PAPA JUAN 20

1.8K 106 2
                                    

Happy Reading........

Maaf typo. 🍑🌹

~~~~~~~~~~~~~

"Bunda! Zara punya coklat" Zara berlari kearah Kina sambil memperlihatkan coklat yang dia genggam.

Kina menutup kotak obat dan memangku Zara yang memberikan salah satu coklat kepadanya. "Buat bunda? Makasih"

"Dikamar masih ada. Tadi ayah kasih Zara lima coklat tapi kata ayah Zara nggak boleh makan sering sering nanti bisa sakit gigi"

Kina tersenyum dengan tangan yang mengusap pipi Zara pelan. Dia bersyukur karena Tian masih sayang kepada Zara dan tidak berlaku kasar seperti kepadanya.

Zara berusaha membuka bungkus coklat lalu menoleh ketik mendengar suara derap kaki yang mendekat. "Ayah"

Tian duduk di sebrang Kina dan memegang tubuh Zara yang ingin duduk di pangkuannya. "Enak coklatnya?"

"Belum di buka" Zara menyodorkan coklat kepada Tian yang tertawa pelan.

"Mau kemana mas?" tanya Kina hati hati. Tian menggunakan pakaian kantor yang sangat rapi padahal hari ini adalah hari libur.

"Ke luar kota. Ada kerjaan di sana"

Kina tidak bertanya lagi saat Tian menatapnya dengan lirikan singkat. Suaminya sekarang sangat tempramental bahkan tidak akan segan melukai tubuhnya walaupun itu hanyalah kesalahan kecil.

Ting Tong

Kina beranjak dari duduknya dan membuka pintu. Dia mengernyit heran saat melihat Echa yang tersenyum manis kearahnya. Untuk apa sekretaris suaminya datang kesini pagi pagi.

"Selamat pagi bu Kina. Pak Tian ada?"

"Oh mas Tian-"

"Kita berangkat sekarang-" Tian datang lalu mengalihkan Zara dari gendongannya kepada Kina. "-Ayah pergi dulu ya"

"Hu'um dadah" Zara melambaikan tangannya kepada Tian yang berjalan ke arah mobil.

Kina sudah biasa dengan Tian yang tidak berpamitan kepada dirinya jika akan pergi. Namun yang membuatnya heran adalah Echa. Tumben sekali suaminya itu mengajak sekretarisnya berangkat bersama karena biasanya perempuan itu akan menunggu di tempat yang sudah di janjikan atau akan menyusul jika memang Tian membutuhkan kinerja dari perempuan itu.

"Ada hal penting mungkin"

•••••••••••••••••••

Ethan melambai saat Zara menatapnya sambil memekik girang di gendongan Kina. Dia senang karena Kina mengajak bertemu setelah beberapa hari belakangan perempuan itu menolaknya dengan dalih tidak mempunyai waktu senggang walaupun dia sebenarnya tahu alasan Kina adalah takut dengan Tian.

"Papa" pekik Zara dengan antusias sambil mengulurkan tangan agar Ethan menggendongnya.

"Udah lama nunggu?" Kina duduk sambil menatap Ethan yang menggeleng. Jika Tian tidak pergi ke luar kota mungkin dia tidak akan seberani ini untuk mengajak Ethan bertemu.

"Tian nggak nanya kamu kemana tadi?"

"Mas Tian ke luar kota. Ada kerjaan katanya"

"Kerja?-" Etan mengernyit bingung. Setahunya perusahaan Tian tidak ada kendala ataupun kerja sama yang mengharuskan pria itu ke luar kota. "-Dia pergi sendiri?"

"Sama sekretarisnya"

"Oh" Ethan hanya mengangguk walaupun dia ada hal yang aneh. Tapi mungkin saja kan Tian pergi ke luar memang untuk bekerja.

PAPA JUAN (HIATUS!) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang