PAPA JUAN 13

1.8K 109 2
                                    

Happy Reading........

Maaf typo. 🍑🌹

~~~~~~~~~~~

Mario memperhatikan Juan dari sofa sebrang dengan aneh. Dari kemarin anaknya itu melamun sambil tersenyum tidak jelas seperti gadis yang sedang di mabuk asmara.

"Hihihihi"

Mario menatap Juan dengan horor kemudian melempar majalah milik istrinya yang mana langsung mengenai wajah Juan. Apa mungkin anaknya ini kerasukan penunggu gudang belakang?

"Jangan jahil, keluar kamu? Audzubilla-"

"Apaan sih pa-" Juan mengelus hidungnya sambil merubah posisinya menjadi berbaring. Namun saat ingin memejamkan mata wajahnya dilempar dengan bantal oleh papanya. "-Mario jangan mulai ya!"

"Nggak kerasukan kamu?-" Mario berguman paham ketika Juan menggeleng dengan tatapan memicing kearahnya. "-Kirain"

Prang

Juan menoleh kearah vas bunga kecil yang terjatuh dari meja lalu menatap papanya. "Nah marah kan, su'udzon sih papa. TEYA NGGAK USAH MAAF-aduh"

"Ribut bawa bawa hantu bunga mama yang kena!"

Juan mengusap dahinya dan beringsut mendekatkan Syana. Jitakan mamanya tidak ada tandingannya. "Sakit ma"

Mario menggeleng melihat Juan yang merajuk sembari memajukan bibir seperti anak kecil. Bocah itu akan sangat manja jika berdekatan dengan mamanya.

"Nggak usah meluk meluk gitu bisa kan?"

Juan menatap papanya dengan sinis dan semakin mengeratkan pelukannya kepada Syana. "Mario-"

"Yang sopan!" Syana mengapit mulut Juan dengan gemas. Susah sekali menghilangkan kebiasaan Juan memanggil papanya dengan nama langsung jika merasa kesal.

"Childish"

"Shut up papa-" Juan menggunakan paha Syana sebagai bantal dan menatap langit langit rumahnya dengan fokus. "-Ma, kalau nanti jodoh Juan lebih dewasa terus statusnya nggak single gimana? Mama setuju nggak?"

"Kasian yang jadi istri kamu"

Syana membekap mulut Juan ketika anak itu akan membalas komentar Mario. Tidak akan ada habisnya jika mereka beradu mulut. "Ya kalau emang jodohnya mama oke oke aja. Apalagi kalau kamu maunya sama dia. Kenapa tiba tiba nanya gitu? Kamu ngincer janda rt sebelah ya?"

Mario yang mendengar ucapan istrinya sontak melebarkan matanya terkejut. "Are you kidding me Arjuan! Mantan istrinya pak Mahen?"

"Bukan lah. Ya walaupun mantan istrinya pak Mahen boleh juga tapi bukan dia ada pokoknya-" Juan tersenyum membayangkan wajah Anna. Apalagi saat wanita itu menatapnya bagai patung setelah dia melepas cimuan mereka tempo lalu. "-Cantik hehehe"

"Perempuan mana sih yang buat anak mama kayak gini?" tanya Syana sambil menangkup kedua bibir Juan sampai bibirnya mengerucut. Waktu berhubungan dengan Keyla saja Juan tidak pernah bercerita apapun kepadanya.

"Kakak temennya Juan. Dia janda anaknya kembar tapi masih muda ma,
Gimana? Juan direstuin nggak kalau nikah sama dia?-" Juan menatap mamanya dengan harap harap cemas. Tetapi bukannya menjawab mamanya malah terdiam lalu melirik papanya. "-Gimana pa?"

"Waduh!"

•••••••••••••••••••

Hari minggu dan waktu sudah menunjuk pukul 15:49. Juan dan yang lain beristirahat di bawah pohon setelah berolah raga di lapangan dekat rumah Asta. Melelahkan, apalagi mereka tadi sempat di kejar anjing jenis bulldog milik rt setempat.

PAPA JUAN (HIATUS!) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang