"Yeayy Akhirnya Pulang Juga Ke Rumah, Ga Sabar Pengen Ketemu Ayah"
"Ekhem, Udah Ga Sabar Nih Ye"
"Eeh Umii, Iya nih hehehe, Senja Kangen Banget Sama Ayah"
"Ayah Kamu Pasti Bangga Punya anak Kayak Kamu Senja, Udah Cantik, Baik, Sholehah Pula"
"Amin, Makasih Umii"
"Aaaa Senja!! Kau Tidak Ingin Tetap Disini? Kau Benar-benar Ingin Masuk SMA?" Rahmi, Teman Se Pondok Senja
"Iyaa Rahmi, Aku Ingin Temani Ayah, Kasihan Ayah Sendirian Dirumah, Ayah Bilang Kalo Pas Pulang Kantor Terus Di Sambut Sama Senja, Ayah Gaakan Capek, Maka Dari itu Senja Gamau Ayah Capek²"
"MasyaAllah Senja, Lapang Sekali Hatimu Nak, Semoga Allah Menyemogakan Yang Engkau Semogakan" Timbal Umi Farida
"Amin, Makasih Umi"
"Yaudah, Rahmi Mau Ikut anter Senja Ke Depan" Ujar Perempuan Itu Sambil Mengerucutkan Bibirnya
"Iyaaa, Ayo" Ajaknya Lalu Memegang Tangan Rahmi Dan Berjalan Keluar
Sesampainya Diluar Senja Langsung Berlari Dan Menubruk Tubuh Cakra Ayahnya Dan Memeluk Nya Sangat Erat
"Astaghfirullah Sayang, Ngagetin Ayah Aja" Ucap Cakra Lalu Mencubit Hidung Gadis Itu Gemas
"Hehehe Senja Udah Kangen Banget Sama Ayah" Jawabnya Menyengir Kuda, Menampakkan Deretan Gigi Rapih Nan Putih Miliknya
"Hhh Ayah Juga, Yaudah Pulang Sekarang?" Tanya Cakra dan Senja Langsung Mengangguk antusias
"Senja Kangen Sama Rumah, Sama Ayah Juga" Jawabnya
"Baiklah, Kita Pulang"
"Rahmi, Senja Pamit Dulu ya? Makasih Udah Jadi Temen Yang Baik Buat Senja" Ucap Gadis Itu Dan Rahmi Langsung Memeluknya Untuk Terakhir Kali
"Bye Senja, S-semoga Kita Bertemu Lagi" Ujar Rahmi Yang Sudah Menangis
"Hehe Iyaaa Rahmi, See you" Ucapnya Lalu Melepaskan Pelukan Rahmi Kemudian Menyalami Punggung Tangan Umi farida Dan Masuk Ke Dalam Mobil
"Saya Pamit Ya Umi Abi" Ucap Cakra Sambil Tersenyum Lalu Masuk Ke Dalam Mobil
"Iyaa Pak, Hati-hati"
Cakra Menjalankan Mobilnya Menjauh Dari Pekarangan Pondok Pesantren Darussalam, Senja Melambaikan Tangannya Ke Rahmi Sampai Mobilnya Sudah Sangat Jauh Dan Rahmi Yang Sudah Tidak Terlihat
"Kita Ke SMA Untuk Mendaftarkan Mu" Ucap Cakra Dan Senja Hanya Mengangguk
Tak Lama Mereka Sampai Di HIS
Sekolah Terbaik Di Jakarta, Namun Kebanyakan Siswa Yang Mendapatkan Beasiswa Masuk Disana, Dan Terkadang Menjadi Bahan Bullying Untuk Para Siswa-siswi Yang Merasa Dirinya Paling TinggiContohnya Aliya Sasha, Seorang Gadis Berpenyakit Jantung Bocor Dan Juga Berasal Dari Panti Asuhan Cempaka Putih, Yang Dimana Cakra Adalah Donatur Dari Panti asuhan Cempaka Putih
Aliya Sudah Berada Di Panti Saat Berusia Lebih 7 Bulan Karena Orang Tuanya Meninggal Dunia saat Di Perjalanan Dari Bandung Menuju Ke Jakarta, Aliya Juga Adalah Sahabat Senja Sejak Kecil, Mereka Sama-sama Tak Punya Ibu, Lain Dengan Senja Yang Kehilangan Ibunya Setelah Dirinya Lahir
Mereka Terpisah Pendidikan Saat Senja Masuk Pesantren Dan Akan Bertemu Lagi Nanti Di SMA HIS, Ini Adalah Bulan Ketiga aliya Berada Di Sekolah HIS Tapi Sudah Ada Seorang Laki-laki Yang Tertarik Padanya
Senja Mendaftar Sebagai Murid Baru Karena Wisuda Pesantren Yang Sedikit Terlambat Karena Kepergian Nya Kyai Hasyim, Jadi Wisuda Dimundurkan
Cakra Dan Senja Langsung Pulang Setelah Mendaftarkan Senja Sebagai Murid Baru Di Kelas IPS 1 Tepatnya Sekelas Dengan Aliya Karena Senja Yang Memintanya
Aliya, Gadis Itu Sering Jadi Bahan Bullying Di Sekolah Tapi Selalu Dilindungi Oleh Aksa Seorang Kapten Basket Dan Juga Merupakan Leader Dari Black Eagles, Tapi Aliya Tak Menyukai Aksa, ia Menganggap Aksa Sebagai Penyebab Ia Dibully, Karena Yang Membully Aliya Adalah Para Gadis Yang Menyukai Aksa.
Aksa Adalah Kakak Kelas Aliya Yang Duduk Di Kelas 2 IPS 1 Sedangkan Aliya Kelas 1 IPS 1, Kurleb Seperti Itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksaza||Tulisan Senja
Teen FictionSeorang laki-laki tampan, cool, tajir plus leader dari sebuah geng dan juga merupakan captain basket di sekolah, yang terkenal dingin serta kejam dalam menyikapi para gadis yang menyukainya namun dijodohkan dengan seorang perempuan bisu. Senja Anas...