Hampa

4K 113 4
                                    

Awake - Jin BTS

"Ini vitamin yang harus kam-" Arsa memasuki ruangan, menutup pintu, namun saat mendonggak menatap ke depan Ellina sudah tidak ada di brankar rumah sakit dengan selang infus yang menjuntai ke lantai begitu saja.

Pun Arsa melarikan kakinya kembali keluar menuju meja resepsionis "Sus, lihat perempuan hamil yang masih memakai baju pasien keluar dari sini?" Tanya Arsa panik.

"Hoh iya, barusan memang ada lalu di bantu suster Dina, coba tanya saja. Nah itu suster Dinanya" Tunjuknya pada perawat yang baru saja lewat.

Arsa menghentikan suster itu "Sus, tadi suster nganterin perempuan hamil keluar dari rumah sakit ini?"

"Iya, tadi dia bilang sudah dibolehkan pulang tapi tidak ada keluarga yang menjemput" Terangnya.

"Terus suster percaya? Gak cek dulu gitu?" Heran Arsa dengan kinerja perawat itu.

Oh shit

Umpatnya

"Terus tadi suster antar dia kemana?"

"Tadi sudah naik taksi, belum lama kok mas-"

Tanpa menunggu perawat itu menyelesaikan kalimatnya, Arsa langsung melarikan kakinya keluar gedung rumah sakit. Di jalan tentu saja ada banyak taksi berlalu lalang dan ia tidak tahu taksi mana yang Ellina tumpangi.

Tapi Arsa melajukan mobilnya menuju kemungkinan Ellina pergi kemana. Fealing nya jatuh pada rumah kontrakan baru Ellina. Dan ternyata benar, saat Arsa tiba, Ellina baru saja memasuki rumahnya. Taksinya sudah tidak ada di sana.

Arsa keluar dari mobilnya, berlari menuju rumah kontrakan itu. Namun ia kembali menurunkan tangannya saat hendak mengetuk pintu. Sejenak berfikir, mungkin jika ia memaksa menemui Ellina sekarang, ia tidak akan mau menemuinya.

Jadi Arsa hanya menggantungkan kantung plastik putih berisi vitamin dari rumah sakit tadi di knop pintu rumah Ellina. Ia memutuskan pulang dulu sementara.

***

Sepulang memastikan keadaan Ellina. Arsa tidak langsung pulang, tapi ia mampir dulu ke paddock. Sudah sangat lama sekali semenjak ia banyak masalah, ia sudah lama sekali tidak ke sana. Arsa juga sudah jarang sekali kumpul bersama teman-temannya.

Dari luar terdengar gelegar tawa sahabat-sahabatnya di dalam. Pun Arsa memasuki paddock itu. Teman-temannya yang tengah bercanda ria menyambut antusias Arsa yang baru datang.

"Wei hello brad, lama sekali kita tidak berjumpa" Sapa Tony diselingi gurauan. Arsa mengalami satu persatu ala lelaki.

"Lama banget Sa gak kumpul sama kita-kita" Sahut si bontot alias si paling muda, Gilang.

Sebelum menjawab Arsa mendudukkan terlebih dahulu dirinya di antara mereka "Gue lagi banyak masalah" Ucap Arsa kemudian setelah dia menyamankan duduknya.

Teman-temannya hanya diam tanpa berniat bertanya ataupun menimpali. Mereka paham Arsa sedang butuh bercerita.

"Gue bingung" Gumamnya mulai bicara.

"Dendam dan rasa benci membawa gue pada sesuatu yang rumit gue sendiri. Bahkan tanpa sadar sudah menyakiti dua perempuan sekaligus. Apa yang lebih berengsek dari itu? Jelas gue memang paling berengsek" Lanjutnya.

Love That Kills (Completed)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang