"Sesungguhnya Tidak Ada Yang Abadi Di Dunia Ini, Semuanya Hanyalah Titipan Dan Berakhir Kematian"
Dibawah Alam Sadar...
Aksa Terus Mengikuti Cahaya Yang Menuntunnya Ke Sebuah Taman Yang Sangat Indah, Aksa Terpesona Akan Keindahannya, Terdapat Jembatan Dan Air Terjun Di Sana, Aksa Tersenyum Melihat Seorang Anak Kecil Yang Tidak Sengaja Menyenggol Lengannya, Seorang Anak Laki-laki Yang Sangat Mirip Dengannya, Itulah Aksa Kecil.
"afrel!!!" Panggil Bocah Laki-laki Itu Kepada Anak Kecil Yang Berada Di Tengah Jembatan, Anak Laki-laki yang Dipanggil Menoleh Ke Sumber Suara Lalu Tersenyum Sambil Melambaikan Tangannya.
"afrel jangan pergi" lirih Aksa kecil seraya berjalan Perlahan, Bocah yang dipanggil afrel itu menggeleng dan Mengangkat sebelah tangannya agar Aksa kecil berhenti melangkah.
"Aksa Pulangg, biarin afrel yang pergi" Ucap afrel tersenyum manis
"Ga Boleh! Afrel gaboleh pergi!" larang Aksa Kecil tiba-tiba menangis, Aksa Yang Melihat Kedua Anak Kecil Ini Teringat Dengan Seseorang Yang Dulu sering ia panggil dengan panggilan afrel.
"Aksa Harus Pulangg, afrel pamit ya" Ucap afrel kembali berjalan dan menghilang saat ia memasuki sebuah cahaya terang
"Afrel!!!!!!"
Aksa Terbangun dari Masa Kritisnya, Laki-laki Itu Mengedarkan Pandangannya Ke Sekeliling, ia Melihat Ruangan Bernuansa Putih Minimalis Serta Banyak Alat-alat yang ia Yakini Sekarang ia Tengah Berada di Rumah Sakit.
Senja Yang Merasakan Pergerakan Dari Tangan Aksa Langsung Terbangun Dan Tersenyum Kala Melihat Aksa Yang Sudah Sadar Pasca Operasi, Perempuan Itu Menggenggam erat Tangan Aksa.
"Kak Aksa Baik-baik Aja kan?" Tanya Senja Pelan tak sadar ia Menitikkan air matanya.
"Kakak Gppa" Jawabnya Ingin Duduk.
"Istirahat Aja Kak, Kakak Belum Pulih Banget" Cegah Senja Tapi Aksa Tetap Bersikeras Dan Pada akhirnya Aksa Menyenggol Gelas Hingga Terjatuh Sampai Pecah, Para Teman-teman Yang Ada Disana Ikut Terbangun Mendengar Suara bising.
"Lo istirahat Aja Dulu sa" Ucap Laskar Menumpuk Bantal Sebagai Sandaran Untuk Aksa.
"Gue Gppa, Tolong Jelasin Semuanya, Gue Lupa Kenapa Gue Bisa Ada Disini" Pinta Aksa
"Pas Kita Keluar Lagi Jam 7 Tadi, Lo Ditabrak Pengendara Motor Lain Sampai Lo Terpental Jauh Dan Mengakibatkan Kerusakan Pada Ginjal Lo" Jelas Andre.
"Benarkah? Siapa yang udah nabrak gue?, dan kenapa Gue Masih Hidup sekarang kalo ginjal gue udah rusak" Tanya Aksa Beruntun Entah Pada Siapa.
"Yang Nabrak Lo Zafrel Dan Zafrel Juga Yang Udah Donorin Ginjalnya Buat Lo" Sahut Laskar.
Deg!
"Apa? Ga, ga Mungkin! Dimana dia sekarang? Bukannya dia Cuma punya satu ginjal yang sehat" Panik Aksa Gemetaran.
"Dia Udah Pulang Sa, Dia udah tenang" Sungut Morgan.
"Apa Maksud Lo!" sengit aksa berdiri dari duduknya sambil Memegangi Perutnya.
"Gue Harap Lo Terima Aksa, Zafrel Udah Ga ada!" Sarkas Andre
"Gausah Bercanda Kalian Semua! Dimana Sahabat Gue!?" Tanya Aksa Masih Tidak Percaya Dengan Kenyataan Yang Menyakitkan Ini.
"Beneran Kak! Kak Zafrel Udah Meninggal!" Ucap Senja Meyakinkan Disertai Tetesan air mata.
"Senja? Sayang, Kamu Bercanda Kan?" Sungut Aksa Menghapus air mata Senja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksaza||Tulisan Senja
Teen FictionSeorang laki-laki tampan, cool, tajir plus leader dari sebuah geng dan juga merupakan captain basket di sekolah, yang terkenal dingin serta kejam dalam menyikapi para gadis yang menyukainya namun dijodohkan dengan seorang perempuan bisu. Senja Anas...