50.

467 19 11
                                    

"HAPPY GRADUATION DAY!!!!"

Teriak seluruh Siswa-siswi SMA HIS.

"HEY" teriak seluruh siswa-siswi kelas 12 bersamaan.

"SAMPAI JUMPA DI LAIN HARI!!!"

"UNTUK KITA BERTEMU LAGI"

"KU RELAKAN DIRIMU PERGI"

"MESKIPUN... KU TAK SIAP UNTUK MERINDU!"

"KU TAK SIAP TANPA DIRIMU~~

Nyanyian mereka terdengar di seluruh penjuru sekolah, tim jurnalis pun setia mem videokan aksi mereka yang tengah mencoret-coret pakaian mereka menggunakan pewarna.

Tahun ini mereka lulus dengan nilai yang sangat memuaskan. Setelah Acara pentas seni selesai Mereka langsung pergi ke aula utama SMA HIS dan berfoto bersama. Hari pun mulai sore waktunya para siswa-siswi untuk pulang.

"Mungkin ini adalah hari terakhir kita bertemu" Sergah Skala, laki-laki itu melepaskan jas yang melekat pada tubuhnya dan ia letakkan di bahunya.

"Emangnya kamu mau kemana?" tanya senja. Skala tersenyum tipis.

"Gue juga udah nikah dan punya dua anak kembar, mereka udah berusia satu tahun" Senja melotot tak percaya. Ia kira Skala masih single.

"Aku kira kamu masih single loh" Imbuh senja menggaruk tekuk lehernya yang tak gatal. "Semua orang juga berfikir begitu, gue nikah karena perjodohan, gue dijodohin sama santriwati"

"Wah, bagus dong" seru senja tersenyum hangat. Skala tersenyum tipis dan menggeleng. "Sayangnya istri gue meninggal setelah melahirkan" sahut skala pelan.

"Astaghfirullah, inalillahi, maaf ya" ucap senja tak enak, skala menggeleng kemudian mengangguk. "Gppa, gue mau pindah ke Semarang, kedua anak gue diasuh sama abang gue di sebuah asrama" jelas Skala.

"Asrama mana?"

"Pondok pesantren Ahyatul karim"
Senja diam sejenak, perempuan itu merasa familiar dengan nama Pondok Pesantren itu. "Oh! Tempat ustadz khalid ngajar" tukas senja mengingat bahwa pesantren itu tempat ustadz khalid mengajar.

"Lo kenal sama ustadz khalid?" tanya skala. Senja mengangguk antusias. "Tentu"

"Kak aksa belajar agama sama dia" sahut senja. Skala mengangguk-anggukan kepalanya paham. "Ustadz khalid abang gue" Lagi-lagi senja dibuat tercengang mendengarnya.

"Oalahh, beruntung sekali anak kamu bisa dirawat sama dia" imbuh senja.

"Alhamdulillah, gue jadi CEO di perusahaan faren yang letaknya di semarang, si kembar bisa gue titipin ke abang gue"

"Semangat skala" sungut senja. Laki-laki dingin itu tersenyum dan mengangguk. "Yaudah pulang sana" interupsi Skala melihat Rahmi yang sudah bosan berada di dalam mobil dengan Mang hen di tempat kemudi.

"Iyaaa, aku pergi dulu ya" pamit senja sambari berjalan dan masuk ke dalam mobil. Mobil hitam itu mulai melaju, menjauh dari pekarangan sekolah. Skala menghela nafasnya dan menaiki mobilnya.

∞∞

Senja dan Rahmi langsung pulang ke Mansion aksa, Besok adalah hari minggu, mereka berencana untuk berkumpul bersama. Tak sampai 30 menit mereka sudah sampai di rumah.

Kedua orang itu tersenyum kala melihat para suami mereka yang sangat telaten memberi anaknya susu serta menjaganya tidur. Bela yang baru saja selesai mencuci piring tersenyum melihat Rahmi dan senja.

"Gimana?" tanya bela sedikit berbisik karena para suami dan anak mereka baru saja tertidur di karpet bawah, sedangkan para bayi tidur di baby box masing-masing. Senja membentuk tangannya huruf O. Bela mengangguk mengiyakan.

Aksaza||Tulisan SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang