48. Welcome baby twins

359 19 6
                                    

Semua orang merasa tegang dengan Aksa yang mondar-mandir di depan ruang bersalin, sudah beberapa jam mereka menunggu tapi dokter belum keluar. Hingga beberapa menit setelahnya seorang dokter keluar dengan keadaan Was-was.

"Ada apa dokter?" tanya Aksa yang panik melihat raut wajah dokter. "Pasien mengandung dua anak kembar tapi diantara mereka sungsang, saya harus mengadakan operasi dan bapak harus memilih antara anak dan istri bapak" Aksa membatu mendengar ucapan dokter barusan.

"Selamatkan ketiganya dokter" mohon pak cakra. "Kemungkinan mereka selamat hanya sedikit, jadi kami perlu meminta persetujuan dari suami pasien" jelas dokter.

"Selamatkan istri saya dokter" ucap Aksa berat hati, istrinya harus selamat. Mereka bisa mempunyai anak lagi nanti. Tapi berat juga harus kehilangan kedua anak kembarnya yang belum sempat melihat keindahan dunia.

"Baiklah, saya permisi" dokter perempuan itu langsung masuk kembali dalam ruangan. "Aksa harap kalian tidak kecewa dengan keputusan ku" beo Aksa menundukkan kepalanya dalam-dalam.

"apapun keputusan kamu kami dukung Aksa, semoga istri kamu selamat dan soal cucu bisa belakangan" imbuh mama dea tersenyum. Wanita itu mengelus punggung sang anak supaya sedikit tenang. Aksa mengangguk. "Makasih mah"

∞∞

Sudah pukul 9 malam tapi dokter tak kunjung keluar dari dalam ruangan, wajah Aksa terlihat pucat karena terlalu tegang dan khawatir. "Aksa, makan dulu ya?" tawar mama dea menyodorkan roti bakar pada laki-laki itu. Aksa menggeleng dan justru menyandarkan Kepalanya di kursi sambil memejamkan matanya. Aksa berdo'a yang terbaik dalam hatinya.

"Hamba baru saja merasakan kebahagiaan, jangan engkau ambil sumber kebahagiaan hamba yaAllah" Batin Aksa terisak.

'Oek oek oek'

Aksa membuka matanya kembali mendengar suara tangisan bayi dalam ruangan, Aksa sontak berdiri dan melihat ke dalam lewat kaca bagian atas pintu. Aksa tersenyum melihat kedua anak kembarnya yang menangis, senja pun membuka matanya dan melihat Aksa. Kedua orang itu sama-sama menitikkan air mata bahagia.

Dokter ana keluar dari dalam ruangan sambil menggendong Dua anak, Satu laki-laki dan satu perempuan. Aksa tersenyum bahagia dan mengambil alih gendongan Kedua bayi itu.

"Selamat pak, Anak pertama anda laki-laki" Aksa mengangguk sambil mengamati wajah mungil anaknya yang baru saja lahir ke dunia.

"Ini sungguh mukjizat dari Allah, kami hampir putus asa tapi berkat kekuasaan Tuhan, anak beserta istri bapak baik-baik saja" sambung dokter ana tersenyum hangat.

Kedua bayi itu masih menangis tapi Aksa menatap bingung ke arah anak laki-laki nya, bayi laki-laki itu menangis tapi tidak membuka matanya sejak tadi, berbeda dengan anak perempuannya yang menangis dengan mata yang Terbuka.

"Dokter" panggil Aksa.

"Ada apa?"

"Kenapa anak laki-laki saya tidak membuka matanya sejak tadi" panik Aksa menunjukkan bayi laki-laki itu kepada dokter. "Biar saya periksa" dokter ana menggendong bayi laki-laki itu dan membawanya ke dalam.

"Semoga abang kamu baik-baik aja ya sayang" ucap Aksa pada anak perempuannya. "Kamu tenang ya, kita tunggu penjelasan dari dokter" Aksa mengangguk kemudian mengumandangkan adzan, tepat di telinga Bayi perempuan itu, yang tadinya menangis kini menjadi tertidur saat Aksa melafazkan adzan.

"Kamu namakan siapa?" tanya Mama dea saat Aksa selesai mengumandangkan adzan. Aksa tersenyum simpul. "Aku sama senja udah siapin nama yang bagus"

∞∞

"Anak bapak terkena katarak sejak saat di dalam kandungan, menyebabkan kedua netranya Rusak, hingga anak bapak di diagnosis tunanetra total"

Deg

Aksa dan semua orang dibuat terkejut dengan penjelasan dokter ana barusan, Air mata senja luruh begitu mendengar ini semua, Senja melihat ke wajah anak laki-laki nya yang berada di dalam gendongannya.

"Tapi kebutaan itu tidak seluruhnya total, penglihatannya terkadang buram tapi jelas dan kadang juga akan hitam sepenuhnya" sambung dokter ana.

"Gppa ya sayang, yang penting kamu sehat dan masih bisa berada di pelukan bunda" ucap senja mengecup dahi anak laki-laki nya itu.

"Iyaaa, ada Nema sama Nepa disini, ada ayah sama bunda juga, terlebih lagi ada adik" Ujar Mama dea mengelus pipi cucu laki-laki nya dengan sayang.

"Ada anak kami juga yang akan menjadi teman setia" Ujar laskar diangguki oleh andre, Rahmi dan bela.

"Tuh, semua orang sayang sama kamu, jadinya kamu harus kuat" seru senja mengecup dahi bayi laki-laki itu beberapa kali. Tiba-tiba bayi perempuan yang berada di baby boy menangis dan Aksa langsung menggendongnya.

"Nih kamu gendong Anak kedua kita" sergah Aksa dan senja mengangguk kemudian menyerahkan anak laki-laki nya kepada Aksa dan Aksa menyerahkan bayi perempuannya pada senja.

"Mirip banget sama kamu" ucap senja terkekeh melihat wajah bayi perempuan itu yang sangat mirip dengan ayahnya. "Iyaa dong" bangga Aksa ikut terkekeh.

"Kamu juga mirip ayah ya, gaada yang mirip bunda" gurau Aksa menatap wajah anak laki-laki nya., "enak aja!" rajuk senja. Semua orang hanya tertawa kecil mendengarnya, meskipun di bayi laki-laki itu ada kekurangan, semua orang menerimanya dengan senang hati. Dan tidak ada yang perlu di sedihkan.

"Eeh, gue udah penasaran banget ini sama namanya" ucap maikel begitu penasaran. "Idih, ada-ada aja lo" sungut andre. "Gue juga penasaran" semua orang mengalihkan perhatiannya ke arah megan yang baru saja datang bersama Morgan.

"Baiklah, Namanya ATHALA AL-XABIRU XANDER XAVIER dan juga ATHAYA MAURA XANDER XAVIER" Maikel terganga mendengarnya. Begitupun dengan yang lainnya, Kedua bayi itu pun seperti tersenyum dan menyukai nama mereka.

"Gila, keren Banget namanya" Puji maikel menggelengkan kepalanya.

"Iyaa dong, siapa dulu yang buat" bangga Aksa.

"Emang siapa yang buat?"

"Tentu saja ayah dan bunda nya" Sungut senja. Maikel Mengangguk-anggukan kepalanya paham.

"Perasaan waktu itu lo bilang kalo anak lo cuma satu dan laki-laki" heran maikel.

"Itu karena janin yang perempuan bersembunyi di belakang janin laki-laki, Sehingga detak jantung dan keberadaan nya tidak diketahui" jelas dokter ana.

"Oalah, Lucu kali punya anak kembar, namanya keren pula" heboh maikel mencoel-coel pipi mungil athaya.

"Makanya nikah sana, bikin anak terus pikirin nama yang paling keren buat anak lo" sarkas Morgan.

"Yaudah yok bikin sama lo" gurau maikel.

"Yok lah, aku jomblo loh mas" Sahut Morgan menirukan gaya bicara perempuan.

"Stress!" sembur megan mendengar suara Morgan yang terdengar menggelikan di telinganya. Seisi ruangan tertawa lepas melihat tingkah Morgan dan maikel yang sama-sama humoris dan asik untuk bercanda.

Aksaza||Tulisan SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang