39. Perihal sekolah

323 25 4
                                    

Langit Berubah Menjadi Oranye, Matahari Mulai Bersembunyi Digantikan awan Hitam yang berarti Hari Menjelang Malam. Semilir Angin Menyapu Dedaunan Layu. Para Sejoli masih Becanda Tawa Di Ruang tamu.

"Mimi Gausah Sekolah Lagi ya? Dirumah aja Sama a'a" Kata Andre Disertai Senyuman. Beda lagi dengan Bela karena ia sudah lulus berbarengan dengan Laskar kemarin. Senyuman Rahmi yang Awalnya merekah kini kembali mengatup.

"Kenapa? Aku Mau Sekolah a'" Tolak Rahmi Menghela Nafasnya Perlahan.

"Mimi Kan Lagi Hamil, Dan a'a udah lulus, Siapa yang mau jagain kamu?" Sergah Andre

"Tapi Aku Mau Sekolah a! Aku udah Kelas 12 Masa iyaa masa Sekolah aku berhenti gitu aja" kecewa Rahmi memalingkan wajahnya ke samping.

"Sayang, Dengerin a'a ya? Itu juga demi kebaikan kamu sama anak kita" Bujuk Andre sekali lagi

"Gamau a! A'a Jahat!" Sungut Rahmi Marah Mendorong Andre Menjauh Darinya.

"Gppa lah, Lagian Belum Gede" Imbuh Aksa Menengahi

"Iyaaa, Gue cuma khawatir, Lu belum tau aja sekhawatir apa Gue karena senja belum hamil, Pasti Nanti lu Sama Kayak Gue" Sahut Andre Pelan

Aksa Hanya diam Sambil Mendengarkan. Tapi Apa Andre berlebihan? Ia Hanya khawatir.

"Pokoknya Aku Mau Sekolah!" sinis Rahmi dengan dahi yang berkerut.

"Nurut aja ya? Nanti Kalo kamu kenapa-kenapa Gimana?"

"Engga Akan kenapa-kenapa a! Aku bisa jaga diri kayak sebelum terjadi apa-apa sampai aku nikah sama a'a terus hamil" Sungut Rahmi Panjang lebar Membuat Andre Terdiam.

"Mi--

"Udah a! Aku cuma mau Sekolah aja apa salahnya sih?" Potong Rahmi masih pada keinginannya.

"Cukup! Berhenti Ngebantah Aku" Kata Andre meninggikan suaranya.

"Ternyata a'a Ga sebaik yang aku kira, Aku cuma mau sekolah! Kalo a'a gamau Ngurusin sekolah aku yaudah! Biar aku sendiri!" Sergah Rahmi dengan Suara tak kalah Tingginya. Andre membatu, ia Tak bermaksud untuk membentak Rahmi.

"Aku Bisa Hamil Karena Siapa? Karena kamu a! Kamu udah ambil masa depan aku! Dan sekarang? Mau direnggut juga masa SMA Aku? Keterlaluan a" Lirih Rahmi Diakhir kalimatnya. Mata Perempuan itu Berkaca-kaca Menahan Tangis. Seperti ada lem tak kasat mata yang membungkam Bibir Andre sampai ia tak bisa untuk berkata-kata lagi.

"Kak udah deh! Rahmi lagi Hamil Lohh, lagian bener yang dia bilang, aku bisa kok jagain Rahmi disekolah" Senja menengahi Perdebatan antara pasutri itu agar tidak semakin melebar.

"Udah Senja Gppa, aku Mau pulang aja kerumah ayah, Ayah selalu bilang kalo ada apa-apa tinggal pulang" Imbuh Rahmi beranjak dari duduknya namun Pergelangan tangan perempuan itu langsung dicekal oleh Andre.

"Engga, Gaboleh gitu, a'a minta maaf udah bentak kamu tadi" Ucap andre menyesal.

"Udah kebukti! Kalo kamu itu sosok yang kasar, Aku Gasuka sama orang yang suka kasar" Sahut Rahmi pelan sambil melepaskan tangan andre kasar. Lagi-lagi Andre membatu mendengar ucapan Rahmi.

"Cukup ndre, Lagipula lu gausah sekhawatir itu, Lu harus yakin kalo Rahmi bisa Jaga diri" Morgan ikut Menimpali.

"Gue Gabisa lepas gitu aja Morgan, dia udah jadi tanggungjawab gue" sahut andre

"Keras Kepala Banget Sih Lu! Awas Lohh Nanti kena Batunya" Cibir Morgan Bersedekap dada.

"Kamu denger ya! Gara-gara a'a Nyentuh aku! Aku jadi harus lupain Khalid Untuk nikah sama kamu! Laki-laki yang aku kagumi a! Saat aku udah dapetin dia a'a datang dan rebut Semuanya!" Final Rahmi Penuh penekanan di setiap kalimatnya. Andre kembali terdiam untuk kesekian Kalinya.

"Ustadz Khalid?" Tanya Senja Tak percaya

"Iyaaa, Aku tau dia suka sama kamu senja tapi Seolah-olah semesta Berpihak sama aku, Ternyata engga! Setelah aku berhasil dapetin dia Kak Andre Malah rebut semua yang telah aku miliki" Sergah Rahmi. Mood Perempuan itu jadi tidak stabil akibat perdebatan ini.

"Awsss" Rahmi meringis merasakan sakit di perutnya. Dengan sigap andre langsung menangkap tubuh Rahmi yang hampir tumbang.

"Tuhkan apa yang gue Bilang!" Sembur Morgan Kesal karena andre terlalu mengekang Rahmi, Padahal ia tahu jika Rahmi tengah mengandung tapi malah menjadi penyebab bumil itu menjadi stres. Andre langsung menggendong Rahmi dan membawanya ke rumah sakit.

"Apaan sih! Gitu banget" Gumam senja yang merasa Kesal karena andre Yang sama sekali tidak mau mengalah.

"Gitu Deh andre, Kalo udah ada maunya harus diturutin" Timpal Morgan.

"Awas ajaa kalo Kak Aksa Kek gitu! Aku tinggalin Kamu!" Sembur senja dengan muka galaknya.

"Iss aku Engga gitu kok" cicit Aksa pelan yang nyalinya menciut menatap Mata Elang istrinya.

"Dih si bos" Sindir Morgan lalu tertawa Terbahak-bahak. "Engga lucu!" Ucap Aksa dengan wajah datarnya sambil melemparkan bantal Tepat di wajah Morgan Membuat laki-laki itu seketika Diam.

"Lagipula Andre Udah Berlebihan" Sungut Laskar Ikut Berbicara.

"Iyaa Nanti kalo udah 7 Bulan kan bisa Sekolah Dari Rumah, Jangan Berhenti total gitu" Megan menimpali.

"Gatau lah, Liat aja Nanti, Omongan Rahmi ga pernah Main-main, Dia bisa pulang beneran ke rumah ayahnya kalo Terus di kekang kayak gitu" Sergah Senja yang sangat tau tentang Kepribadian Rahmi.

"Sebenarnya Kita Gausah Ikut Campur Di Masalah Mereka, Tapi kali ini udah akut, Takut nanti akibatnya fatal" Ucap Aksa Menyugar rambutnya ke belakang.

"Nanti Kita Coba Bantu Bilang"

∞∞

20 Menit Lamanya Rahmi Dan Andre berada dirumah sakit kini mereka Sudah berada dirumah. Mereka saling diam tak ada yang membuka suara.

"Jangan biarkan istri kamu stress, Dia sedang hamil muda, moodnya mudah berubah-ubah, emang biasa jika ibu hamil minta sesuatu dan sebagai suami seharusnya bisa memenuhi permintaan istrinya"

Penjelasan Dokter Terngiang di Kepala andre, Laki-laki itu menarik nafasnya kemudian ia Hembuskan.
"Yaudah Aku Izinin Kamu Sekolah Tapi Sesuai yang Megan Katakan, Kalo Usia Kandungan Kamu Udah Gede Sekolahnya Daring Dulu" Mendengar itu Rahmi Langsung Tersenyum Dan Mengangguk Semangat.

"Iyaaa! Aku Setuju, yang penting aku Sekolah" seru Rahmi tersenyum senang

"Iyaaa Sayang, jika Hal itu Bisa Buat kamu seneng Gppa"

"Yeyy, Mimi Sayang Sama a'a" ucap Rahmi dan langsung memeluk Andre.

"Gitu kek Daritadi" Cibir Morgan

"Diem lo, Jomblo karatan" Sahut andre menjulurkan lidahnya.

"Idih! Awas aja, Gue pasti temuin bidadari nanti, Impian Gue Itu" Bangga Morgan Tersenyum Sumringah.

"Bidadari Dari Kolong Jembatan?" Gurau Megan.

"Bidadari Surga lah"

"Hm"

Aksaza||Tulisan SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang