PINDAH RUMAH

3.4K 386 55
                                    

    Alvareksa memasuki kamarnya dengan nafas lesuh, ia kembali ke kediaman orang tuanya bukan ke kediaman keluarga Frederrick.

"Bahkan sekarang pun, aku belum bisa jelasin siapa aku ke kamu, za. Aku takut kamu tambah benci sama aku, kalo kamu tau masa lalu kita" monolog alva.

"Alva, mommy boleh masuk sayang?"

   Alva mengubah posisi nya duduk, lalu menekan tombol pembuka pintu kamarnya.

"Kenapa, mom?" Tanya Alva.

   Audyah menghampiri alva dengan senyum tipis, ia tahu putranya sedih sekarang ini.

"Ada masalah, sayang?" Tanya audyah sembari memeluk alva. Alva langsung memeluk pinggang mommynya dan menyembunyikan wajahnya di perut mommy nya itu.

"Udah 5 tahun mom, udah 5 tahun alva nunggu. Tapi semuanya sia sia mom, teza gak tau siapa al" lirih alva.

"Bukannya ini yang kamu mau, hm?. Bukankah dulu kamu bilang akan sangat senang jika teza tidak memperdulikan mu lagi" ucap audyah menyindir keras.

    Ia kesal sendiri pada putranya jika mengingat perkataan alva pada teza beberapa tahun lalu, sungguh jika bukan karena raskal dan aksa yang memohon padanya untuk tidak mengusir alva mungkin anak keduanya ini sudah jadi gelandangan dari 5 tahun lalu.

"Itu dulu, sekarang al nyesel mom. Kenapa dulu al gak bisa sadar lebih cepat, kalo aja al gak bilang gitu ke teza. Pasti dia gak bakal gini ke aku kan, mom?"

"Sekarang waktunya buat kamu berjuang, bukan?. 5 tahun bukan apa apa buat di bandingin dengan penghinaan yang kamu lontarkan ke teza beberapa tahun lalu" ucap audyah mengusap rambut lembut putranya.

"Udah mom, jangan ingetin itu terus. Alva sendiri benci diri alva yang dulu, alva nyesel mom, sangat..." Lirih alva tidak kuat mengingat dirinya yang dulu.

"Makanya, gak usah menggerutu jika teza begini padamu sekarang. Berjuang saja dulu, lalu tebus semua kesalahanmu padanya. Mommy tau kamu bisa jagain teza" ucap audyah mengusap rambut alva.

"Iya mom, alva bakal perjuangin teza. Apalagi sekarang teza udah jadi istri al" ucap alva.

"Tapi inget ya, kalo sampai mantu mommy nangis karena kamu sakitin. Jangan harap kamu bisa lihat mommy lagi" ancam audyah serius.

"Iya mom, alva gak bakal nyakitin teza. Bahkan jika itu terjadi, alva bakal nyerahin nyawa alva ke kalian semua" ucap alva.

"Gitu kek dari dulu, gara gara kamu hampir aja persahabatan mommy sama safhira hancur karena perang antar keluarga" gerutu audyah.

"Ya maaf, alva khilaf percaya gitu aja sama keyla" ucap alva.

"IH GEMES BANGET, PENGEN MUTILASI!" Ucap audyah gemas sendiri.

******
     Sore harinya, alva kembali ke kediaman alzegar. Lelaki itu langsung naik ke atas seusai menyapa adibrata dan safhira yang duduk santai di ruang keluarga.

    Alva membuka pintu kamar dan hanya menemukan kamar yang kosong, tidak ada teza di sana.

"Ini kan udah jam 18:35, seharusnya teza udah pulang kan. Kok belum sampai?" Monolog alva.

   Alva berpikir sejenak lalu memilih untuk berbaring saja di atas tempat tidur, ia tidak ber overthinking tentang teza. Mungkin saja istrinya itu masih ada kerjaan.

Klek....

    Alva yang baru berbaring menoleh ke arah pintu kamar yang baru saja di buka oleh seseorang. Ternyata teza yang masuk.

   Baru saja mau menyapa teza, ia teringat perkataan wanita itu di kantor tadi. Ia langsung mengurungkan niatnya, dan memilih untuk memandang istrinya dari tempat tidur saja.

DANGEROUS TEZA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang