He's My Brother

1.7K 67 0
                                    

Elina menengadahkan wajahnya ke atas membiarkan cahaya matahari menerpa wajahnya saat ini ia pergi untuk melamar pekerjaan di sebuah perusahaan, Elina tidak tahu posisi apa yang akan ia lamar di perusahaan itu yang jelas apapun posisinya dia akan menerimanya lagi pun apa yang diharapkan oleh seorang lulusan SMA sepertinya.

Ia melangkahkan kakinya memasuki gedung perusahaan itu. Kemudian ia menuju sebuah ruangan untuk melakukan interview setelah diarahkan oleh resepsionis di sana.

Elina mengetuk pintu dengan warna Abu gelap kemudian ia mendorong perlahan setelah sebelumnya seseorang di dalam mempersilahkannya masuk. Perlahan Elina melangkah mendekati meja kebesaran orang itu dan Dia tidak terganggu sedikitpun oleh kehadirannya bahkan seseorang itu tetap fokus pada berkas-berkas di depannya.

"Permisi tuan" Sapa Elina.

Orang itu mendonggak menatap Elina, dan alangkah terkejutnya Elina kala mendapati siapa seseorang yang dihadapannya saat ini orang itu pun tak kalah terkejutnya dengan dia.

"Kakak?" Lirih Elina. Entah kenapa dirinya tiba-tiba menjadi gugup saat mendapati bahwa di depannya saat ini adalah kakaknya sendiri..

Pun dengan laki-laki yang bernama Andra Wijaksono cukup terkejut saat mendapati sosok di depannya ia menatap sendu gadis yang merupakan adik satu ayahnya itu. Iya, gadis yang berada di hadapannya saat ini adalah adiknya. Andra sudah tahu ketika 1 tahun lalu seorang gadis berseragam SMA mendatangi rumah orang tuanya untuk menemui ayahnya. Saat itu, saat ibu dan adiknya yang lain mengusir Elina Andra tak bisa berbuat apa-apa karena dia juga tidak tahu harus melakukan apa karena jujur saja saat itu dia juga terkejut bahwa ternyata ayahnya mempunyai seorang anak lain dari wanita lain selain ibunya. Kala itu ibu dan adiknya tidak percaya bahwa Elina adalah anak dari ayahnya namun Andra percaya setelah ayahnya sendiri yang mengatakan bahwa Elina memang Putri kandungnya dari wanita lain yang Ayahnya nikahi tanpa sepengetahuan Ibunya.

Apapun itu apapun permasalahan antara keluarganya Andra tetap menyayangi dan mengakui Elina sebagai adiknya karena walau bagaimanapun juga mereka satu ayah yang artinya darah yang mengalir di dalam tubuh mereka pun adalah darah yang sama..

Andra beranjak dari kursinya kemudian menghampiri Elina memeluk tubuh ringkih gadis itu memeluknya erat jujur saja ia begitu merindukan adiknya ini sudah satu tahun mereka tidak bertemu sejak kedatangan Elina saat itu kecuali saat Elina datang kembali bersama laki-laki yang sayangnya sangat dibenci oleh Andra dan sejak itu mereka baru bertemu lagi sekarang.

"Ellina" Andra memeluk tubuh Ellina dengan erat. "Bagaimana kabarmu?" Tanyanya setelah melerai pelukan mereka.

"Aku baik kak" Jawabnya dengan air mata yang sudah menggenang.

"Ayo duduk di sana" Andra menuntun tangan Ellina untuk duduk di sofa ruangannya.

"Bagaimana kabar ayah kak?" Ellina harus tetap menanyakan ayah yang sudah menelantarkannya itu, ya meskipun untuk sekedar basa-basi bukan?.

"Ayah baik, setidaknya tidak buruk"

Ellina tersenyum mengangguk, kemudian pandangannya mengedar ke seluruh penjuru ruangan itu, ruangan yang begitu elegan seraya meratap miris pada hidupnya sendiri. Ayahnya memiliki perusahaan yang besar, kakak-kakaknya juga terlihat sukses dan hidup tercukupi. Sedangkan dirinya? Hidup melunta-lunta dengan otak dipenuhi besok harus makan apa. Kedua kakaknya berpendidikan tinggi sedangkan dirinya sampai sekolah menengah saja sudah untung. Apakah begini nasib anak dari istri muda, siri pula?. Namun sebagai anak, bolehkah dia meneriakkan hak-nya?.

"Jadi ada apa kamu hingga datang kesini?"

Pertanyaan Andra membuyarkan lamunannya, Ellina menoleh "Aku dipecat dari pekerjaan sebelumnya, jadi aku ingin melamar pekerjaan disini"

Love That Kills (Completed)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang