26. Kejutan?

353 26 3
                                    

Kini Para Anggota Inti Black Eagles, Zafrel, Senja Dan Bela Sudah Berada Di Sekolah Menunggu Kehadiran Andre Dan Rahmi Tapi Kedua Orang Itu Tak Kunjung Datang, Senja Pun Sudah Berusaha Untuk Menghubungi Rahmi Tetapi Tetap Tidak Bisa

Dari Pukul 7 Pagi Sampai Semua Pelajaran Berakhir Dan Sekarang Pun Sudah Waktunya Pulang Tapi Andre Dan Rahmi Tetap Tidak Pergi Ke Sekolah

"Rahmi Kemana ya" Ucap Senja Sedikit Khawatir Sambil Memijit Pelipisnya

"Curut Juga Kemana iss" Sahut Bela Yang Sepertinya Khawatir Dengan Andre

"Perhatian Banget Lu Sama Tuh Curut" Ucap Morgan Menye-Menye

"Asal Lo Tau ya! diantara Kalian Semua Cuma Dia Yang Bisa Ngerti Perasaan Gue!" Sarkas Bela Membuat Morgan Terdiam, Gadis Ini Melirik Laskar Tapi Langsung Membuang Muka

"Eeh Curut Gausah Nangis, Kita Sama-sama Badut Harus Ceria" Ucap Seorang Laki-laki Yang Berdiri Di Samping Bela Menemani Gadis Itu Menangis Di Bawah Pohon Di tepi Danau

"Gue Cuma Mau Temenan aja Gitu Sama Dia Tapi Sikapnya Terlalu Dingin, Gue Takut Sakit Hati Kalo Gue Terus Bersikeras Buat Menerobos Dinding Es Yang Tebal Itu" Sahut Bela Dengan Tatapan Lurus Ke Depan Tapi Air Matanya Tak Berhenti Menetes Sejak Tadi

"Gue Ngerti, Tapi Lo Harus Tau, Jadilah Matahari Untuk Melelehkan Es, Tapi Jangan Jadi api Atau Lo Akan Terbakar, Jangan Buang² Air Mata Lo Yang Berharga Itu Hanya Karena Menangisi Seseorang" Sarkas Laki-laki Itu Sambil Bersandar Di Pohon Dengan Kedua Tangan Yang Ia Masukan Ke Dalam Saku Celananya

"Air Mata Lo Sama Seperti air Mata Duyung, Berlian Bagus Yang Akan Sangat Merugikan Kita Jika Hanya Terbuang Sia-sia, Apalagi Di Dapatkan Oleh Laki-laki Yang Salah" Sambung Laki-laki Itu

"Meskipun Gue Ga Cinta Sama Lo Tapi Gue Sayang Sama Lo Sebagai Teman Gue"

Memori Itu Terngiang Di Kepala Bela, Seminggu Yang Lalu Ia Menghabiskan Waktu Seharian Bersama Laki-laki Itu Di Bawah Pohon Rindang Di Tepi Danau, Rasanya Sangat Menenangkan, apalagi Berduaan Bersama Seorang Laki-laki Yang Ternyata Adalah Andre, Laki-laki Menyebalkan Dan Playboy yang Ternyata Sangat Peduli Dengan Perasaan Nya

"Hey" Lamunan Bela Buyar Ketika Senja Menjentikkan Jarinya Tepat Di Depan Wajah Bela

"I-iyaa?"

"Kenapa Ngelamun?" Tanya Senja

"Aah Gaada apa²" Jawab Bela Tersenyum Canggung

"Baiklah, Kita Mau Ke rumah Nya Andre Mau Ikut Gak?" Ajak Senja Mendapat Anggukan Bersemangat Dari Bela

"Semangat Banget Mau Kerumah Curut" latah Morgan Mendapat Toyoran Maut Dari Bela

"Bisa Diem Gak?" sinis bela

"Yayaya"

"Yasudah Gausah Ribut" Ucap Senja Menengahi

"Ayo Jalan Aja Bareng² Lagian Rumah Andre Di Komplek Depan Ga Jauh² amat" Titah Megan Berjalan Mendahului

˚˚˚˚

15 Menit Berlalu, Mereka Sudah Sampai Di Pekarangan Komplek Dan Berjalan Menuju Rumah Bercat Putih Minimalis Tempat Tinggal Andre, Di Depan Rumahnya Terdapat 3 Mobil Yang Sama Sekali Tidak mereka Kenali, Mereka Sangat Tahu Mobil Andre Yang Mana Tapi Tak Ada di Salah Satunya

Bela Memegangi Dadanya Yang Terasa Berdenyut Akibat Detak Jantung Yang Tak Beraturan, Gadis Ini Membayangkan Hal Yang Tidak², Mereka Pun Memutuskan Untuk Masuk Ke Dalam Setelah Mendapat Izin Dari Pak Adi Selaku Satpam Dirumah Ini

Di Dalam Mereka Terkejut Bukan Main Melihat Andre Yang Berjabat Tangan Dengan Eryan, Yaitu Ayahnya Rahmi, Serta Seorang Pria Paruh Baya Dengan Peci Di Kepalanya Duduk Tepat Di Hadapan Rahmi.

Gadis Berhijab Dengan Kebaya Putih Itu Terus Menunduk Di Samping Andre, Tangannya Terlihat Gemetar Sambil Memilin Ujung Kebayanya.

"Saya Nikahkan Anak Tunggal Saya, RAHMI AQUENE RYAN Dengan Saudara ANDRE BRAMASTA ZIGAZ Dengan Mas Kawin Emas 45 Kg, 1 Mansion, 1 Mobil Apart, 2 Apartemen, 700 Dirham Dan Seperangkat Alat Shalat Dibayar Tunai!" Ucap Eryan Dengan Lantang

"Saya Terima Nikahnya RAHMI AQUENE RYAN Dengan Mahar Tersebut Dibayar Tunai" Ulang Andre Dengan Lancar

"Bagaimana Para Saksi?"

"Sah!"

Deg

Rahmi Menitikan Air Matanya Bersamaan Dengan Bela, Tangan Rahmi Bergetar Hebat Untuk Menyalami Punggung Tangan Andre Yang Sekarang Sudah Berstatus Sebagai Suaminya.

Andre Melihat Tangan Rahmi Lalu Menggenggamnya Dengan Erat, Andre Sendiri Yang Menggerakkan Tangan Rahmi Untuk Menyalami Punggung Tangannya Sebelum Laki-laki Itu Mencium Dahi Rahmi Dan Menghapus Air Matanya

"Maaf" Satu Kata Yang Terbit Dari Mulut Andre

Bela Mundur Beberapa Langkah Sambil Memegangi Dada Kirinya Yang Berdenyut, Tak Disangka Air Matanya Pun Ikut Luruh, Cepat² Bela Menghapus Air Matanya Sebelum Dilihat Orang Lain Tapi Satu Orang Sudah Memerhatikan Gerak-Gerik Bela Sejak Tadi

Rahmi Berdiri Dibantu Oleh Andre Dan Menyalami Punggung Tangan Eryan Serta Andika Ayahnya Andre, Tak Lupa Mereka Menyalami Punggung Tangan Harin Bundanya Andre Yang Duduk Di Kursi Roda.

Kedua Orang Itu Terkejut Melihat Semua Teman-Teman Nya Sudah Berada Di Dalam Aula Rumah Andre, Rahmi Melihat Andre Dengan Mata Yang Memerah Menahan Tangis, Andre Mencium Punggung Tangan Rahmi Untuk Menenangkan Nya.

Andre Tersenyum Dan Mengangguk Menatap Mata Rahmi Lalu Berjalan Mendekat Ke arah Teman-Teman Nya, Terasa Sekali Bahwa Rahmi Menggenggam Tangan Andre Sangat Erat Dan Sedikit Gemetar.

"Dre?" Ucap Megan Mengangkat Sebelah Alisnya

"Kok Ga Bilang-Bilang Sih Kalo Mau Nikah" Sela Bela Sambil Tersenyum Menatap Kedua Pengantin Baru Itu, Rahmi Tak Berani Menatap Teman-Teman Nya, Rahmi Menundukkan Kepalanya Dalam-Dalam.

"Gue Bisa Jelasin" Timpal Andre Dan Menghembuskan Nafasnya Perlahan

"Apa? Cepet Jelasin" Ucap Bela Masih Tersenyum Tapi Senyuman Itu Punya Arti Yang Berbeda, Matanya Pun Sedikit Memerah Serta Pangkal Hidungnya Yang Terlihat Memerah.

"Jadi Gin--

"Nanti, Kejutan Banget Tau Gak" Ucap Senja Membuat Andre Berhenti Bicara

"Rahmi Kenapa? Tadi Senja Liat Rahmi Nangis, Andre Sakitin Rahmi?" Tanya Senja Dengan Tatapan Datar

"Engga Senja, Dengerin Penjelasan Gue Dulu ya?" Sahut Andre

"Kalian Ke Dalam Saja, Ngobrol Baik-Baik" Sarkas Eryan Dan Andika

"Iyaaa Om" Timbal Senja

"Yasudah Silahkan"

Setelah Itu Mereka Semua Pergi Ke Ruang Tamu Dan Duduk Disana, Tapi Rahmi Tak Ada, Tadi Andre Sempat Melepaskan Genggaman Tangannya

"Rahmi!" Panggil Andre Tapi Perempuan Itu Tak Ada

"Kemana Dia?" Tanya Morgan

"Haishh" Andre Langsung Berdiri Dan Pergi Untuk Mencari Keberadaan Istrinya

'Aku Malu Sama Teman-Teman, Rahmi Sangat Hina Sekarang'

Kata-kata Yang Sempat Rahmi Katakan Terngiang Di Kepala Andre, Laki-laki Ini Berjalan Cepat Menyusuri Penjuru Rumahnya Mencari Rahmi Diikuti Oleh Teman-Teman Lainnya, Sampailah Mereka Di Rooftop Rumah Andre Di Lantai 3

˚˚˚˚

"Rahmi!"

˚˚˚˚

Ngegantung Oiiii Hhh

Seru Gak Sama Part Ini?

Aksaza||Tulisan SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang