Happy Reading.........
Maaf typo. 🍑🌹
~~~~~~~~~~~~~~
"Hmmm cantik–" Kina mencubit pipi Zara lalu membereskan bedak bayi dan barang lainnya. "–Sekarang sarapan ya. Ayah udah nunggu Zara di meja makan"
"Hu'um"
Kina memperhatikan Zara yang berlari kecil keluar kamar lalu merapikan handuk di sampingnya. Dia menutup pintu kamar dengan hela nafas pelan dan berjalan kearah dapur.
"Ayah hihihi geli" Zara terkikik sambil menjauhkan wajah Tian yang menciumi seluruh wajahnya.
Kina duduk di sebrang Tian dan mulai mengambil makanan yang sudah dia masak tadi. Dia meletakkan sepiring nasi di hadapan Tian lalu menatap Zara yang masih tertawa karena ulah pria itu.
"Zara ayo sarapan"
"Zara sarapan ya" ujar Tian yang langsung diangguki oleh Zara. Dia menurunkan Zara dari pangkuannya lalu memulai memakan sarapannya tanpa berucap apapun kepada Kina seperti biasa.
Kina menatap Tian sendu. Mereka belum berbicara satu sama lain dari kemarin apalagi tadi malam Tian enggan tidur bersamanya dan memilih tidur di kamar tamu.
"Bunda, Zara mau ketemu sama papa lagi" ucap Zara tanpa tahu jika ucapannya itu membuat Tian memegang sendoknya dengan erat.
Kina tak langsung menyahuti ucapan Zara. Dengan gugup dia melirik Tian lalu mengelap bibir Zara dengan tisu.
"Ekhem mas mau na–"
"Aku berangkat" Tian minum dengan cepat dan berlalu begitu saja tanpa memperdulikan Kina yang mungkin memandangnya dengan raut wajah kecewa.
Tian melajukan mobilnya dengan tatapan datar. Zara memang hanya ingin bertemu dengan ayah kandungnya tapi dia benar benar tidak suka. Dan lebih membuatnya kesal adalah Kina yang tidak meminta izin kepadanya seperti hari hari sebelumnya.
Turun dari mobil, Tian bergegas menuju ke ruangannya dan sesekali mengangguk ketika karyawannya menyapa dirinya. Dia mengheka nafas lalu merogoh jam yang berada di saku celana lalu memakainya.
Bruk
"Ah maaf"
Tian menatap Ethan yang sedang mengambil jam tangannya. Untuk apa pria ini datang ke kantornya.
"Ada urusan disini?"
"Jangan bilang kalau kamu lupa sama ucapan ayahmu kemaren" Ethan tersenyum sambil menyerahkan jam tangan yang dia ambil kepada Ethan.
Tian menatap tangan Ethan yang tersemat kan cincin yang hampir setiap hari dia liat. Dia mengambil jam tangannya dan berlalu begitu saja meninggalkan Ethan untuk menuju ke ruangannya.
"Selamat pagi pak"
Tian membalas sapaan Echa sekretarisnya dengan deheman kemudian menghentikan langkahnya. "Echa buatkan saya kopi"
"Baik Pak"
Tian melepas jas dan melemparkannya ke sofa. Dia menggulung lengan kemeja dan mulai menyibukkan diri dengan pekerjaan daripada memikirkan hal yang tidak tidak.
Tok Tok Tok
Cklek
Echa datang dengan secangkir kopi di tangan. Dia meletakkannya di meja kemudian undur diri dari ruangan Tian.
"Echa"
"Ya pak, ada–"
"Nanti malam–" Tian menyenderkan badannya dan menatap Echa lamat lamat. "–Temani saya ke club"
KAMU SEDANG MEMBACA
PAPA JUAN (HIATUS!)
Teen FictionHIATUS!! Arjuan tidak menyangka jika pertemuannya dengan wanita yang dia kira gadis lajang membuatnya pusing tujuh keliling karena dua anak kembar yang memanggilnya papa. Hei, dirinya masih remaja yang duduk di bangku SMA. Kenapa bisa si kembar itu...