31. Ujian terakhir

322 32 5
                                    

Typo Bertebaran, Jika Ada Salah Kata Mohon Koreksi Agar Bisa Di Perbaiki.

'Sesungguhnya Kesalahan Milik Saya Dan Kesempurnaan Hanya Milik Allah', Happy Reading📖

˚˚˚˚

Hari Sangat Cepat Berganti.

13.00

Bel Pulang Sudah Berbunyi 5 Menit Yang Lalu, Para Cowok-cowok Kelihatan Lesu Karena Tegang Menghadapi Ujian Di Hari Jum'at Yang Berarti Ujian Mereka Tinggal Besok, Tapi Tidak Dengan Zafrel, Laki-laki Itu Sangat Bersemangat Demi Mencapai Nilai Bagus Agar Bisa Membanggakan Mamanya Nanti.

"Sip, Soal-Soal Nya Mudah Banget" Bangga Zafrel Tersenyum Hangat

"Kimia Bikin Mumet Astaga" Keluh Andre

"Makanya Belajar Kak Jangan Begadang Mulu" Tegur Rahmi

"Iyaa Lain Kali Belajar Deh Hehe" Jawab Andre Cengengesan

"Ntar Malem Belajar! Kalo Gak Tidur Diluar" Ancam Rahmi

"Mamposs Kau!" Celetuk Morgan Menepuk Tangannya Sekali

"Iyaaa Belajar" Pasrah Andre, Susah Memang Jika Sudah Berurusan Dengan Istrinya Itu, Ucapannya Tidak Main-main

"Kak Aksa Belajar Juga Biar Lulus Dengan Nilai Bagus" Ucap Senja Pada Aksa

"Siap, Gue Pastiin Gue Lulus Dengan Nilai Tinggi" Tukas Aksa Mengacungkan Jempolnya, Senja Mengangguk Menanggapinya

"Bela, Tangan Kamu Kenapa?" Tanya Senja Melihat Bekas Kebiruan di Tangan Bela Saat Lengan Bajunya Sedikit Terangkat

"Eeh Engga Kok Kejedot Aja hehe" Jawabnya Sambil Membenarkan Lengan Bajunya

"Beneran? Tapi Masa Iyaa Kejedot Bisa Memar Sebesar Itu" Curiga Senja Menatap Bela Dengan Alis Yang Terangkat Sebelah

"Beneran Dehh, Gue Emang Suka Ceroboh Terus Ke tubruk Pintu Deh" Sungut Bela Meyakinkan

"Oh Yaudah, Lain Kali Hati-Hati"

"Iyaaa"

Setelah Itu Tidak Ada Percakapan Lagi Diantara Mereka Sampai Mereka Bertemu Dengan Laskar Di Jalan, Bela Mengangkat Sebelah Alisnya Menatap Laskar Dan Langsung Membuang Muka

"Ini Dia Si Anj*g" Umpat Megan Mengepalkan Tangannya Kuat

'Bug!'

Bogeman Mentah Megan Layangkan Ke Pipi Mulus Laskar, Laki-laki Ini Sudah Sangat Muak Dengan Sifat Laskar Yang Tidak Pernah Berubah, Padahal Salah Tapi Merasa Paling Benar.

"Apa-apaan Lo!" Sungut Laskar Memegang Pipinya Yang Memerah Bahkan Tercap Lima Jari Megan Disana

"Brengsek Lo Kar" Timbal Andre

"Gila Kalian? Ga Waras Haah!? Main Tinju Aja, Sebenernya Gue Ini Temen Kalian Apa Bukan?" Tukas Laskar Tersulut Emosi

"Gue Ga Ngerasa Udah Temenan Sama Orang Brengsek Kayak Lo" Sarkas Megan Penuh Penekanan

"Jangan-jangan Kalian Percaya Sama Jebakan Ular Itu?" Tuduh Laskar Menunjuk Bela

"Jaga Mulut Lo Anjg!!" Marah Bela Menepis Tangan Laskar Kuat

"Lo Udah Nyentuh Dia! Dan Lo Harus Tanggungjawab" Ucap Megan Mencoba Mengontrol Emosinya, Bahaya Jika Kelepasan, Derry Dari Kelas 11 Masih Terbaring Koma Sampai Sekarang Karena Telah Berurusan Dengan Megan

"Gue Gamau Tanggungjawab" Jawab Laskar Singkat

"Brengsek Lo B*bi!" Murka Megan Lalu Meninju Laskar Tanpa Ampun

"Megan Udah! Kalo Dia Mati Siapa Yang Bakal Tanggungjawab" Cegah Morgan Pada Saudara Kembarnya Itu

"Orang Kayak Gini Seharusnya Gaada Di Muka Bumi Ini!" Sungut Megan Mencengkram Kerah Baju Laskar Lalu Menghempaskan Nya

"Lo Harus Tanggungjawab" Kini Aksa Ikut Berbicara

"Gue Punya Nadzira! Gue Gamau Sama Yang Lain" Jawab Laskar Tak Santai

"Sadar Laskar! Nadzira Cuma anggap Lo Sebagai Teman Dan Dia Mencintai Gara Bukan Lo!" Final Zafrel Mampu Membuat Laskar Terdiam

"Sekuat Apa Lo Bisa Nahan Rasa Sakit Hati Karena Cinta Lo Bertepuk Sebelah Tangan" Sambung Zafrel

"Inget Laskar!! Minggu Dan Jumat Tidak Akan Pernah Bisa Bersatu! Nadzira Seorang Makmum Yang Membutuhkan Seorang Imam" Tegas Morgan Sudah Putus Asa, awalnya Ia Tidak Mau Menyangkut Pautkan Agama Tapi Mungkin Itulah Yang Bisa Membuat Laskar Sadar

Agama Laskar Berbeda Dari Yang Lainnya, ia Beragama Kristen Ikut Dari Ibunya, Tapi Ibunya Laskar Sudah Lama Tiada, Lain Hal Nya Dengan Ayahnya Laskar, Layen Yaitu Ayahnya Laskar Beragama Islam, ia pindah Agama Pada Saat Menikah Lagi Dengan Istrinya Yang Sekarang

"Gue Bisa Pindah Agama" Ucap Laskar Pelan

"Tolol Banget Lu Monyet!" Sarkas Andre Tak Percaya

"Silahkan! Tapi Inget Aja, Meskipun Lo Pindah Agama Belum Tentu Hati Nadzira Bisa Berpaling Dari Gara Dan Memilih Lo" Smirk Megan

"Urus Pindahan Agama Lo Secepatnya Dan Setelah Lo Udah Resmi Menganut Agama Islam Maka Lo Bisa Tanggungjawab Atas Bela" Ucap Aksa

"Gausah Menunggu Yang Tidak Pasti, Lihat Sekeliling, Buka Mata Lo! Ada Seseorang Yang Butuh Pertanggungjawaban Dari Lo" Timpal Zafrel

"Kalian Gatau Rasanya Jadi Gue!" Sungut Laskar

"Gue Tau Laskar! Gue Tau!! Banget Malahan" Meninggi Sudah Nada Bicara Zafrel

"Gue Juga Ngerasain Hal Yang Sama Kayak Lo! Gue Mencintai Seorang Perempuan Yang Sudah Menjadi Milik Orang Lain, Bahkan Orang Itu Selalu Terlihat Dimata Gue, Tiap Hari Laskar! Bayangin" Laskar Kehabisan Kata-kata Untuk Melawan Ucapan Zafrel

"jangan terlalu berlebihan, kita hanya mencintai bukan di cintai! dan dia hanya menghargai mu
bukan mencintai mu!" Ucap Zafrel Lagi, Yang Lainnya Hanya Diam Menyimak Dan Mendengar Semua Ucapan Yang Keluar Dari Mulut Zafrel

"memang sakit untuk melepaskan, tapi akan lebih sakit lagi jika terus bertahan." Sembur Zafrel tersenyum Getir

"Lo Ga Pernah Bilang Rel Kalo Lo Suka Sama Orang" Ucap Andre

"Kalo Lo Cerita Mungkin Gue Bisa Bantu Gitu Buat Satuin Kalian Selama Kalian Seiman" Sambung Morgan

"Bagaimana Mungkin Gue Cerita Sama Kalian"

"Apanya Yang Tidak Mungkin?" Tanya Aksa

"Gue Ga Sejahat Itu Untuk Jujur Bahwa Gue Cinta Sama Istri Orang" Jujur Zafrel Memejamkan Matanya Serta Air Mata Yang Jatuh Tanpa Izin, Semua Orang Cukup Tercekat Mendengar Ucapan Zafrel Barusan

"Sekarang Gue Jadi Merasa Jahat Karena Udah Salah Naruh Rasa Sama Milik Seseorang" Sambung Zafrel

"Cinta Ga Salah Kak Cuma Waktu Dan Tempatnya Aja Yang Salah" Sungut Senja

"Iyaa, Setidaknya Gue sudah berusaha membuat orang yang Gue cintai TERHIBUR Meskipun pada akhirnya Gue sendiri yang HANCUR" Timpal Zafrel Menghembuskan Nafasnya Perlahan

"Lagipula Mencintai bukan harus perihal memiliki, tetapi dengan cukup menjaganya dan melihat dia bahagia meskipun bukan kita pilihannya." Final Zafrel.

Laskar Pun Tidak Bisa Berkata-kata Lagi, Sungguh Apa-apaan Ini Sampai Dirinya Jadi Terpojok, Laskar Langsung Pergi Dari sana Dan Berjalan Menuju Rumah Sakit Karena Barusan Gara Mengiriminya Chat Bahwa Kondisi Nadzira Kian Memburuk

"Ya Allah Kirimkanlah Orang Baik Seperti Andre Yang Mau Bertanggungjawab Atas Kesalahannya" Mohon Bela Dalam Hatinya Sembari Menatap Andre

'Bagaimana Jika Tumbuh Benih Disini, Apa Yang Harus Hamba Lakukan' Batin Bela Lagi Sambil Memegang Perutnya

Aksaza||Tulisan SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang