ALVARION AKALANKA FREDERRICK

2.3K 258 16
                                    

Tandai typo!!

✨✨✨✨✨

Alva kembali melamun di tempatnya, guru guru tadi sungguh membuat heboh cuma karena dirinya naik ke pembatas rooftop.

Dreret....dreret....dreret....

Lamunan pria itu pecah saat mendengar suara nada dering hp nya, ternyata yang menelpon adalah bawahannya yang ia suruh untuk mencari teza.

"Bagaimana, kalian sudah menemukannya?" Tanya alva.

"Halo tuan muda carthweel..."

Alva tertegung di tempatnya, ia mengenal suara itu. Dia adalah Alvarion Akalanka Frederrick.

"B-bang aka, kok abang yang angkat, di mana suruhanku?" Tanya alva.

"Oh ke 3 orang yang seperti pencuri itu, aku sudah menghabisinya. Berani sekali mereka mengikuti teza diam diam, dan ternyata kaulah yang menyuruh mereka" ucap Akalanka.

"Kenapa kau menyuruh mereka, kenapa bukan kau langsung yang mencarinya, jika kau memang menyukainya, kenapa harus orang lain yang harus menemukannya. Apa jangan jangan yang kau rasakan itu hanya rasa sesal? Bukan rasa sayang?" Tanya Akalanka menyelidik.

Alva terdiam mendengar penuturan kata dari Akalanka, ia memikirkan perasaan nya saat ini pada teza, apa benar benar sayang atau memang hanya rasa sesal.

"Jika kau hanya menyesal, lebih baik jangan menemui adikku karena dia sudah pasti memaafkanmu, dan selamat kau bebas dari adikku, dia tidak akan pernah mengganggu mu lagi" ucap Akalanka.

"Kapan kalian kembali ke Indonesia?" Tanya alva yang tau bahwa Akalanka kini berada di luar negeri karena jika mereka di indonesia pasti sudah dari dulu ia menemukan mereka.

"Mungkin saat teza dewasa nanti, setelah ia mandiri kami akan kembali. Kenapa, kau mau menunggunya?" Tanya Akalanka terkekeh remeh.

"Kenapa tidak, aku bakal nunggu teza disini. Aku udah pastiin yang aku rasain bukan cuma rasa menyesal, tapi aku memang sayang ke teza" ucap alva penuh keyakinan.

"Cih, memuakkan. Sampai jumpa" ucap akalanka.

"Tung___"

Tuut...tuut...tuut...

"Gu"

Alva menatap layar ponselnya yang kini sudah gelap, akalanka memutuskan panggilannya secara sepihak membuat alva tidak bisa menyelesaikan kalimatnya.

"Baru aja mau nanya soal keadaan teza" monolog alva.

Alva menghela nafas panjang lalu turun dari rooftop, lelaki itu kembali ke kelas untuk mengikuti pelajaran.

"Alva" panggil keyla pada alva. Sontak alva menghentikan langkahnya menuju kelas.

"Ada urusan?" Tanya alva dingin.

"Aku emmm, kan teza gak ada di sini. Jadi aku bisa deketin kamu lagi kan?" Tanya keyla penuh harap.

"Enggak, lagian teza selalu ada kok. Dia selalu ada di hati gue, jadi lo gak ha buat deket deket sama gue" ucap alva menolak keyla.

"Bukannya kamu gak suka sama teza, va?" Tanya keyla.

"Siapa bilang, gue itu suka ke teza. Kalo bukan karena lo yang selalu jebak gue, dan gue yang terlalu bodoh waktu itu. Mungkin gue sama teza udah bahagia sekarang" ucap alva penuh penekanan.

"Udahlah, gue gak mau buang buang waktu sama lo" ucap alva laku melanjutkan langkahnya menuju kelas.

Bug...

DANGEROUS TEZA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang