Kepada Kita Semua Agar Terus Mengingat Dirinya, Ingat Bahwa Dirinya Pernah Hadir Dalam Kisah Kehidupan Kita" Ucap Laskar Menitikkan Air Matanya.

"Senja Bakal Ingat Selalu Sama Kak Zafrel, Kak Zafrel Adalah Salah Satu Tokoh Terbaik Yang Pernah Hadir Dalam Hidup Senja" Ucap Senja.

"Cuma Kak Zafrel Yang Ada Di waktu Kehidupan Aku Sedang Tidak Baik-Baik Saja, Kak Zafrel Sudah Seperti Abang Aku Sendiri" Sambungnya.

"Andainya Lo Tau, Kalo Zafrel Udah Dari Lama Suka Sama Lo Senja" Ucap Andre Mengalihkan atensi Semuanya.

"Tapi Dia Terlalu Baik Untuk Mengungkapkan Perasaannya Disaat Orang Yang Dia Suka Sudah Menjadi Milik Orang Lain,Apalagi Pemiliknya Adalah aksa" Sambung Andre Membuat Nafas Senja Tercekat.

"Seharusnya Kak Zafrel Bilang Dari Awal, Setidaknya Aku Tidak Melakukan Sesuatu Yang Membuat Hatinya Sakit" Sesal Senja.

"Manusia Merencanakan Pertemuan, Namun Tuhan Yang Menentukan Jika akhirnya Harus Ada Perpisahan, Tidak Ada Yang perlu disesali." Timpal Megan Mantap.

"Intinya Selamat Ulang Tahun Dan Selamat Beristirahat Kawan" Ujar Morgan Menutup Kembali Wajah Zafrel Menggunakan Kain Kafan.

Aksaza||Tulisan SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang