PAPA JUAN 15

1.9K 110 3
                                    

Happy Reading..........

Maaf typo. 🍑🌹

~~~~~~~~~~~~~~

"OY JUJU!"

Juan menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang menatap Asta yang malah berbincang dengan adik kelas. Setia tapi buaya, dia benar benar berharap semoga Mega pindah sekolah ke sekolahnya ini.

Dugh

"Lo mau ke kelas apa nggak? Bawa sini sepatu gue!"

"Sakit kak?"

Asta yang sedang menggerutu langsung tersenyum saat kepalanya di usap pelan. "Sakit, tapi udah nggak papa karena dielus cewek cantik. Kakak ke kelas dulu ya, dadah"

"Bye kak Asta"

Juan merebut sepatunya dari Asta dan memakainya kembali. "Lo ganggu mood gue tau nggak"

Asta memegang badan Juan saat dirinya di rangkul dengan erat. Sedikit meringis karena tenaga Juan lebih besar darinya. "Kayak cewek lo. Oh hai Celine"

"Hai kak"

Juan menggeleng dan semakin mengeratkan rangkulannya. Dia yakin pasti Asta hafal seluruh nama perempuan di kelas 10.

"Celine jangan mau sama Asta.  Pentilnya bisulan"

Asta mendelik mendengarnya. Dia menampar kepala Juan yang malah di balas jeweran di telinganya. "Choco chip gue bersih tolol! Sinting lo"

"Kalian berantemnya lucu" ucap Celine sambil tertawa pelan.

"Kayak bagong yang ada. Btw Cel menurut lo Juan sama gue gantengan siapa?" Asta menatap Celine yang mengerjap lalu menepis tangan Juan yang mengarah ke wajahnya.

"Ehmm sebenarnya sih–" Celine mengulum bibirnya ketika Juan menatapnya. "–Kak Juan lebih ganteng daripada kakak. Eee permisi ya kak"

"Lah, main kabur aja dia mana nggak berani natap lagi. Celine bohong Ju berarti masih gantengan gue kemana mana"

Juan tertawa sambil melanjutkan langkahnya ke kelas dengan tangan yang masih merangkul Asta. "Ganteng lah. Makanya lo pernah dikejar kejar banci waktu itu. Inget nggak sama banci yang pake hotpants warna pink ngejreng?"

"Bangsat! Malah diingetin lagi Juanjing!"

Jam istirahat berbunyi dengan nyaring setelah pelajaran yang menurut Juan sangat membosankan. Dia menutup bukunya sambil menguap lalu menaruh kakinya di paha Yudis dengan badan yang bersender pada tembok.

"Sopan lo kayak gitu? Baru cair nih gue"

Juan dengan segera menurunkan kakinya dan menatap Yudis dengan takjub. Walaupun dia kaya jika di beri apapun yang bersifat gratis pasti dirinya langsung maju paling depan.

"Gila lancar bener dah. Tutorial punya bokap tajir gimana Yud?"

"Cerai dulu"

"Sesat ya Yud"

Juan menatap Damar yang menghadap kearahnya. Sejujurnya dia masih penasaran kenapa Damar bisa bersama Keyla di restoran itu. "Mar, lo deket ya sama Keyla?"

"Deket?"

Juan menggaruk hidungnya dengan canggung. Apa mungkin dirinya salah lihat waktu itu? Apalagi dia sempat mendengar Keyla memanggil pria itu bi. Mungkin Bian, Abi atau bi bi yang lain.

"Nanya doang"

Yudis yang melihat gelagat Juan mengernyit heran. Aneh sekali temannya ini. "Ngapain lo nanya kayak gitu ke Damar yang ngelirik cewek aja langsung bintitan. Lo bener bener gamon ya Ju"

PAPA JUAN (HIATUS!) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang