You Again

5.1K 146 0
                                    

Shawn Mendes ft Camila Cabello - Senorita

Brakkk

Satu pas bunga menjadi sasaran amukan Rain-ayahnya karena kejengahan pada putra satu-satunya itu.

"Sampai kapan kamu akan seperti ini ARSA! Jika kau tidak mau menurutiku, setidaknya turuti bundamu!" Teriak Rain menggebu-gebu penuh dengan emosi sementara yang dimarahi hanya menyandarkan kepalanya di sandaran sofa dengan santainya. Dan ibunya yang tengah meringis melihat amukan suaminya.

"Sekarang motormu papah sita!" Lanjut Rain sedikit memelankan suaranya namun masih terdengar tajam.

Arsa membuka matanya dan menegakkan tubuhnya "Semuanya saja papah sita! Mobil balap, mobil pribadi, motor, sekalian saja hak hidupku juga sita!" Sentak Arsa seraya berdiri kemudian beranjak menaiki tangga memasuki kamarnya dengan tertatih-tatih.

"Aca, sayang" Ringis ibunya. Kemudian ia beralih menatap suaminya.

"Kau keterlaluan! Selalu saja meneriaki Arsa seperti itu, apa kau tidak tahu dia sedang kesakitan!" Terdengar lirihan kesal bundanya yang ditujukan pada ayahnya itu.

"Sayang, justru karena kamu selalu memanjakannya hingga dia menjadi pembangkang seperti itu" Itu suara ayahnya.

Setelah itu Arsa tidak mendengar lagi percakapan mereka karena dia sudah memasuki kamarnya.

Selang beberapa saat pintu kamarnya terbuka menunjukkan wanita yang masih sangat cantik di usianya yang tidak lagi muda. Dia tersenyum menghampiri putranya di tepian ranjang, duduk di sampingnya.

"Tidak usah diambil hati ya, papah bilang seperti itu karena dia menyayangimu" Nara mengelus belakang kepala Arsa.

"I know" Jawab Arsa tanpa menatap ibunya.

Nara menghela napas "Nanti bunda akan bicara tentang motor dan juga mobil balap mu, hm"

Arsa menoleh "Tidak perlu bunda, aku sudah tidak ingin memakai barang yang sudah diambil papah, aku bisa meminjam mobil temanku, yang pasti aku tidak akan berhenti dari hal yang aku sukai" Tungkasnya.

"Ya sudah, jika sudah seperti ini bunda tidak bisa berbuat apa-apa lagi selain berharap kamu sedikit berubah" Terdengar helaan nafas lagi dari Nara "Sekarang tidurlah, kaki mu juga perlu diistirahatkan"

Setelah mengatakan itu ibunya berlalu dari sana. Dan Arsa hanya merebahkan tubuhnya menatap langit-langit kamarnya.

Tidak ada yang salah dari keinginan orangtuanya untuk menjadikan dia penerus dan pengusaha seperti ayahnya, tapi itu sangat bukan dirinya. Arsa tidak suka dunia bisnis, dia tidak suka dengan pekerjaan yang selalu berpakaian formal itu, ia tidak suka terkekang waktu. Arsa suka dengan hidupnya yang bebas, ia tidak suka tertekan, ia lebih suka menghasilkan uang dengan yang ia sukai, lagipun itu bukan pekerjaan haram.

🥀

Pagi-pagi sekali, bahkan mentari saja baru menampakkan diri dengan cahayanya yang masih sedikit orange Arsa menuruni tangga perlahan di bantu tongkat untuk menopang tubuhnya dengan perban yang masih tersampir melilit kakinya.

Arsa tahu orangtuanya sedang berada di meja makan menunggu dirinya tapi Arsa hanya melewatinya begitu saja. Namun, Nara yang menoleh ke arahnya segera menghampiri putranya itu.

Love That Kills (Completed)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang