Your Phone

2.9K 82 1
                                    

Zack Tabudlo – Give Me Your Forever


"Kita langsung pulang atau ke markas dulu?" Tanya Bagas, markas yg dimaksud adalah bengkel yang menjadi markas mereka karena hampir seluruh waktu mereka habiskan di sana selain mengurus mobil-mobil balap tentunya.

"Bengkel, aku juga harus melihat perkembangan mobil itu, apakah Rama bisa membuat mobil itu sehebat mobilku yang dulu" Jawab Arsa.

"Okay, kita ke sana sekarang" Sahut Toni.

"Tunggu aku di mobil, ada yang mau ku lakukan dulu" Ucapnya pada mereka.

"Ooh ada yang mau pendekatan nih...." Beo Toni sembari berlari terbirit keluar setelah mendapat tatapan tajam dari Arsa.

Setelah teman-temannya sudah benar-benar keluar dari area restauran, pun Arsa menghampiri Elina yang tengah melap meja-meja yang sudah kosong lalu merapikankannya lagi. Dan tanpa permisi Arsa mendudukkan dirinya di kursi yang mejanya tengah dibereskan.

"K-kamu ngapain?" Elina sedikit tersentak mendapati Arsa tiba-tiba duduk di sana.

"Duduk" Jawab Arsa santai.

"Iya aku tahu, tapi bisakan kamu duduk di meja lain? Meja ini sedang aku bersihkan"

"Minjem handphone" Arsa menyodorkan tangannya meminta ponsel Elina dan tak menghiraukan ucapan Elina sebelumnya.

Elina semakin terbelalak "B-buat apa?"

"Bisakah berikan saja, aku tidak akan mencuri ponselmu" Decaknya.

Elina menatap jengah lalu menyodorkan ponselnya yang masih terlihat jadul, tapi bersyukur saat membuka brandanya handphone itu sudah mempunyai aplikasi yang Arsa butuhkan.

Cklik

Arsa  memotret dirinya sendiri lalu Ting dia mem-posting fotonya itu di akun Instagramnya Elina dan men-tag dirinya sendiri, tujuannya agar Arsa tahu akun media sosialnya Elina. Tidak hanya itu Arsa juga mencatat nomor handphonenya dan menyimpannya di kontak ponsel Elina.

Setelah selesai Arsa mengembalikan ponsel itu pada pemiliknya dan berlalu begitu saja tanpa bicara lagi.

Elina segera mengecek layar handphonenya dan kembali melotot saat melihat foto Arsa bertengger di salah satu akun media sosialnya.

"Apa yang kau lakukan kau benar-benar lan–" Baru saja Elina melayangkan protes tapi Arsa keburu memotongnya dengan ponsel yang di genggam Elina tiba-tiba berdering.

"Tidak usah marah-marah, kau itu sudah jelek dan akan tambah jelek jika terus marah-marah. Oh ya, pengikut akunmu akan semakin banyak jika ada gambarku di sana" Ucapnya di seberang telepon disertai kekehan. Elina menatap punggung laki-laki itu yang tengah berjalan semakin jauh keluar dari restauran. Tanpa sadar perlahan kedua bibirnya melengkung ke atas.

🥀

Mereka tiba di bengkel saat mendekati larut. Di sana juga tidak sebanyak biasanya hanya beberapa pekerjaan bengkel.

Arsa menghampiri Rama, salah satu montir kepercayaannya dalam menangani mobilnya "Gimana Ram, udah persis seperti mobil lamaku?"

Rama beranjak berdiri menunda pekerjaannya dulu "Shuuhh sudah sih, tapi belum sepenuhnya, ayolah Sa, mobil lama kamu tidak ada tandingannya"

Love That Kills (Completed)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang