1.20 | pengkhianatan seekor tikus

623 95 23
                                    

Transformasi Animagus kedua yang Laurel lihat tak sampai dalam waktu sepuluh menit.

Di depan matanya, Scabbers si tikus kecil dan sakit-sakitan perlahan membengkak dan mengambil bentuk seorang laki-laki paruh baya menjijikan dengan mata terlalu liar dan gigi terlalu besar.

"Merlin," Laurel mendengar Lyall berbisik di belakangnya.

Sirius Black, bukan pengkhianat sebenarnya, menunjukkan gigi-gigi hitamnya dan memainkan tongkat Laurel dengan mengancam pada pria di tanah itu. "Well, well, well, lihat apa yang kita punya di sini. Peter Pettigrew."

"Sirius! Remus! Teman-temanku!" kata Pettigrew, bergetar. 

Profesor Lupin telah berjalan ke samping teman lamanya, bersama menjulang di depan si pengkhianat. "Tutup mulut, Pettigrew."

"Dan Dora!" Pettigrew menunjukkan sebuah senyum menjijikan. "Sayangku, kau hanya tambah berpendar setelah selama ini!"

"Jangan berbicara pada sepupuku―" ―istriku―" "―seperti itu kau tikus kotor!" Sirius dan Profesor Lupin berbicara bersamaan.

Tonks tetap tampak tenang. "Kau adalah mata-mata Voldemort selama ini," dia menyatakan. "Kau yang menunjuk Remus dan Sirius pada satu sama lain, meyakinkan mereka bahwa yang lain adalah pengkhianat."

"Aku meyakinkan James dan Lily untuk menggunakannya sebagai Penjaga Rahasia mereka," kata Sirius. "Tentu saja, karena siapa yang akan percaya bahwa James dan Lily akan mempercayakan hidup mereka dan Harry pada seorang tikus pengecut. Dan mereka benar." Sirius kedengaran begitu pahit.

"Kenapa kau melakukannya, Peter?" Profesor Lupin bertanya tajam, tapi ada kesedihan tersembunyi di bawahnya. "Kau adalah teman kami. Kau pernah menjadi teman kami. Kenapa kau melakukannya?" 

"Kalian semestinya mengerti!" Pettigrew memohon. "Dia akan membunuhku! Aku tak punya pilihan sama sekali! Dia akan membunuhku!"

"LALU KAU SEMESTINYA MATI, PENGECUT!" raung Sirius. "SEPERTI YANG AKAN KAMI SEMUA LAKUKAN UNTUKMU!"

"Kau tahu betul apa yang akan kami lakukan di tempatmu, Peter," kata Profesor Lupin. "Dan alih-alih kau membuatku percaya untuk dua belas tahun bahwa Sirius telah membunuh tiga sahabatku. Aku berduka untuk kematianmu, Peter. Kami semua berduka."

"Semuanya berakhir hari ini," kata Sirius, lalu mengacungkan tongkatnya lurus pada wajah Pettigrew. "Moony?"

"Dengan senang hati." Profesor Lupin juga mengangkat tongkatnya.

"Oh, absolutely not!" teriak Tonks. 

"Kami boleh ikut, Dora. Kami tetap menyisakan tempat untukmu." Sirius kelihatan mempertimbangkan sejenak, lalu mengangguk dan berkata, "Harry juga boleh ikut. Dan Laurel dan Rigel dan Lyall. Bagaimanapun, tikus ini menyebabkan mereka tidak memiliki seorang Uncle Sirius sepanjang masa kecil mereka."

"Incarcerous!" Tonks menunjuk Pettigrew, mengikatnya dengan tali-tali tebal kuat-kuat. "Sirius, aku tahu kau sudah terpisah dari dunia manusia selama dua belas tahun, tapi kau tidak menawarkan anak-anak sebuah kesempatan untuk membunuh seseorang."

"Oh, ayolah, mereka juga punya hak." Sirius cemberut. "Lagipula, aku tidak berniat mengajak mereka membunuh Pettigrew. Terlalu cepat untuknya. Kita akan menyiksanya dulu, tentu saja."

Tonks menghela napas. "Merlin, aku sama sekali tak merindukanmu."

Sirius menyeringai pada sepupunya. "Aku masih bisa mengetahui saat kau berbohong, Dora."

"Kalau kau membunuhnya, kau tak akan bisa bebas," Tonks mengabaikan Sirius. "Kirimkan tikus itu ke Kementerian dan jejalkan Veritaserum, namamu akan bersih."

Castaway || A Harry Potter FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang